16 bentuk tayangan drama televisi “Full House”, “Princess Hours”, “Hello Miss”, dan “Love
Story in Harvard”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengajukan perumusan masalah sebagai berikut :
”Bagaimana budaya Korea ditampilkan dalam bentuk serial atau drama televisi untuk kemudian diperkenalkan kepada masayarakat?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun
pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian ini hanya terbatas pada serial drama Korea ”Full House”, “Hello Miss”, “Love Story in Harvard”, dan “Princess Hours”.
2. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis muatan budaya Korea yang ada pada
serial yang akan diteliti. 3.
Penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi Kualitatif.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui fenomena serial Korea di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana muatan budaya Korea ditampilkan dalam setiap
serial-serial Korea yang diteliti. 3.
Untuk mengetahui apa saja poin-poin yang sering dijadikan bagian atau adegan serial Korea.
Universitas Sumatera Utara
17 4.
Untuk mengetahui bagaimana serial Korea yang ditayangkan Indosiar dan ANTV memunculkan wacana tentang pengenalan budaya Korea kepada negara-negara
tetangganya, dalam hal ini Indonesia. Secara disadari maupun tidak, khalayak selaku penonton serial ini dikenalkan dengan budaya Korea melalui kisah dalam
serial-serial produksinya.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang diterima peneliti selama menjadi
mahasiswa Ilmu komunikasu FISIP USU, serta menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap dunia pertelevisian, khususnya sinetron.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian
di bidang Ilmu Komunikasi.
3. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan yang
berarti bagi pihak produsen di Indonesia dalam meningkatkan mutu sinetron dan dapat mencontoh Korea dalam meperkenalkan, mempromosikan, serta melestarikan
budayanya melalui serial-serial drama yang mereka buat.
1.6 Kerangka Teori