161
5. Upaya Mengatasi Kendala Implementasi Sistem PBK
1 Upaya yang Dilakukuan Guru
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, guru dalam menerapkan sistem PBK banyak mengalami kendala baik dalam memahami konsep
yang cukup sulit, melaksanakan, maupun mengerjakan administrasinya. Meskipun demikian guru masih melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan, situasi, dan kondisi di sekolah masing-masing. Oleh Guru RD disampaikan bahwa dalam mengatasi kendala ia selalu berkonsultasi
dengan Kepala Sekolah, teman-teman satu rumpun mata pelajaran, dan membaca kurikulum CL 07:04.
Apa yang dilakukan guru ini menunjukkan adanya kepedulian untuk ikut mengatasi kendala. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah juga
tepat karena guru dapat menyampaikan keluhan kepada atasan langsung yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Namun, perlu diingat bahwa Kepala Sekolah, teman-teman guru satu rumpun, dan mungkin ada pihak lain lagi yang bergabung tidak dapat
membantu menyelesaikan masalah tanpa ada usaha atau langkah terpadu dalam musyawarah atau lokakarya yang khusus membahas tentang
kendala yang timbul akibat implementasi ini. 2
Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah Menghadapi kendala yang dialami guru-guru dalam menerapkan
sistem PBK ini Kepala Sekolah berusaha menyampaikannya ke forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS sebagai masukan untuk
162
diangkat dalam permasalahan pada lokakarya peningkatan mutu pendidikan SMP yang dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran
yang diikuti oleh semua Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru senior. Kemudian, Kepala Sekolah memberikan pengarahan dan wawasan
tentang sistem penilaian pada acara pembinaan guru karyawan yang dilaksanakan setiap seminggu sekali pada hari Senin. Selain itu, Kepala
sekolah berusaha mengefektifkan pelaksanaan MGMP tingkat sekolah untuk membahas permasalahan ini CL 01.
3 Upaya yang Dilakukan Kepala Dinas Pdan K
Untuk mengatasi kendala akibat implementasi sistem PBK ini, Kepala Dinas P dan K telah mengadakan sosialisasi yang dilaksanakan
pada kegiatan MGMP tingkat Kabupaten dan Kegiatan MKKS. Namun demikian, usaha ini belum begitu berpengaruh dan menyasar pada
penyelesaian masalah karena pelaksanaannya kurang aplikatif. Hal ini dituturkan oleh Guru RD sebagai berikut.
Pernah juga dinas P dan K melaksanakan sosialisasi lewat MGMP, terus MKKS juga pernah mengundang bidang
kurikulum untuk mengikuti lokakarya. Semua itu tentang KBK termasuk PBK, tapi hanya secara global dan sekilas.CL 07: 04
Di samping itu, dinas P dan K selalu mengirimkan guru-guru secara bergantian untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di
tingkat regional maupun tingkat nasional. Pengiriman guru ini baik sebagai peserta pelatihan maupun sebagai calon penatar yang nantinya
mempunyai tugas menatar di daerahnya untuk menularkan ilmunya. Yang demikian ini biasanya dilakukan di forum MGMP.
163
Upaya-upaya tersebut sudah dilakukan, namun tampaknya upaya tersebut belum bisa mengatasi kendala yang ada menyebabkan kurang
lancarnya pelaksanaan sistem PBK. Hal ini menyebabkan munculnya sinyalemen tentang perlunya usaha peningkatan SDM bagi guru sebagai
pelaksananya. Hal yang demikian menjadikan terhambatnya pelaksanaan sistem PBK. Kendala tersebut mendasari adanya himbauan untuk
disusunnya petunjuk pelaksanaan sistem PBK yang jelas, serta adanya suatu pemikiran yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan bagi guru.
Hal ini dilontarkan oleh Guru SLD sebagai berikut, ā€¯karena PBK menuntut administrasi yang cukup banyak, guru harus diimbangi
kesejahteraannyaā€¯ CL 05:04.
B. Pembahasan
Pada sub bab ini dilakukan pembahasan teoretis atas temuan penelitian yang telah dipaparkan pada Sub Bab A disertasi ini, yaitu tentang 1 sistem
penilaian yang digunakan dewasa ini, 2 implementasi sistem PBK, 3 persepsi guru dan siswa terhadap sistem PBK, 4 keunggulan dan kelemahan sistem PBK,
dan 5 upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala akibat dari implementasi sistem PBK, dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
Kabupaten Karanganyar. Pokok-pokok temuan tersebut sebagai berikut. Pertama, sistem penilaian
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 20062007 ada dua yaitu sistem PBK untuk kelas
VII dan VIII, serta sistem konvensional untuk kelas IX. Hal yang demikian