21 televisi swasta di Indonesia, salah satu tayangan yang banyak merebut perhatian penonton
adalah Sinema Asia.
1.6.4 Teori Triple M
Menurut Mowlana, ada tiga unsur penting dalam teori ini, yaitu masyarakat massa, media massa, dan budaya massa. Ketiga unsur tersebut berkaitan satu sama lain
membentuk satu segi tiga sebagaimana terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 1.1 masyarakat massa
media budaya massa
massa
Teori Triple M memandang media massa merupakan media yang berfungsi sebagai pembagi pesan. Pesan-pesan yang dibagi dan dipertukarkan ke dalam masyarakat
itu selalu mengandung nilai dan norma, ide-ide, dan simbol yang mewakili pola pikir, perasaan, dan tindakan suatu masyarakat tertentu. Proses pertukaran pesan melalui media
massa didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi yang memerlukan biaya yang semakin mahal sehingga timbullah paham media massa dengan mengandalkan pengeluaran
yang kecil namun pesan dapat menyebar luas kepada khalayak. Secara ringkas teori Triple M menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat di
antara tiga aspek masyarakat massa, media massa, dan budaya massa. Hukumnya adalah masyarakat massa melahirkan media massa, media massa melahirkan budaya massa.
Universitas Sumatera Utara
22
1.6.5 Kebudayaan dan Kebudayaan Korea
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta yaitu Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Tetapi ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi daya yang berarti daya dari
budi. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan. Kebudayaan dalam bahasa latin Yunani berasal dari kata “colere” yang berarti
mengolah, mengerjakan terutama mengolah tanah. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam. Sedangkan pengertian
kebudayaan menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Pengertian paling tua mengenai kebudayaan diajukan oleh Edward Burnett Tylor dalam karyanya berjudul Primitive Culture, bahwa
kebudayaan adalah kompleks dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat isitiadat, dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh
manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Atau seperti kata Hebding dan Glick bahwa kebudayaan dapat dilihat secara material maupun nonmaterial. Kebudayaan material tampil
dalam objek material yang dihasilkan, kemudian digunakan manusia. Misalnya, dari alat- alat paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah
tangga, pakaian, sistem komputer, desain arsitektur. Mesin otomotif, hingga instrumen untuk penyelidikan besar sekalipun. Sebaliknya budaya nonmaterial adalah unsur-unsur
yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan keyakinan serta bahasa.
Universitas Sumatera Utara
23 Secara historis, Korea sangat dipengaruhi kebudayaan Cina. Sekaligus, menjadi
perantara masuknya kebudayaan Cina ke Jepang. Korea mengadopsi banyak kesenian Cina yang dipadu dengan inovasi, sehingga membuat kebudayaan Korea berbeda. Masyarakat
Korea mulai memasukkan budaya Barat setelah Korea membuka diri pada akhir tahun 1800-an. Selama pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945, tradisi kebudayaan lokal
sangat dikucilkan. Walau begitu, masyarakat Korea tetap berusaha melestarikan kebudayaan mereka. Masyarakat Korea memberi apresiasi tinggi pada warisan kebudayaan
mereka. Pemerintah memberikan dukungan terhadap kesenian tradisional dan kesenian modern, dengan mengucurkan dana dan program pendidikan serta menjadi sponsor bagi
kompetisi pameran nasional setiap tahunnya. Sama seperti Indonesia, budaya Korea meliputi budaya perkawinan, budaya dalam
hal keturunan, budaya makanan, kebiasaantradisi, kesenian, bahasa, dan peninggalan bersejarah. Pada serial Hello Miss dan Princess Hours meskipun bersetting modern,
namun adegan pernikahan tradisional antara tokoh utamanya diperlihatkan dengan jelas. Di serial Korea biasanya konflik antara tokoh utama pria dan wanita tidak jauh-jauh dari
urusan pernikahan. Dari dijodohkan Princess Hours, Pura-pura nikah Full House, sampai terpaksa menikah Wonderful Life. Keluarga dan pernikahan dianggap penting
bagi orang Korea, karena pada saat orang menikah tali kekeluargaan semakin erat dan masyarakat pun semakin kuat.
1.7 Kerangka Konsep