Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Komunikasi Hasil Penelitian Kebijakan

135 tiga kemungkinan: menerima kegagalan, mengubah tujuan rekomendasi, atau menggunakan rekomendasi alternatif Majchrzak, 1984: 86. Pada langkah terakhir dalam analisis konsep ini peneliti menyimpulkan perlunya revisi konsep rekomendasi kebijakan sebagai rekomendasi alternatif baru yang dimungkinkan dapat diimplementasikan dengan tepat.

c. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

Berdasarkan simpulan hasil analisis konsep kebijakan peneliti menyusun rekomendasi. Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penyusunan rekomendasi adalah sebagai berikut 1 konsep rekomendasi disiapkan oleh peneliti kebijakan dengan mempertimbangkan hasil pengumpulan dan analisis data, 2 materi rekomendasi yang berupa hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder dan pakar, serta 3 rekomendasi dibuat sederhana supaya dengan mudah dapat dimengerti oleh penentu dan pemakai kebijakan dengan harapan dapat dilaksanakan di lapangan Majchrzak, 1984 ; Danim, 2000. Pada langkah ini peneliti merevisi dan memodifikasi pedoman PBK dari Puskur Balitbang Depdiknas Jakarta yang telah dianalisis dengan mengubah dan memperbaiki konsep berdasarkan catatan hasil analisis. Selanjutnya peneliti merumuskan rekomendasi yang berupa pedoman pelaksanaan PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP setelah mempertimbangkan bahwa rekomendasi yang diimplementasikan ini bersifat ”feasible” dan ”acceptable”. 136

d. Komunikasi Hasil Penelitian Kebijakan

Danim 2000: 275 menjelaskan bahwa komunikasi hasil penelitian kebijakan dilakukan oleh peneliti dengan menampilkan seluruh proses penelitian sampai dengan hasilnya. Dalam hal ini peneliti menyampaikan rekomendasi kebijakan yang telah tersusun berdasarkan hasil analisis dan uji coba kepada penentu dan pemakai kebijakan dengan menampilkan seluruh proses penelitian. Greenberger dalam Danim, 2000: 288 menyebut ini dengan forum dengar pendapat atau forum informasi. Kegiatan yang dilakukan dalam komunikasi adalah 1 peneliti mempresentasikan hasil penelitian secara lengkap dan jelas, disertai dengan pemberian materi yang dibuat secara sederhana, singkat, sistematis, dan mudah dipahami; 2 peneliti memberi kesempatan kepada peserta untuk menanggapi dan memberi masukan. Sebagaimana dijelaskan oleh Fraats dalam Danim 2000: 293, peserta forum komunikasi mempunyai kesempatan mangajukan pertanyaan tentang masalah yang kurang jelas, menyanggah, dan memberi saran secukupnya, sehingga terjadilah dialog interaktif sampai pada simpulan yang disepakati bersama; dan 3 peneliti menyerahkan rekomendasi kebijakan kepada penentu kebijakan yaitu Kepala Dinas P dan K Kabupaten Karanganyar. 137

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan temuan penelitian dan pembahasannya. Temuan penelitian pada dasarnya merupakan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan pada Bab I disertasi ini. Sesuai dengan jumlah permasalahannya, temuan tersebut dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama mendeskripsikan temuan tentang sistem penilaian formatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar dewasa ini; bagian kedua mendeskripsikan implementasi sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar; bagian ketiga mendeskripsikan persepsi guru dan siswa terhadap sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar; bagian keempat mendeskripsikan keunggulan dan kelemahan sistem PBK yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar; dan bagian kelima mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang muncul akibat dari implementasi sistem PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar

A. Temuan Penelitian

1. Sistem Penilaian Formatif yang Digunakan

Pada tahun pelajaran 20062007 ada dua sistem penilaian yang digunakan sebagai penilaian formatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar, yaitu sistem penilaian yang menekankan pada 127