Analisa Data HASIL DAN PEMBAHASAN

128  Kehidupan Shin yang sudah mulai tenang terancam setelah Putri Hye-jong mendapat foto-foto pria itu saat bersama Hyo-rin di Thailand. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi permaisuri, yang Saat melihat foto-foto tersebut di surat kabar, hati Chae-kyeong langsung hancur apalagi reaksi Shin tetap begitu dingin dan seolah tidak perduli. Saat berpapasan di sekolah, Chae-kyeong meminta waktu untuk berbicara dengan Hyo-rin dan kaget mendengar penuturan gadis itu yang begitu blak- blakan. Tidak menyangka Hyo-rin mengaku kalau dirinya pergi ke Thailand untuk menyusul Shin, ditambah kondisi yang kurang sehat, Chae-kyeong jatuh pingsan. Shin datang menggendong Chae- kyeong dan mengantarnya pulang ke istana. Dalam pingsannya gadis itu mengigau, “ibu...ibu...”

IV.4 Analisa Data

Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, kemudian data-data tersebut dikelompokkan berdasarkan persamaan katagori yang dimiliki ke dalam tabel. Pengkatagorian dilakukan berdasarkan kesamaan atribut-atribut elemen budaya Korea dalam serial Korea yang diteliti. Data tersebut masih merupakan data mentah dan harus diolah untuk dapat dianalisa dan diinterpretasikan. Analisa dilakukan dengan menggunakan Klasifikasi Analisis Isi yang dibuat Janis, yakni ”Katagori Semantik”, yang terdiri dari Analisis Penunjukan designation, Analisis Penyifatan Attributions, dan Analisis Pernyataan assertions. Sehingga pada akhirnya peneliti akan mendapat jawaban terhadap permasalahan yang diajukan dan tercapailah tujuan penelitian yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 129 Tabel IV.1 Deskripsi Budaya Korea dalam serial Full House, Hello Miss, Love Story in Harvard, dan Princess Hours 1. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Rumah itu sangat besar dan tampak menawan berdiri di tepi pantai. Pantai itu juga kelihatan sangat bersih dan bening. Kamera membawa penonton menyaksikan keindahan Pantai Incheon, tempat Full House, rumah Han Ji-eun didirikan. Taman yang rapi, ayunan, bangku kayu, dan jendela-jendela besar turut menghiasi Full House. Elemen Budaya Budaya material ; lokasi syuting Full House di Pantai Incheon, Korea Selatan. 2. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Ji-eun kesal karena Yeong-jae yang membuatnya terlambat ke kantor Min-hyuk karena harus membersihkan rumah dan mencuci. Ji-eun berlari menuju kereta bawah tanah subway. Di stasiun, JI-eun yang sudah terlambat, berlari- lari mencapai kereta bawah tanah itu, namun ia melihat seorang nenek tua yang membawa sebuah keranjang menaiki tangga dengan susah payah. Ji-eun menghentikan langkahnya dan membantu nenek itu membawakan keranjang. Berada di dalam kereta, Ji-eun merekam suaranya dengan recorder yang diberikan Yeong-jae, ”Yeong-jae, kau benar-benar brengsek” Elemen Budaya Budaya material ; teknologi Korea Selatan berupa subway kereta api bawah tanah menunjukkan Korea Selatan telah menjadi negara maju dan dinamis. 