Kelemahan Sistem PBK Keunggulan dan Kelemahan Sistem PBK

156 “Merasakan Bu, PBK memadukan antara nilai hasil pembelajaran di kelas dengan nilai praktik di luar kelas, bersifat menyeluruh, dan Valid”CL 06: 03. Di samping itu, sistem PBK memadukan berbagai teknik penilaian dengan keragaman bentuk instrumen yang disesuaikan dengan aspek penilaian yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagaimana diprogramkan dalam administrasi KBM yang telah disusun dan direncanakan oleh setiap guru.

b. Kelemahan Sistem PBK

1 Konsep PBK Sulit Dilaksanakan Sistem PBK merupakan konsep yang baru dikenalkan sehingga dalam pelaksanaannya banyak mengalami kendala yang disebabkan karena sulit dan rumitnya konsep tersebut. Hal ini menyebabkan keterbatasan pemahaman guru terhadap konsep maupun cara melakukannya, bahkan beberapa guru belum paham namanya. Sejak peneliti melakukan wawancara awal fenomena ini sudah tampak ketika peneliti menanyakan tentang sistem PBK. Guru SP menjawab ”Maaf Bu saya tidak bisa menyebut namanya meskipun sudah selalu melakukannya” CL 02: SP. Di tempat dan waktu yang berbeda juga ditemukan jawaban senada yang dilontarkan oleh guru WG ”Oh... itu memang penilaian yang kami gunakan di kelas VII dan VIII seperti itu tapi maafkan kami belum paham namanya” CL 02: WG. 157 Berdasarkan analisis dokumen yang telah dilaksanakan oleh peneliti tentang Pedoman Penilaian Kelas ditemukan adanya konsep penilaian yang terdiri dari beragam teknik penilaian dan bentuk instrumen yang berbeda-beda yang penggunaannya disesuaikan dengan keterampilan berbahasa dan kompetensi dasar yang akan dikembangkan. Hal ini menyulitkan guru dalam melaksanakan penilaian karena menuntut pengelolaan yang berbeda-beda pula. Guru berulang kali menyampaikan beragamnya teknik PBK yang dianggap bagus padahal mereka belum sepenuhnya memahami isi dan cara melaksanakannya. Salah satu sebabnya adalah karena mereka baru membaca, mendengar, dan mendapatkan informasi secara sekilas tentang konsep PBK. Dalam merespon adanya konsep baru ini mereka belum bertindak sampai pada tataran pemahaman karena konsepnya cukup rumit dan sulit dipahami apalagi untuk dilaksanakan. Selain itu mereka hanya memandang dari segi manfaatnya yang seakan-akan menjanjikan adanya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran karena keunggulannya. Implikasi dari rendahnya nilai pemahaman mereka ini berakibat pada rendahnya intensitas penerapannya. Telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam melaksanakan penilaian kinerja mereka meminta siswa melakukan sesuatu tetapi belum diikuti dengan pencatatan nilainya. Pada penilaian yang lain seperti portofolio, yang dilakukan guru belum mencakup data-data yang lengkap. Penilaian sikap juga sudah dilakukan 158 tetapi belum ada bukti hasil penilaiannya; sedangkan penilaian diri belum pernah dilaksanakan. Dengan demikian sulitnya konsep PBK menyebabkan keterbatasan pemahaman guru dan cara melaksanakannya. 2 Administrasinya terlalu banyak Banyaknya teknik penilaian dan bentuk instrumen dalam sistem PBK menyebabkan banyaknya administrasi yang harus dikerjakan oleh guru. Kenyataan ini akan menambah beban bagi guru karena guru harus kerja keras dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kaitan ini Guru SLD mengatakan sebagai berikut. Banyaknya jenis penilaian sehingga menjadi beban. Banyaknya administrasi yang harus dilampirkan, misalnya seorang guru memberikan materi di tiga kelas, satu kelas 40 siswa berarti jumlah semuanya 120 siswa, satu siswa dinilai lima aspek berarti ada 200 aspek, 200 kali tiga berjumlah 600 itu baru satu mata pelajaran. CL 05: 06 Hal ini akan menimbulkan keengganan bagi guru untuk menerapkannya. Selain itu yang perlu dipertimbangkan bahwa PBK kurang tepat untuk desain kelas besar yang satu kelasnya berisi 40 siswa. Juga keterbatasan sarana prasarana menyebabkan terhambatnya implementasi sistem PBK. Dalam hal ini Guru SR menguatkan pendapatnya sebagai berikut ”Banyaknya administrasi yang harus dikerjakan, jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak sehingga tidak sesuai untuk desain PBK, serta adanya keterbatasan sarana prasarana” CL 06: 05. Hasil analisis dokumen yang dilakukan peneliti tentang pedoman penilaian kelas menunjukkan bahwa 1 pelaksanaan sistem PBK 159 memerlukan pengelolaan yang cukup pelik karena administrasinya relatif lebih banyak dibanding sistem penilaian sebelumnya, 2 penjelasan dan pemberian contoh instrumen penilaian kurang proporsional, ada jenis penilaian yang disertai beberapa contoh bentuk instrumen namun ada pula yang tidak disertai sama sekali, 3 tidak terdapat penjelasan kapan atau berapa kali teknik-teknik penilaian yang ada ini digunakan dalam kurun waktu tertentu sehingga pembaca memperkirakan sendiri. Selain itu, daftar nilai terlihat cukup rumit karena memuat nilai secara rinci dari keempat keterampilan berbahasa yang meliputi KD dalam semua jenis penilaian yang dilaksanakan pada setiap tatap muka sebagai ulangan formatif. Fakta yang demikian menjadikan guru kerja keras dan telaten. Guru yang berdedikasi rendah cenderung melakukan sebisanya sehingga menyebabkan kurang jelas hasilnya. 3 Kurang konsisten dalam Penggunaan Istilah dan Penentuan Teknik Penilaian. Dari hasil analisis dokumen penilaian tentang seperangkat KBK dan KTSP ditemukan istilah yang berbeda-beda. Dalam Kerangka Dasar KBK dan Pelayanan Profesional KBK, sistem PBK diistilahkan dengan penilaian Kelas, pada Petunjuk Khusus Pengembangan Penilaian ditulis dengan Penilaian Berbasis Kompetensi, dan pada Petunjuk Pelaksanaan ditulis dengan istilah PBK. 160 Dalam beberapa dokumen ditemukan adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan istilah antara bentuk penilaian, jenis penilaian, bentuk instrumen, dan jenis tagihan. Hal yang demikian menjadikan kekacauan pembaca dalam memahami naskah secara pasti. Setelah peneliti telaah dengan cermat dapat ditemukan pemahaman sebagai berikut. Tabel 3. Data Hasil Analisis Dokumen Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Jenis Tagihan 1 Penilaian Tertulis Lisan 2 Penilaian Kinerja 3 Penilaian Proyek 4 Penilaian Produk 5 Penilaian Sikap 6. Penilaian Portofolio 7. Penilaian Diri Soal isian, uraian, pilihan ganda, dan menjodohkan. Daftar cek, skala penilaian Daftar cek, skala penilaian Daftar cek, skala penilaian Pedoman Observasi Pedoman Wawancara Lembar penilaian dan dokumen. Lembar penilaian diri Kuis, pertanyaan Lisan, Ulangan Harian Praktik Tugas kelompok Tugas individu Observasi dan wawancara Pencatatan dokumentasi hasil pekerjaan siswa Evaluasi diri Selain itu, PBK adalah sistem penilaian yang menekankan pada penilaian proses pembelajaran. Namun demikian, pada penentuan teknik- tekniknya terdapat teknik penilaian produk dan penilaian tertulis yang kedua teknik ini lebih tepat digunakan untuk penilaian hasil belajar. 161

5. Upaya Mengatasi Kendala Implementasi Sistem PBK