Limbah Cair Limbah Gas

Limbah padat umum domestik dibuang ke lokasi pembuangan akhir yang dikelola oleh pemerintah daerah Pemda, atau badan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Limbah Cair

Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan penyimapangannya. a. Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta terpisah dengan saluran air hujan. b. Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau bersama-sama secara kolektif dengan bangunan disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah perkotaan. c. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan. d. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus dilengkapiditutup dengan gril. e. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL, bila tidak mempunyai IPAL harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui kerjasam dengan pihak lain atau pihak yang berwenang. f. Frekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah effluent dilakukan setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara g. Rumah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena zat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan BATAN. h. Parameter radioaktif diberlakukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioaktif yang dipergunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan.

4. Limbah Gas

a. Monitoring limbah gas berupa NO2, So2, logam berat, dan dioksin dilakukan minimal 1 satu kali setahun b. Suhu pembakaran minimum 1.000° C untuk pemusnahan bakteri patogen, virus, dioksin, dan mengurangi jelaga. c. Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu. d.Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang banyak memproduksi gas oksigen dan dapat menyerap debu. 5. Pengelolaan limbah medis rumah sakit secara rinci mengacu pada pedoman pengelolaan limbah medis sarana pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Lampiran 6 STRUKTUR ORGANISASI RSUD DOKTER TENGKU MANSYUR KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016 Universitas Sumatera Utara Lampiran 7 Universitas Sumatera Utara Lampiran 8 Universitas Sumatera Utara Lampiran 9 Foto Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah Padat RSUD Dokter Tengku Mansyur Gambar 1 RSUD Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Gambar 2 Tempat Sampah di Halaman Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Gambar 3 Troli Pengangkut Limbah Padat Rumah Sakit Gambar 4 Tempat Sampah Medis Universitas Sumatera Utara Gambar 5 Tempat Sampah Medis dan Non Medis Gambar 6 Tempat Penampungan Sementara RSUD Dokter Tengku Mansyur Universitas Sumatera Utara Gambar 7 Observasi Kepadatan Lalat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Gambar 8 Observasi Kepadatan Lalat di Ruang Dapur Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Abor, P.A. Bouwer. 2007. Medical Waste Management Practice In a Southern African Hospital International Journal of Health Care Quality Assurance Vol21.http:search.proquest.comdocview229599222fulltextPDF1326 2DC865866E537668accounted17242 Adisasmito, W. 2007. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit.Buku Kedokteran EGC.Jakarta. Anies, 2006.Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular.Elex Media Komputendo.Jakarta. Astuti dan Purnama. 2014.Kajian Pengelolaan Limbah Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Artikel Penelitian. Diakses Pada Tanggal 19 Februari 2016. Atik, A. M. A. 2011. Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat Secara Terpadu Di Rumah Sakit. Jurnal Dian. 112. Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Depkes RI. 2002.Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia. Direktorat Jendaral PPM PLP.Jakarta. . 2009.Menkes RI N0.1204MenkesSKX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.Jakarta. .2001.Pedoman Teknis Sanitasi Lingkungan dalam Pengendalian Vektor . Direktorat Jendral PPM dan PLP.Jakarta. .2004.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit.Bakti Husada.Jakarta. .2004.Kepmenkes RI No 1204 MenkesSkX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. .2006.Kepmenkes RI No.1428MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.Jakarta. .2009.Undang–Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.Jakarta. Universitas Sumatera Utara Kepmenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. Kementerian Kesehatan RI.Jakarta. Kuswanto, Budi.2000. Skripsi. Tinjauan Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta Tahun 2000. Universitas Indonesia. Jakarta. Paramita, N. 2007. Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Jurnal Presipitasi. 21. ISSN 1907-187X Pruss, Giroult and Rushbrook. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC.Jakarta. Pruss, A. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan.Cetakan I. Buku Kedokteran EGC.Jakarta. Slamet, J. R. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah mada University Press. Cetakan Kedelapan.Jakarta. Suska, D. 2007. Parasit Lalat. Diakses tanggal 5 Maret 2016. http:infovet.wordpress.com20070917penyakit-parasit World Health Organization, 2007. Wastes From Health Care Activities. Diakses Pada Tanggal 14 Maret Darihttp:Www.Who.IntMediacentreFactsheetsFs253En Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian