152
Menurut mereka sistem PBK dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia karena dengan penggunaan sistem penilaian ini siswa dapat terlibat
langsung untuk berpartisipasi aktif sehingga hal itu meningkatkan minatnya, bisa melatih diri untuk berusaha memahami dan mengerti materi yang sedang
diajarkan dan dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya, merasa senang karena bisa sering praktik dan tanpa harus bersusah payah menghafal teori,
langsung mengetahui hasil dan perbaikannya. Sebagaimana dituturkan Siswa YR, dirinya merasa senang karena apabila melakukan kesalahan dalam praktik
dapat segera dibetulkan oleh guru. Selain itu, karena semua siswa mendapat perlakuan yang sama mereka tidak merasa malu apabila melakukan kesalahan
CL 10: 04. Hasil pengamatan KBM yang dilakukan oleh guru di kelas
menunjukkan bahwa penilaian yang dilaksanakan dengan PBK bisa berjalan cukup lancar meskipun dengan keterbatasan pemahaman, baik oleh guru
maupun siswa terhadap konsep PBK. Guru dan siswa dengan suka cita berkomunikasi secara aktif. Dari awal hingga KBM berakhir siswa terlihat
tidak ada yang mengeluh. Hal yang demikian bisa jadi karena terdorong oleh rasa senang dan persepsi yang baik terhadap sistem PBK.
4. Keunggulan dan Kelemahan Sistem PBK
a. Keunggulan Sistem PBK
1
Bersifat Menyeluruh
Sistem PBK merupakan sistem penilaian yang konsepnya cukup lengkap. Sama halnya dengan sistem penilaian yang lain, sistem
153
PBK syarat dengan keunggulan. Keunggulan Sistem PBK antara lain bersifat menyeluruh, karena dengan beragamnya teknik penilaian yang
penerapannya disesuaikan dengan aspek dan keterampilan yang akan dinilai dapat menilai seluruh kemampuan siswa. Ketika ditanya tentang
hal tersebut Guru RD menjawab sebagai berikut. Ya... memang benar begitu Bu, sistem PBK mempunyai
keunggulan karena konsepnya sangat menarik yaitu dengan banyak ragam serta kelengkapannya akan dapat menilai
seluruh kemampuan siswa.CL 07: 02
Dengan sifatnya yang menyeluruh, PBK mampu menilai empat keterampilan berbahasa siswa yaitu membaca, menulis, mendengarkan
dan berbicara. Ketika peneliti mengamati KBM, Guru melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai teknik, antara lain teknik
tertulis untuk menilai penguasaan siswa terhadap pengetahuan yang dimiliki siswa. Kegiatan ini dilakukan oleh guru pada tes awal.
Penilaian kinerja untuk mengetahui sejauh mana siswa bisa melakukan keterampilan berbahasa siswa ketika mengikuti pembelajaran.
Penilaian ini dilakukan ketika siswa harus mempraktikkan materi yang telah dibahas bersama antara guru dan siswa, untuk mengetahui
kualitas proses pembelajaran. Penilaian produk dan penilaian proyek menilai tugas yang dikerjakan siswa, untuk mengetahui hasil
pembelajaran yang telah diikutinya. 2
Menilai yang Sebenarnya Dari hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan terhadap
KBM yang dilakukan guru, sebagian besar penilaian yang dilakukan
154
dengan sistem PBK adalah praktik. Dengan demikian hasil penilaiannya valid yaitu benar-benar menilai kemampuan siswa bukan
pengetahuan siswa. Sebagai contoh dalam KBM yang membahas tentang keterampilan menulis dengan topik menulis surat resmi, guru
melakukan penilaian terhadap praktik siswa bagaimana mereka betul- betul menulis surat resmi dan bukan sekadar memberi pertanyaan
tentang bagaimana teori menulis surat resmi. Ketika menilai kemampuan siswa membuat puisi, siswa bukan diberi pertanyaan
bagaimana teori membuat puisi melainkan siswa dituntut untuk praktik langsung membuat puisi. Demikian juga pada keterampilan-
keterampilan yang lain. Paparan di atas sesuai dengan jawaban Guru SLD ketika ditanya peneliti sebagai berikut ”Menurut Bapak apakah
sistem PBK mempunyai keunggulan?” Lalu ia menjawab sebagai berikut “Jelas mempunyai keunggulan Bu, yaitu sistem PBK menilai
kemampuan siswa yang sebenarnya, meliputi aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif, serta berkelanjutan” CL 05: 04.
3 Terus-menerus dan Berkelanjutan
Perangkat administrasi KBM yang telah disusun oleh guru, dalam perencanaan penilaian terurai beberapa teknik penilaian,
macam-macam bentuk instrumen, dan bentuk tagihan yang tersusun dengan runtut dan terprogram secara bertahap dan terus-menerus pada
setiap tatap muka. Apabila semua itu betul-betul dilakukan akan menambah keunggulan sistem PBK. Fakta selanjutnya ditemukan
155
ketika peneliti melakukan analisis pada dokumen yang lain, yaitu portofolio.
Dengan portofolio seluruh perkembangan atau kemajuan hasil belajar siswa bisa tercatat dan terpantau dengan baik, karena seluruh
hasil penilaian terdokumen dalam portofolio. Dengan sifatnya yang menyeluruh dan berkelanjutan, PBK sangat cocok untuk menilai hasil
pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan PBK empat keterampilan berbahasa yaitu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara
dapat tercakup secara menyeluruh. Dengan portofolio peningkatan hasil pembelajaran bahasa Indonesia terpantau dengan baik.
Keunggulan ini menjadi kekuatan pada PBK sehingga apabila dilaksanakan dengan tepat, PBK dapat menandingi sistem penilaian
yang selama ini digunakan yaitu penilaian konvensional. 4
Terpadu Sistem PBK memadukan pengetahuan yang dimiliki siswa dan
kemampuan untuk melakukannya sehingga dengan PBK dapat diketahui sejauh mana kualitas dan hasil pembelajaran telah dilakukan
oleh guru. Sistem PBK juga memperhatikan hasil penugasan kepada siswa melalui penilaian produk yang berupa nilai tugas individu dan
penilaian proyek yang berupa nilai tugas kelompok yang dikerjakan oleh siswa di luar kelas. Jawaban guru SR ketika ditanya peneliti
”Setelah Ibu menerapkan sistem PBK, apa bisa merasakan kira-kira keunggulan apa yang ada di dalamnya ? adalah sebagai berikut
156
“Merasakan Bu, PBK memadukan antara nilai hasil pembelajaran di kelas dengan nilai praktik di luar kelas, bersifat menyeluruh, dan
Valid”CL 06: 03. Di samping itu, sistem PBK memadukan berbagai teknik
penilaian dengan keragaman bentuk instrumen yang disesuaikan dengan aspek penilaian yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik sebagaimana diprogramkan dalam administrasi KBM yang telah disusun dan direncanakan oleh setiap guru.
b. Kelemahan Sistem PBK