Penyiapan Konsep Rekomendasi Kebijakan Analisis Konsep Rekomendasi Kebijakan

131 berinteraksi dengan kegiatan pengumpulan data sejak pengumpulan data dimulai hingga pengumpulan data selesai. Ketiga komponen itu membentuk apa yang disebut proses interaktif siklus sebagaimana digambarkan di bawah ini.

3. Pengembangan Rekomendasi Kebijakan

Setelah peneliti mendapatkan gambaran riil tentang sistem penilaian formatif yang digunakan selama ini di lapangan, peneliti melakukan pengembangan rekomendasi kebijakan melalui empat langkah yaitu 1 penyiapan konsep rekomendasi kebijakan, 2 analisis konsep rekomendasi kebijakan, 3 penyusunan rekomendasi kebijakan, dan 4 komunikasi rekomendasi kebijakan. Berikut ini diuraikan satu-persatu langkah tersebut secara rinci.

a. Penyiapan Konsep Rekomendasi Kebijakan

Pada langkah ini peneliti menyiapkan dua konsep rekomendasi kebijakan yaitu 1 pedoman PBK, yang diadaptasi dari Buku Pedoman Penilaian Kelas yang dibuat oleh Puskur Balitbang Depdiknas Jakarta Gambar 2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman, 1992: 20 Pengumpulan Data Reduksi Data Penarikan Simpulan Verifikasi Penyajian Data 132 2002 dan 2 Desain Sosialisasi dan Pelatihan PBK, yang diadaptasi dari buku “Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri” yang disusun oleh Haris Mujiman 2007: 56-65. Pengadaptasian didasarkan pada situasi dan kondisi serta kebutuhan peserta didik, sekolah maupun lingkungan SMP di Kabupaten Karanganyar. Aktivitas yang dilakukan peneliti dalam menyiapkan konsep kebijakan adalah peneliti menelaah dan mencermati isi serta redaksi desain PBK. Selanjutnya, peneliti mengadakan perbaikan dalam rangka penyesuaian dengan situasi dan kondisi yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri Kabupaten Karanganyar. Sebagaimana ditegaskan oleh Muhajir 2004: 114-115, konsep kebijakan yang akan diajukan atau dipersiapkan ini harus terlebih dahulu ditelaah dan dicermati bahkan direvisi untuk memastikan adanya penyesuaian di lapangan. Desain ini berisi tujuh bentuk penilaian PBK. Bentuk-bentuk penilaian meliputi penilaian kinerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, penilaian diri, dan penilaian tertulis. Bentuk-bentuk penilaian ini dijelaskan secara rinci dan sistematis secara berurutan dari pengertian, langkah-langkah, dan cara penilaian yang dilengkapi dengan contoh instrumen penilaiannya.

b. Analisis Konsep Rekomendasi Kebijakan

Konsep kebijakan yang telah tersusun selanjutnya dianalisis, yang menurut Majchrzak 1984: 55 disebut dengan analisis teknis, yaitu aktivitas untuk menelaah faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang 133 dikaji dan merumuskan hasil yang berupa simpulan yang selanjutnya dijadikan masukan rekomendasi untuk mengatasi masalah yang dimaksud. Ada empat langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis teknis, yaitu menganalisis stakeholder dan lembaga yang akan mengimplementasikannya, menganalisis isi konsep, menganalisis kemungkinan implementasi, dan menyimpulkan hasil analisis. Untuk memperjelas konsep tersebut, berikut ini dibahas langkah-langkah tersebut di atas secara berurutan Majchrzak, 1984: 75-90. Menganalisis stakeholder dan lembaga yang akan mengimplementasikan kebijakan dilakukan oleh peneliti dengan mendata stakeholder yang ada kemudian dipilih yang memiliki minat kuat, pengaruh dan komitmen terhadap implementasi rekomendasi. Stakeholder yang dipilih dalam pengembangan kebijakan pada penelitian ini adalah Kepala Dinas P dan K, Pengawas Pendidikan Menengah Umum, Kepala SMP, Ketua MGMP bahasa Indonesia SMP, Instruktur bahasa Indonesia SMP, Guru bahasa Indonesia SMP, dan pakar penilaian. Dalam penelitian ini pihak-pihak tersebut berperan ganda, selain sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan juga sebagai tim ahli dalam bidang penilaian Danim, 2000: 33. Aktivitas selanjutnya adalah peneliti menganalisis lembaga yang akan mengimplementasikan kebijakan dengan mempertimbangkan struktur organisasi yang meliputi tipe lembaga formal, informal, primer, sekunder dan ukuran lembaga lokal, regional, nasional, internasional. Dalam hal ini ditentukan lembaga yang 134 mengimplementasikan rekomendasi kebijakan, yaitu Dinas P dan K Kabupaten Karanganyar. Menganalisis Isi Konsep adalah kegiatan yang dilakukan untuk membahas dan menganalisis isi konsep rekomendasi, mencari kesesuaian antara isi konsep dengan situasi dan kondisi lapangan. Dalam hal ini peneliti bersama stakeholders dan pakar melaksanakan Focus Group Discussion FGD untuk membahas dan menganalisis pedoman PBK serta desain sosialisasi dan pelatihan PBK yang telah disiapkan. Dalam hal ini peserta FGD diberi kesempatan untuk memberikan masukan-masukan dalam mencari kesesuaian antara pedoman PBK serta desain sosialisasi dan pelatihan PBK yang sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan dengan simpulan perlunya penyederhanaan pedoman PBK dan pernyataan bahwa desain sosialisasi dan pelatihan PBK sudah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Menganalisis kemungkinan implementasi merupakan usaha untuk mengetahui apakah konsep kebijakan yang telah disiapkan dimungkinkan untuk bisa dilaksanakan atau ada kemungkinan lain Majchrzak, 1984: 85. Berdasarkan teori ini peneliti melaksanakan uji coba sederhana desain PBK di SMP Negeri 3 Karanganyar, SMP Negeri 2 Karangpandan Karanganyar, dan SMP Negeri 2 Matesih Karanganyar. Untuk selanjutnya peneliti menganalisis hasilnya. Menyimpulkan hasil analisis dilakukan untuk mencari jawaban tentang sejauh mana kemungkinan rekomendasi diimplementasikan. Ada 135 tiga kemungkinan: menerima kegagalan, mengubah tujuan rekomendasi, atau menggunakan rekomendasi alternatif Majchrzak, 1984: 86. Pada langkah terakhir dalam analisis konsep ini peneliti menyimpulkan perlunya revisi konsep rekomendasi kebijakan sebagai rekomendasi alternatif baru yang dimungkinkan dapat diimplementasikan dengan tepat.

c. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan