Data Teknik Pengumpulan Data

125 mengetahui masalahnya secara mendalam. Sementara itu, peristiwa aktivitas yang diteliti berkenaan dengan pelaksanaan KBM utamanya proses penilaian, dan arsipdokumen yang dianalisis, yakni arsip dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan penilaian. Teknik ini juga dinyatakan sebagai internal sampling, karena data yang dikaji sama sekali bukan dimaksudkan mewakili populasi untuk mengusahakan generalisasi, tetapi mewakili informasinya untuk memperoleh kedalaman studi di dalam suatu konteks tertentu Sutopo, 2002: 55.

b. Data

Data dalam penelitian ini berupa informasi tentang hal-hal sebagai berikut. 1 Sistem penilaian formatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar dewasa ini. 2 Implementasi sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar. 3 Persepsi guru dan siswa terhadap sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar. 4 Keunggulan dan kelemahan sistem PBK yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar. 5 Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang muncul akibat dari implementasi PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar. 126

c. Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara Wawancara dilaksanakan oleh peneliti dengan siswa, guru bahasa Indonesia, dan Kepala Sekolah yang berasal dari tiga SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar, serta Kepala Dinas P dan K. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang sistem penilaian yang dilaksanakan selama ini dan implementasi sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Wawancara dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu wawancara awal dan wawancara pendalaman. Wawancara awal bersifat penjajagan, yaitu wawancara yang dimaksudkan untuk mengetahui secara umum tentang KBK dan sistem penilaian yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia selama ini, serta pemahaman informan tentang sistem PBK. Dalam wawancara tersebut digunakan teknik standar terjadwal, yaitu semua subjek penelitian diberi pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama. Wawancara dilaksanakan sekali pada masing-masing responden. Sementara itu, wawancara untuk pendalaman dilaksanakan dua kali pada masing-masing informan dengan menggunakan teknik non- standar. Dalam wawancara tersebut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada subjek penelitian tidak sama satu sama lain, baik isi maupun susunannya, tergantung peristiwa yang terjadi di dalam kelas. Dalam wawancara ini pendalaman informasi didasarkan pada jawaban informan. Untuk mewujudkan hal tersebut peneliti berorientasi pada 127 pendapat Sutopo 2002: 60 yang menyatakan bahwa dalam melakukan wawancara peneliti hendaknya mengusahakan situasi yang akrab dan kondusif. 2 Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan terhadap peristiwa berlangsungnya proses belajar mengajar terutama pada proses penilaian yang terjadi di dalam kelas yang dipimpin oleh guru bahasa Indonesia. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi berpartisipasi pasif sebagaimana yang dikemukakan oleh Spradley 1979: 59. Dalam hal ini peneliti hadir dalam PBM tetapi tidak mengambil peran aktif dalam peristiwa itu. Peneliti mengambil posisi di dalam ruang kelas pada baris paling belakang untuk mengamati semua proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada kegiatan penilaian, sambil melakukan pencatatan seperlunya. Selama PBM berlangsung peneliti tidak melakukan interaksi baik kepada siswa maupun guru. Pengamatan dilakukan 6 kali pada pengembangan kompetensi dasar yang berbeda-beda. 3 Analisis arsip dokumen Analisis arsip dokumen dilakukan terhadap seperangkat KBK baik Kurikulum 2004 maupun Kurikulum 2006 KTSP, Pedoman Penilaian Kelas, petunjuk pengisian LHB, administrasi KBM yang meliputi silabus dan pengembangan penilaian, RPP, portofolio, kisi- kisi soal, soal tes, daftar nilai, dan administrasi penilaian yang lain. 128 Analisis ini dilakukan pada arsip dokumen yang berada pada tiga sekolah dan khususnya yang berkenaan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah untuk melengkapi informasi yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara. Hasil wawancara, observasi, dan analisis arsip dokumen selanjutnya disusun dalam bentuk catatan lapangan. Contoh catatan lapangan ada pada Lampiran 3.

d. Validasi Data