3. Judul Serial Full House Universitas Sumatera Utara 130 Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Keluar dari lift, Min-hyuk bertemu lagi dengan Ji-eun yang keluar kamar untuk mendapatkan air panas untuk menyeduh mi instan Korea yang dibawanya. ”Kita bertemu lagi,” ujar Min-hyuk. ”ooo .. hai,” sapa Ji-eun. ”Aku benar-benar berterima kasih dan minta maaf padamu atas kejadian tadi.” ”Sudahlah, tidak usah dipikirkan,” ujar Min-hyuk. ”Oya..aku belum sempat memperkenalkan diriku. Namaku Han Ji Eun.” ”Aku Yoo Min Hyuk.” ”Oh..apa kau juga tinggal di sini?” tanya Ji-eun. “Tidak. Aku hanya mengunjungi temanku, Le Yeong-jae,” jawab Min-hyuk. “Oo..begitu,” kata Ji-eun. “Baiklah. Sampai jumpa, nona Han Ji- eun,” kata Min-hyuk. “Sampai jumpa,” balas Ji-eun. Elemen Budaya Budaya material ; Makanan Korea ; ramyeon instan. 4 . Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Usai bertengkar dengan yeong-jae, Ji-eun pergi ke rumah Dong-wook dan Hee-jin dan mengatakan akan tinggal bersama mereka untuk seterusnya. Kedua sahabat Ji-eun itu sudah tentu sebal melihat kehadiran Ji-eun, namun kegalakan Ji-eun membuat mereka tidak mampu melawan. Hidup seorang diri, mau tidak mau Yeong-jae harus membereskan rumah sendiri. Masalah yang dialami terlihat oleh sang manajer, yang langsung meminta Yeong-jae bersikap profesional. Tidak hanya itu, Ji-eun juga ditelepon. Sang manajer meminta Ji-eun untuk datang ke pemotretan Yeong- jae dan membawakan bekal. Ji-eun tidak bisa menolak permintaan sang manajer. Berikutnya tampak Ji-eun membuat makanan semacam nasi yang dibungkus dengan daun yang diketahui rumput laut kering. ”Kenapa kau membuat gimbab?” tanya Hee-jin. Elemen Budaya Budaya material ; makanan Korea, gimbab kimbab. 5. Judul Serial Full House Universitas Sumatera Utara 131 Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Karena tidak masak dan Yeong-jae juga pulang terlambat, Ji- eun yang kelaparan tampak mengaduk-aduk sayur, kecap, dan bumbu-bumbu lainnya ke dalam mangkuk berukuran besar yang sudah berisi nasi dan memakannya. ”Aku pulang,” ujar Yeong-jae. ”Oo..kau sudah pulang? Apa kau sudah makan?” tanya Ji-eun dengan mulut penuh makanan. ”Sudah,” jawab Yeong-jae. ”Tapi, apa itu?” tanyanya lagi. “Oh…ini bimbimbab. Aku mencampur nasi dan seluruh bahan makanan yang ada di kulkas dan mengaduknya,” jawab Ji-eun dengan mulut penuh makanan. “Itu bukan bimbimbab. Itu seperti makanan hewan,” cela Yeong-jae. “Coba saja. Dan rasakan apakah ini makanan hewan,” jawab Ji-eun sambil menyodorkan sesendok pada Yeong-jae. Elemen Budaya Budaya material ; makanan Korea, bibimbab. 6. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Pulang dari rumah orang tua Yeong-jae, ibu Yeong-jae membawakan mereka bekal. ”Bawalah ini. Ini kimchi dan yang lainnya,” ujar ibu Yeong Jae kepada Ji-eun. ”Terima kasih.” tutur Ji-eun. Elemen Budaya Budaya material ; makanan Korea, kimchi. 7. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Acara pernikahan yang dihadiri oleh sejumlah bintang ternama ini berlangsung meriah, dan dihadiri oleh keluarga Yeong-jae. Ibu, nenek, dan beberapa tamu yang hadir memakai hanbok, pakaian tradisional Korea. Di ruang pengantin, ayah Yeong-jae menemui Ji-eun. Ji-eun yang menyadari kehadiran ayahnya memberi salam, ”Saya tidak Universitas Sumatera Utara 132 mendapat kesempatan untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya Han Ji-eun.” ”Ya. Akhirnya aku dapat bertemu denganmu. Apapun alasannya kau akan menghadapi sedikit kesulitan. Dia memang keras kepala tapi dia mempunyai hati yang baik. Kau harus sabar dengannya. Kau terlihat sangat cantik, Ji-eun.” Setelah mendapat instruksi bahwa sudah saatnya upacara dimulai ayah Yeong-jae memberi isyarat agar Ji-eun memegang lengannya menuju altar. Elemen Budaya Budaya material ; hanbok pakaian tradisional bangsa Korea dan upacara pernikahan. 8. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Ji-eun mendapat telepon yang menyuruhnya datang ke kantor penerbitan. Sesampainya di sana ternyata Ji-eun disuruh untuk menulis tentang kehidupan Lee Yeong-jae. Ji-eun sadar pemanggilannya ke kantor tersebut lebih dikarenakan statusnya sebagai istri seorang artis, bahkan novelnya sempat dikritik. Pergi dalam keadaan kesal, mendadak ia mendapat ide untuk meneruskan naskah novelnya ke Min-hyuk. Namun, saat hendak ditemui di kantornya, pria tersebut sedang rapat. Kemudian Ji Eun menuliskan namanya ”Han Ji-eun” di atas amplop itu dan menitipkannya kepada resepsionis. Saat tiba dirumah, Young-jae langsung mencela setelah melihat ekspresi gadis itu yang berusaha berdalih. Elemen Budaya Budaya material ; tulisan bangsa Korea. 9. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan atttributions Ilustrasi Yeong-jae dan Ji-eun berkunjung ke rumah orang tua Yeong- jae sepulang dari bulan madu. Keduanya menghaturkan hormat dengan bersujud kepada nenek dan ibu Yeong-jae.. Universitas Sumatera Utara 133 Elemen Budaya Budaya material ; chol, yakni membungkukkan badan ketika bertemu dengan orang lain. 10. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan atttributions Ilustrasi  Di rumah, suasana hati Yeong-jae tidak enak. Dia memikirkan kejadian saat akan melamar Hye-won tadi sambil minum bir. Ji-eun yang baru pulang melihat Yeong- jae minum sendirian menanyakan apa masih ada sisa bir. Mereka pun minum bersama. Ternyata hari ini Ji-eun juga kesal karena bertemu dengan Dong-wook dan Hee-jin. Mereka berdua lari begitu melihat Ji-eun. Ji-eun berusaha mengejar tapi gagal. Ji-eun dan Yeong-jae saling menumpahkan unek masing-masing malam itu. Namun, Yeong-jae menyuruh Ji-eun kembali ke kamarnya ketika Ji- eun mulai ngawur. Yeong-jae pun naik ke atas menuju kamarnya sendiri. Dari atas dia melihat Ji-eun sambil tersenyum.  Hye-won yang sedang “minum” berada di bar meminta Yeong-jae datang dan menemaninya. Di sana Yeong-jae mendengarkan seluruh keluh kesah Hye-won yang sedih atas penolakan Min Hyuk. “Yeong-jae, jangan melepaskan tanganku sebelum aku melepaskan tanganmu,” kata Hye- won dalam keadaan setengah mabuk.  Sikap baik Ji-eun membuat Yeong-jae semakin menderita karena ia menjadi semakin sulit untuk melupakan gadis yang sudah terlanjur disukainya itu. Untuk mengubah keadaan, pria itu kembali berusaha berlaku kasar, namun ketika melihat istrinya pulang dalam keadaan mabuk, Yeong-jae malah panik. Perasaannya semakin tidak keruan mendengar Ji-eun dalam keadaan setengah mabuk berkata tidak akan membiarkan Yeong-jae pergi dan akan selalu menjaganya. Paginya, ia mengajak sang istri untuk pergi Universitas Sumatera Utara 134 liburan dengan alasan menghindari gosip, namun Ji-eun malah menolak dan berkata akan tinggal di sisi Yeong-jae. Elemen Budaya Kebiasaan orang Korea ; minum alkohol dan mabuk- mabukan. 11. