276
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan temuan penelitian tentang sistem penilaian yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar dapat
disimpulkan dalam pokok-pokok temuan. Pertama, sistem penilaian yang digunakan pada Tahun Pelajaran 20062007 ada dua yaitu sistem PBK untuk kelas VII dan VIII,
serta sistem konvensional untuk kelas IX. Kedua, sistem PBK sudah
diimplementasikan dalam pembelajaran meskipun belum seperti yang diharapkan. Ketiga, Guru dan siswa mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap sistem PBK
meskipun mereka belum memahami secara komprehensif. Keempat, keunggulan sistem PBK yang sangat menonjol yakni bersifat menyeluruh, valid, terus menerus
dan berkelanjutan, dan terpadu. Di samping itu PBK mengandung kelemahan yakni merupakan konsep yang sangat kompleks sehingga menimbulkan banyak kendala di
lapangan. Kelima, untuk mengatasi kendala guru berkonsultasi, berkoordinasi, dan belajar sendiri; Kepala Sekolah menyampaikan ke forum MKKS; Kepala Dinas P dan
K mensosialisasikan pada MGMP dan MKKS dipadukan dalam pelatihan penyusunan KTSP
Berdasarkan hasil pembahasan tentang kelima pokok temuan penelitian di atas memunculkan tiga proposisi ditinjau dari tiga dimensi yaitu dimensi sistem, dimensi
pelaku, dan dimensi kebijakan. Ditinjau dari dimensi sistem, konsep PBK sangat
265
277
kompleks sehingga sulit untuk dilaksanakan. Ditinjau dari dimensi pelaku, guru belum memahami PBK secara menyeluruh sehingga implementasinya belum sesuai
kriteria dan terpengaruh oleh penilaian konvensional. Ditinjau dari dimensi kebijakan, sosialisasi dan pelatihan sistem PBK yang dilaksanakan oleh Dinas P dan K belum
efektif sehingga implementasinya kurang optimal. Tiga hal di atas menjadi faktor utama terjadinya kendala implementasi sistem
PBK dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN Kabupaten Karanganyar. Untuk mengatasi kendala tersebut dikembangkan rekomendasi kebijakan melalui empat
langkah yakni 1 penyiapan konsep rekomendasi kebijakan, 2 analisis konsep rekomendasi kebijakan, 3 penyusunan rekomendasi kebijakan, dan 4 komunikasi
rekomendasi kebijakan. Pada langkah penyiapan konsep rekomendasi kebijakan peneliti menyiapkan
dua konsep rekomendasi kebijakan yakni pedoman PBK serta Desain Sosialisasi dan Pelatihan PBK. Pada langkah analisis konsep rekomendasi kebijakan ada empat
kegiatan yang dilakukan peneliti yakni 1 menganalisis stakeholder dan lembaga yang akan mengimplementasikannya, 2 menganalisis isi konsep melalui Focus
Group Discussion FGD, 3 menganalisis kemungkinan implementasi melalui uji coba sederhana pedoman PBK di tiga SMPN di Kabupaten Karanganyar, dan 4
menyimpulkan hasil analisis. Pada langkah penyusunan rekomendasi kebijakan, peneliti merevisi dan memodifikasi pedoman PBK dari Puskur Balitbang Depdiknas
Jakarta. Pada langkah komunikasi kebijakan, peneliti menyampaikan rekomendasi kebijakan yang telah tersusun berupa kepada penentu dan pemakai kebijakan sebagai
278
produk penelitian dalam dua buku yaitu 1 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama, dan 2
Desain Sosialisasi dan Pelatihan Sistem Penilaian Berbasis Kelas di Sekolah Menengah Pertama.
Berdasarkan simpulan di atas peneliti menegaskan bahwa 1 PBK diperlukan karena banyak manfaatnya dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP; 2 guna menghindari kerumitan dan kesulitan bagi guru dalam memahami PBK, maka redaksinya perlu disederhanakan
tanpa mengubah substansinya; dan 4 penyederhanaan ini diperlukan sebagai tindak lanjut hasil penelitian dan saran dari FGD.
B. Implikasi