24
BAB II PENELITIAN YANG RELEVAN, KAJIAN TEORI,
DAN KERANGKA PIKIR
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang Sistem Penilaian Berbasis Kelas PBK telah diteliti oleh peneliti-peneliti lain dengan menghasilkan temuan-temuan penelitian ilmiah
yang relevan. Hasil penelitian tentang PBK diungkapkan oleh Klecker 2003: 216 dalam jurnal Ilmiah Intructional Psychology yang memfokuskan kajiannya
tentang pelaksanaan sistem PBK dalam tes formatif dengan menggunakan kelompok kerja sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi siswa. Dari hasil
kajian tersebut dapat diketahui bahwa sistem PBK dapat 1 meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep melalui interaksi verbal dengan teman sebaya,
2 memberikan umpan balik pada pembelajaran terhadap proses penguasaan kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan, 3 memperkuat lingkungan belajar
kelaskelompok, dan 4 menjadikan model penilaian yang bervariasi. Berkaitan dengan peningkatan prestasi siswa, peneliti lain mengungkapkan
bahwa penilaian yang dilaksanakan dengan sistem PBK mempunyai potensi untuk mempengaruhi perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran untuk menentukan
strategi dalam penguasaan pengetahuan yang diperoleh lewat pembelajaran. Pelaksanaan PBK utamanya dapat menumbuhkan motivasi siswa yang terlibat di
dalamnya. Lebih lanjut ditegaskan bahwa efek PBK bagi siswa terkait erat dengan tumbuhnya motivasi belajar siswa yang akan mengarah pada peningkatan
prestasinya Stefanou dan Parkes, 2003: 152-163. 14
25
Masih berkenaan dengan pelaksanaan sistem PBK, hasil penelitian yang diungkapkan oleh Rieg 2007: 215-219 menyatakan bahwa PBK merupakan cara
yang telah ditemukan untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penggunaan PBK berarti dapat mempertinggi nilai siswa pada usaha dan komitmen terhadap
strategi berbasis usaha melalui rancangan penguasaan struktur kelas. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa penilaian antara guru dan siswa yang ada dalam PBK dapat
menimbulkan kepercayaan siswa karena langsung terlibat dalam proses penilaian. Hal yang demikian akan menjadikan situasi terkendali dan peningkatan rasa
tanggung jawab siswa terhadap belajar mereka. Dari temuan para peneliti tersebut di atas dapat diketahui bahwa
pelaksanaan sistem PBK dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan prestasi siswa. Jika Klecker menemukan PBK sebagai
cara meningkatkan prestasi siswa melalui kerja kelompok dalam tes formatif, Stefanou dan Parkes serta Rieg lebih memfokuskan pada peningkatan motivasi
siswa. Masih berkenaan dengan Pelaksanaan sistem PBK, diungkapkan oleh
peneliti lain yaitu Adams 2004: 127 dalam jurnal ilmiah yang berjudul Classroom Assesment and Social Welfare Policy dengan menghasilkan temuan
bahwa PBK erat sekali dengan teori belajar kognitif dan dirancang untuk mengarahkan semua kebutuhan belajar siswa. Menurut Adams, sistem PBK
merupakan sebuah pendekatan yang menyajikan masukan langsung pada guru dan siswa tentang proses belajar yang telah berlangsung. Dengan demikian guru bisa
mengetahui sejauhmana kualitas pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu
26
penilaian terlaksana sesuai tujuan untuk menilai pada aspek yang akan dinilai dan terfokus pada pengetahuan, sikap, dan kecakapan melakukan sesuatu sesuai
harapan. Peneliti lain menyatakan hasil kajian yang mengungkapkan bahwa
pelaksanaan sistem PBK mempertinggi kualitas pembuatan keputusan guru yang membantu guru memahami bahwa penilaian bukan akhir masa belajar tetapi lebih
dari bagian integral masalah belajar Storey, 2004: 277. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ohlsen 2007: 4 dalam temuan penelitiannya pada jurnal ilmiah
berjudul Classroom Assessment Practices of Secondary School Members of NCTM bahwa PBK merupakan topik penting di bidang pendidikan saat ini yang
memfokuskan belajar dan prestasi siswa dalam bentuk tes yang menyeluruh. Oleh karena itu PBK menyajikan banyak tujuan bagi guru yaitu untuk:
