Menganalisis Konsep Rekomendasi Kebijakan

246 Jadwal pelatihan Tabel 13. Contoh Jadwal Sosialisasi Hari Waktu Kegiatan Keterangan Hari pertama Hari kedua 08.00 – 08.45 09.45 – 09.00 09.00 – 10.30 10.30 – 12.00 12.00 – 12.30 12.30 – 14.00 08.00 – 09.00 09.00 – 09.15 09.15 – 11.00 11.00 – 12.00 12.00 – 12.30 13.30 – 14.00 Pembukaan Istirahat Penyampaian materi I Istirahat Penyampaian materi II Isoma Penyampaian materi III Praktik menyusun persiapan PBK Istirahat Praktik penerapan PBK Menyusun laporan PBK Penyampaian laporan Penutupan Oleh Kadinas P dan K Kerja kelompok Di kelas Kerja kelompok Oleh ketua kelompok Oleh Kadinas P dan K

B. Menganalisis Konsep Rekomendasi Kebijakan

Pada langkah ini peneliti menganalisis konsep rekomendasi kebijakan yang telah disiapkan melalui Focus Group Discussion FGD dan uji coba sederhana. FGD dilaksanakan bersama Stakeholders pendidikan Kabupaten 247 Karanganyar adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas Pendidikan Menengah, Ketua MKKS SMP, Kepala SMP Negeri, Ketua MGMP bahasa Indonesia SMP, Instruktur bahasa Indonesia SMP, dan Guru bahasa Indonesia SMP Negeri Kabupaten Karanganyar. Selain itu, peneliti mengundang Pakar Penilaian sebagai nara sumber dan Promotor Disertasi sebagai pengarah dalam pelaksanaan FGD ini. Dalam proses FGD peneliti mempresentasikan temuan penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasannya dilanjutkan dengan penyampaian konsep rekomendasi kebijakan tentang pedoman PBK serta desain sosialisasi dan pelatihan tentang PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia SMP Kabupaten Karanganyar. Peserta FGD satu-persatu memberikan masukan, yang sebagian berpendapat bahwa pedoman PBK terlalu banyak dan sulit untuk dilaksanakan. Untuk itu, diharapkan adanya penyederhanaan desain. Dalam hal ini ketua MGMP Sukidi, SPd menyatakan sebagai berikut Guru itu sebetulnya sudah tahu tugas-tugas yang harus dilaksanakan termasuk PBK tetapi kenyataannya mereka tidak mau melaksanakannya sesuai petunjuk yang ada karena banyaknya administrasi yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, saya mengusulkan supaya pedoman PBK ini disederhanakan. Selain itu salah satu guru bahasa Indonesia Sri Parini, SPd memberikan masukan tentang perlunya contoh instrumen PBK yang jelas sebagai berikut Kesulitan bapak ibu guru dalam pelaksanaan PBK, masukan saya sama seperti yang disampaikan oleh Bu Endang, menurut saya dengan adanya team teaching pelaksanaan PBK bukan merupakan kesulitan bagi guru. Untuk memperlancar tugas guru saya mengusulkan adanya blangko- blangko instrumen PBK sebagai petunjuk yang jelas. 248 Pakar penilaian memaparkan materi tentang esensi PBK sebagai berikut: Yang dinamakan PBK tidak sekedar itu semua melainkan 1 PBK adalah penilaian untuk mengetahui apakah anak-anak sudah belajar dengan benar, apakah pembelajaran sudah mencapai tujuan atau mencapai kompetensi dasar?, PBK harus ada feed back, 2 esensi PBK, pembelejaran harus ditekankan pada tujuan yaitu untuk perbaikan proses pembelajarannya, guru harus merefleksi bukan hanya sekedar memberikan nilai, 3 setelah siswa mendapatkan nilai harus dianalisis untuk feed back pembelajaran berikutnya, 4 marilah kita pelajari disertasi halaman 48 yang bunyinnya adalah “Classroom assessment is both a teaching approach and a set of techniques. The approach is that the more you know about what and how students are learning, the better you can plan learning activities to structure your teaching. The techniques are mostly simple, non-grade, anonymous, in-class activities that give both you and your students useful feedback on the teaching- learning process”. 6 PBK mempunyai dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran, dan 7 dengan PBK guru selalu diupayakan untuk mempunyai kebiasaan bahwa mengajar sekaligus mengadakan penilaian. Promotor pengarah memberi kesempatan kepada peneliti untuk memberikan tanggapan seperlunya dan menerima masukan-masukan yang telah diberikan oleh peserta FGD dilanjutkan menutup FGD dan menyampaikan simpulan sebagai berikut: Demikian bapak ibu para peserta FGD, kepada Bu Nuning tolong semua masukan tadi supaya disusun menjadi kerangka kebijakan saya menyimpulkan bahwa berdasarkan masukan-masukan tadi Bu Nuning harus menyederhanakan konsep PBK dengan tidak merubah substansinya supaya bisa dilaksanakan di lapangan. Terima kasih atas perhatiannya FGD saya tutup sampai di sini. Uraian kegiatan dalam FGD secara lebih rinci ada pada lampiran 4. Uji coba sederhana pedoman PBK dilaksanakan di tiga SMP N yang telah ditentukan. Notula hasil uji coba ada pada lampiran 5. 249

C. Menyusun Rekomendasi Kebijakan