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Saat membersihkan rumah, Ji-eun menemukan undangan pesta di atas meja dan merengek untuk diajak. Namun Yeong- jae menolak dan menyuruhnya membersihkan rumah dan mencuci pakaian. Ji-eun yang sedang mencuci pakaian tidak tenang dan mencari undangan itu. Saat sedang mencuci, Ji- eun menginjak-injak kain yang ada di dalam ember. Elemen Budaya Kebiasaan ; mencuci pakaian dengan menginjak-injaknya di dalam ember yang sudah diisi air dan deterjen. 12. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Saat diminta mengantarkan bubur untuk Hye-won di rumah sakit, Ji-eun bertemu dengan ibu Yeong-jae yang juga mengunjungi Hye-won. Di depan rumah sakit, Hye-won pamitan tentu saja dengan membungkuk khas Korea kepada ibu Young-jae dan Ji-eun Sesampai di sana, gadis itu diminta nenek sang suami untuk membersihkan kebun. Pertemuan dua wanita berbeda generasi tersebut menghadirkan sejumlah kelucuan, yang berbuntut dengan kumatnya sakit kepala nenek Yeong-jae. Berniat membantu dengan cara membopong, Ji-eun malah menyebabkan wanita tua itu mengalami sejumlah cedera mulai dari kepala terbentur hingga kaki lecet. ‘Keberanian’ Ji Eun tersebut membuat ibu Yeong-jae mulai simpati kepadanya. Elemen Budaya Kebiasaan ; menggendong orang di punggung mereka. 13. Judul Serial Full House Universitas Sumatera Utara 135 Katagori Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Episode terakhir : tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Yeong-jae dan Ji-eun kembali menjadi suami-istri dan karya keduanya sukses besar. Dong-wook dan Hee-jin ikut andil dengan menjajakan buku karangan Ji-eun. Saat konferensi pers, Yeong-jae tidak lupa mengucapkan terima kasih pada si burung bodoh, yang membuat pers yang hadir bingung. Dari belakang, Min-hyuk yang menyertainya tertawa lebar. Hubungan Min-hyuk dan Hye-won semakin dekat, keduanya pun kembali menjalin persahabatan akrab dengan pasangan Yeong-jae dan Ji-eun. Meski terkenal, kedua suami-istri ini tidak berubah. Setelah melalui pertengkaran, berbaikan, dan pertengkaran lagi, keduanya mengisi hari-hari depan dengan berjalan-jalan sambil bergandengan tangan dan berkaraoke. Elemen Budaya Kebiasaan ; bernyanyi di karaoke. 14. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Setelah mengucapkan maaf karena kerap mengatai gadis itu sebagai burung bodoh, Yeong-jae mengatakan bahwa ia mencintai Ji-eun dan mencium bibir Ji-eun. Elemen Budaya Kissing 15. Judul Serial Full House Katagori Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Di rumah sakit, Shin Dong-wook, sahabat Ji-eun tengah cemas menunggu kekasihnya, Yang Hee-jin yang juga sahabat Ji-eun diperiksa. Begitu Hee-jin keluar dari ruang pemeriksaan, Dong-wook pun bergegas menghampirinya. ”Bagaimana? Apa kata dokter?” tanya Dong-wook. ”Dokter bilang aku hamil. Sayang, bagaimana ini? Kondisi kita saat ini tidak memungkinkan untuk kita mempunyai bayi,” jawab Universitas Sumatera Utara 136 Hee-jin. Ekspresi wajah Dong-wook kelihatan bingung dan memikirkan suatu cara agar mereka berdua bisa keluar dari situasi ini. Elemen Budaya Gaya hidup yang sudah menjadi budaya orang masyarakat Korea ; hidup bersama free sex. 16. Judul Serial Full House Katagori Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi  Di meja makan, Yeong-jae