1 meningkatkan kualitas pembelajaran, 2 mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa, 3 memantau efektivitas pembelajaran. Disebutkan pula bahwa hasil
penilaian yang dilaksanakan dengan sistem PBK dapat menjadi tolok ukur bagi guru untuk menentukan jenis penilaian selanjutnya yang dibutuhkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan sistem PBK yang telah
diungkapkan oleh Adams dan Ohlsen menegaskan tentang manfaat PBK bagi guru. Dari tiga ungkapan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian yang
dilaksanakan dengan menggunakan sistem PBK dapat menjadi masukan bagi guru tentang intensitas proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Untuk
selanjutnya, masukan tersebut bisa dijadikan dasar pijakan guru dalam membuat
27
keputusan dan menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya, masih ada beberapa peneliti yang mengungkapkan temuan hasil penelitian senada tentang sistem PBK. Pertama, Brooks 2003: 331 dalam
jurnal ilmiah yang berjudul Keeping Assessment Authentic in an Era of High- Stakes Testing and Accountability menyatakan bahwa PBK yang dilaksanan
dengan melibatkan siswa dalam prosesnya dan memfokuskan peningkatan belajar dapat menjadi motivasi bagi siswa melebihi dari sekedar menilai. Kedua, Stiggins
dan Chappuis 2005: 13 dalam jurnal ilmiah yang berjudul Using Student- Involved Classroom Assessment to Close Achievment Gaps menyatakan bahwa
PBK langsung dapat digunakan dalam cara-cara yang jauh lebih produktif untuk menguatkan kepercayaan diri siswa dan menghilangkan adanya kesenjangan antar
siswa yang satu dengan lainnya. Hal ini bisa terjadi apabila PBK memenuhi kriteria sebagai alat yang memiliki kekuatan untuk menumbuhkan motivasi
siswa, melibatkan siswa, dan menghidupkan komunikasi antar siswa. Ketiga, Sato, dkk 2006: 21 dalam jurnal ilmiah berjudul Changing Mindsets About
Classroom Assessment menyimpulkan bahwa PBK yang dilaksanakan melalui praktik penilaian formatif menjadi sesuatu yang sangat penting dan memberikan
bantuan yang sangat berarti dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penilaian ini memberikan fokus terhadap apa yang dipelajari siswa setelah guru mengajar
dan juga bagaimana memberikan motivasi belajar siswa. Ada sedikit perbedaan antara ungkapan beberapa peneliti di atas dengan
ungkapan Brooks, Stiggins dan Chappuis, serta Sato dkk yang menyampaikan
28
temuan hasil penelitiannya mengarah kepada saran supaya sistem PBK dapat berhasil sesuai harapan hendaknya dalam proses penilaian selalu melibatkan
siswa, dilaksanakan sesuai kriteria sebagai alat yang mempunyai kekuatan untuk menumbuhkan motivasi siswa, menimbulkan minat berkomunikasi siswa, dan
diterapkan dalam pelaksanaan penilaian formatif. Berbagai hasil penelitian yang diuraikan tersebut di atas kesemuanya
merupakan hasil-hasil penelitian berkenaan dengan penerapan sistem PBK. Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa PBK merupakan sistem penilaian yang
memfokuskan pada proses pembelajaran. PBK dapat mendatangkan manfaat yang besar utamanya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dilakukan guru. Kedua hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Disarankan supaya PBK dapat berhasil sesuai harapan
hendaknya diterapkan dalam penilaian formatif dan dilaksanakan sesuai kriterianya.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak tersebut, maka selanjutnya perlu dikaji lebih dalam tentang
penerapan sistem PBK dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. PBK mulai dikenalkan seiring dengan bergulirnya Kurikulum Berbasis Kompetenti
KBK. Munculnya PBK sebagai sistem penilaian baru memunculkan pula persepsi dari pihak guru dan siswa yang penerapannya pun mengalami kendala
yang bermacam-macam. Penulis ingin mengkaji permasalahan tersebut
khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.
29
B. Kajian Teori