Tingkat Kepadatan Lalat Kebijakan Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Non Medis RSUD Dokter Tengku Mansyur

4.6 Tingkat Kepadatan Lalat

Hasil penghitungan kepadatan lalat dengan Fly Grill di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini : Tabel 4.13 Kepadatan Lalat Dihitung dengan Fly Grill di RSUD Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai No Ruang an Pengukuran 30 detik ke- Rata- Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Ruang Rawat Kelas III 3 5 4 5 5 4 6 2 1 3 5 2. Ruang Farmasi 3. Ruang Obygyn 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2,8 4. Ruang Laborat orium 2 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2,4 5. Ruang Instalas i Gizi 4 6 6 5 2 3 6 6 7 5 6,2 6. Ruang Bedah 1 1 2 1 1 1 1,2 7. Ruang Admini Strasi 1 1 1 2 2 1 3 2 3 2,4 Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa tingkat kepadatan lalat yang tergolong rendah 0-2 adalah berasal dari ruangan farmasi, ruang obygyn, ruang laboratorium, ruang bedah dan ruang administrasi. Ruangan dengan tingkat kepadatan lalat sedang 3-5 yaitu ruang rawat inap kelas III dan ruangan dengan tingkat kepadatan lalat tinggi 6-20 yaitu ruangan instalasi gizi rumah sakit. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kebijakan Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Non Medis RSUD Dokter Tengku Mansyur

Berdasarkan hasil wawancara di RSUD Dokter Tengku Mansyur pengaturan pengelolaan limbah padat medis dan non medis belum mengacu pada peraturan khusus perundang-undangan tentang kesehatan lingkungan rumah sakit yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Hal ini dapat dilihat dari penanganan pembuangan akhir limbah padat medis dan non medis yang disatukan, masih ada tempat sampah yang terbuka dan tidak kedap air, tempat penampungan limbah padat medis dan non medis tidak memiliki label, alat pengangkutan sampah yang tidak memenuhi syarat dan tidak adanya perlakukan khusus terhadap pemusnahan limbah padat medis. Kebijakan rumah sakit seharusnya taat terhadap peraturan dan perundang-undangan pengelolaan limbah padat rumah sakit dan berupaya meningkatkan kualitas lingkungan Adisasmito, 2008. Kebijakan lingkungan adalah penggerak pelaksanaan perbaikan sistem manajemen lingkungan sehingga kebijakan lingkungan dapat memelihara secara potensial perbaikan kinerja lingkungan. Oleh karena itu kebijakan rumah sakit seharusnya mencerminkan komitmen rumah sakit untuk taat pada peraturan dan 70 Universitas Sumatera Utara perundang-undangan pengelolaan sampah rumah sakit dan berupaya melakukan perbaikan kualitas lingkungan secara berkelanjutan Adisasmito, 2008 Upaya pengelolaan limbah padat medis dan non medis rumah sakit salah satunya dapat dilaksanakan dengan menyiapkan peraturan, pedoman, dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit. Hasil survey di Rumah Sakit Yordania Utara menunjukkan bahwa 29 dari rumah sakit memiliki kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah medis, namun hanya 10 dari rumah sakit memiliki pedoman resmi untuk pengelolaan sampah medis Adisasmito, 2007. Pelaksanaan peraturan pengelolaan sampah dipengaruhi oleh struktur organisasi didalamnya. Organisasi diperlukan untuk merencanakan pelaksanan pengelolaaan sampah dan menentukan kebijakan yang akan dilakukan dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kondisi rumah sakit. Namun tidak adanya kebijakan untuk pembagian tugas yang jelas akibatnya pengawas tidak mengetahui bagaimana tugasnya yang seharusnya untuk mengamati langsung dan membuat laporan lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pengelolaan sampah. BSN, 2002.

5.2 Karakteristik Limbah Padat Medis dan Non Medis Rumah Sakit