yang ternyata mengingat hari ulang tahun Ji-eun menanyakan mengapa gadis itu tidak membuat sup rumput laut di hari ulang tahun, ”mengapa tidak ada sup rumput laut ?” tanya Yeong-jae. ”Apa?” tanya Ji-eun. ”Bukankah harus makan sup rumput laut di hari ulang tahun.” tutur Yeong-jae. ”Hari ini hari ulang tahunmu ya?” tanya Ji-eun polos. ”Bukan. Hari ini ulang tahunmu.” Jawab Yeong-jae. ”Benarkah ? oiya, aku lupa.” Tutur Ji-eun. Tanpa diketahui Ji-eun, ternyata Yeong-jae memberikan gadis itu sebuah hadiah dan meletakkannya di atas meja. Ketika dibuka, isinya adalah sebuah recorder.  “Meskipun hanya pernikahan kontrak, tetapi pernikahan kontrak tetaplah sebuah pernikahan. Kita tetap harus menjaga pernikahan ini sampai habis masa perjanjian kita,” tutur Ji-eun pada Yeong-jae. “Baiklah, aku setuju,” jawab Yeong-jae. “Semangat” Jieun mengepalkan tangannya ke arah Yeong-jae. “Semangat” balas Yeong- jae. Di kamar, sambil melihat foto orang tuanya, Ji-eun berseru, “semangat” kemudian gadis itu tertidur  Melihat Ji-eun yang demam tinggi, Yeong-jae pun merasa iba. Ia membaringkannya di sofa. Ji-eun demam tinggi hingga ia terus-terusan mengigau memanggil ibunya, ”ibu...ibu..aku sakit.” Elemen Budaya Tradisi masyarakat Korea di hari ulang tahun selalu memakan sup rumput laut. Serta kebiasaan orang Korea Universitas Sumatera Utara 137 mengucapkan ”semangat” yang dalam bahasa Koreanya ”aza” bisa juga ”aza aza fighting” dan jika sakit selalu mengigau memanggil ibu mereka. 17. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Kedatangan Huang Dong-gyu disambut baik Lee Soo-ha – yang kerap dipanggil Aegishi nona besar. Aegisshi menyangka Dong-gyu adalah orang bank yang datang memberi pinjaman untuk merenovasi rumah adatnya. Lee Soo-ha telah mengganti bajunya dengan hanbok, pakaian tradisional bangsa Korea dengan rambut dikepang rapi ke belakang. Ia mempersilahkan Huang Dong-gyu masuk dengan santun. “Selamat datang di rumah kami. Ini adalah rumah Hwa Ahn Dang yang telah berusia 300 tahun,” Lee Soo-ha membungkuk memberi salam. “Aku senang dengan budaya yang ada di sini,” tutur Huang Dong-gyu. “Ya. Di Korea Cuma di sinilah satu-satunya kebudayaan yang masih tersisa. Jika direnovasi mungkin bisa bertahan hingga 500 tahun,” tambah Lee Soo-ha. Elemen Budaya Budaya material berupa pakaian tradisional bangsa Korea; hanbok. 18. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Setelah selesai membersihkan halaman, Lee Soo-ha mengambil nasi, sayur, dan beberapa bumbu kemudian mencampur dan mengaduk-aduknya di dalam sebuah mangkuk. Elemen Budaya Budaya material berupa makanan khas Korea ; bibimbab. 19. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Universitas Sumatera Utara 138 Ilustrasi Perusahaan TOP melakukan pemotretan di Hua Ahn Dang. Di dapur, Nenek dan bibi Lee Soo-ha menyiapkan makanan untuk mereka. ”Ah...mereka menganggap kita sebagai pembantu. Seenaknya saja berjalan ke sana kemari dan tidak menegur kita,” keluh bibinya. ”Berhenti mengeluh dan bawa kimchi kemari,” tegur nenek. ”Sempurna. Kimchi yang dibuat enak. Dunia sudah banyak berubah akhir-akhir ini. Di masa lalu untuk membuat kimchi yang enak, kita harus menggunakan berlapis-lapis jerami dan menaruh batu di atasnya. Sekarang kita tidak perlu mengubur kimchi di toples lagi. Selama empat musim setahun, kita bisa memakan kimchi yang enak,” ujar bibi. Elemen Budaya Budaya material berupa makanan khas Korea ; kimchi. 20. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Lee Soo-ha pulang disambut Oh Jeong-suk yang bersiap-siap untuk membuat makanan untuk ayah Lee Soo-ha. “Kemana semua orang?” tanya Lee Soo-ha. “Ibumu pergi berbelanja dengan putrinya. Ayahmu ada di kamar. Dia belum makan,” jawab Oh Jeong-suk. “Ayah belum makan?” “Ya. Katanya dia tidak berselera. Makanya aku ingin membuatkan makanan untuknya. Tapi aku tidak tahu mau membuat apa,” kata Jeong-suk “Kimchi mandu. Kita buat kimchi mandu,” ajak Lee Soo-ha. “Kimchi mandu? Kau tahu cara membuatnya?” tanya Jeong-suk lagi. “Tentu saja. Serahkan padaku,” jawab Lee Soo-ha. Adegan berlanjut dengan memperlihatkan bagaimana Lee Soo-ha dan Jeong-suk membuat kimchi mandu. Ayah Lee Soo-ha memakan kimchi mandu buatan Lee Soo-ha. “Sudah lama aku tidak merasakan rasa yang seperti ini,” tutur ayahnya. Lee Soo-ha tersenyum senang melihat ayahnya yang puas dengan masakan yang dibuatnya. “Rasanya seperti Universitas Sumatera Utara 139 buatan ibumu,” tambah ayahnya. Ketika ayahnya akan kembali ke kamar, Ibu tiri Lee Soo-ha dan putrinya, Lee Jun- hee pulang. Ibu tirinya melihat dengan tidak senang kimchi mandu di atas meja. “Kenapa ayah makan ini? Bukankah selama ini ayah tidak suka ini?” tanya Jun-hee pada dirinya sendiri. Ibu tirinya kemudian melemparkan kimchi mandu tersebut ke dalam tong sampah. Lee Soo-ha marah hingga menangis. “Jangan Jangan buang kimchi manduku. Kau tak berhak melakukanya” katanya sambil menangis dan memungut pangsit-pangsit itu. Lee Soo-ha berlari ke luar rumah sambil menangis. Elemen Budaya Budaya material berupa makanan khas Korea ; kimchi mandu. 21. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Lee Soo-ha kesal setengah mati karena dituduh berbohong untuk mendapatkan uang oleh salah satu direktur perusahaan TOP yang juga ibu Huang Chan-min. Lee Soo-ha menumpahkan kekesalannya dengan minum arak soju di warung tenda ditemani Oh Jeong-suk hingga mabuk. Elemen Budaya Budaya material berupa minuman khas orang Kora ; soju. 22. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Lee Soo-ha ikut pentas seni yang diadakan di desanya. Lee Soo-ha menari dengan memainkan tiga buah alat musik yang mirip gong. Elemen Budaya Budaya material berupa tarian Korea dan alat musik tradisional Korea. 23. Judul Serial Hello Miss Universitas Sumatera Utara 140 Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Setiap kali adegan di dalam Hwa Ahn Dang, maka kamera selalu menyoroti tulisan yang ada di depan pintu gerbang Hwa Ahn Dang, yang berbunyi ”Hwa Ahn Dang”. Elemen Budaya Budaya material berupa tulisan bangsa Korea. 24. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation. Ilustrasi Pernikahan Huang Dong-gyu dilangsungkan di hwa Ahn Dang dengan disaksikan oleh kaum kerabat. Kakek membawa 4 sapi yang gemuk ke Ahn Dang. Hanbok yang dipakai Lee Soo-ha tampak berbeda dengan hanbok yang sering dipakainya sehari-hari. Hanbok kali ini terlihat lebih panjang dan meriah lengkap dengan hiasan wajah dan kepala. Huang Dong-gyu, kakek, dan ayah Lee Soo-ha juga memakai hanbok untuk laki-laki. Dan seperti yang sudah ditebak, acara pernikahan berlangsung meriah dan sukses. Elemen Budaya Budaya material berupa upacara pernikahan di Korea secara tradisional. 25. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Lee Soo-ha mengunjungi makam ibunya. ”Ibu, rasakanlah biskuit ini. Ini nenek yang buat sendiri. Ibu, bukankah kau suka makan ini. Nenek yang buat pakai kacang kuning terbaik. Satu persatu dimasak.” Kemudian gadis itu menyebarkan potongan-potongan biskuit dan menyiramkan air yang ada dalam botol berwarna hijau, soju, di atas makam ibunya. ”Dari dulu ibu tidak suka minum arak. Makanya aku bawa ke sini. Ibu makan biskuit, aku minum arak,” katanya. Elemen Budaya Sudah menjadi tradisi orang Korea memberikan makanan Universitas Sumatera Utara 141 untuk orang orang yang sudah meninggal saat mengunjungi makanya merupakan bangsa Korea. 26. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Lagi-lagi kakek dipermalukan oleh para tetua Ahn Dang saat diminta berpidato, karena telah banyak menyumbang. Kakek tidak terima, ia mabuk-mabukan dan memaksa masuk ke Ahn Dang. Dengan alasan kemanusiaan, kakek diizinkan nginap di Ahn Dang karena tak sadarkan diri akibat mabuk-mabukan. Cucu-cucunya pun menginap di sana. Kakek tidur di kamar yang memang diimpi-impikannya sejak lama, sejak dia masih menjadi pembantu di sana. Kamar paling besardi Ahn Dang dan hanya ditempati oleh kepala keluarga Ahn Dang. Ternyata di kamar tersebut, kakek tidak bisa tidur nyenyak, bayangan masa lalu kembali teringat. Ia pun menghilang di kegelapan, sekedar bernostalgia menyusuri kenangan di sekitar Ahn Dang. Paginya kakek disuguhi minuman dan makanan yang dulu hanya boleh dinikmati oleh tetua Ahn Dang. Elemen Budaya Kebiasaan masyarakat korea ; minum arak soju dan mabuk- mabukan. 27. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Lee Soo-ha duduk sendirian di taman. Dia masih sedih dengan masalah Hwa Ahn Dang. Banyaknya masalah yang telah terjadi, membuat tetua meragukan kemampuan “aegishi” dalam menjaga warisan leluhurnya dan berencana untuk memberikannya kepada Lee Su-yeon, saudara tiri Lee Soo-ha. “Apa kau masih memikirkan perkataan tetua?” tanya Lee Su-yeon. “Mungkin perkataan tetua ada benarnya juga. Kau yang lebih pantas mewarisi Hwa Ahn Dang,” kata Lee Soo-ha. “Aku tidak akan menerimanya. Jika mereka Universitas Sumatera Utara 142 memberikan Hwa Ahn Dang kapadaku. Aku akan menjualnya,” ujar Su Yeon. “Kau akan menjualnya?” tanya Lee Soo-ha tak percaya. “Ya. Karena itulah kau yang lebih pantas memiliki Hwa Ahn Dang. Seorang Lee Soo-ha harus tetap bertahan. Kau pasti bisa,” jawab Su-yeon. Oh Jeong-suk, teman Lee Soo-ha menunggu di depan rumah mereka. Lee Soo-ha mengajaknya minum teh di luar. Melihat temannya yang sedih, Jeong-suk mencoba menghiburnya dengan mengajak Lee Soo-ha berkaraoke. Lee Soo-ha pun melepaskan kesedihannya dengan bernyayi bersama Jung- suk. Melihat Lee Soo-ha yang minum banyak dan tidak bisa berjalan lagi, Jeong-suk menghubungi Su-yeon agar datang. Su-yeon memapah Soo-ha dan menggendong adik tirinya itu hingga tiba di rumah. ”Ah...aku tidak tahu kenapa dia jadi begini. Mulanya hanya menyanyi saja, tapi kemudian dia minum banyak sekali,” ujar Jung-suk pada Su-yeon. Elemen Budaya Kebiasaan masyarakat korea ; berkaraoke bersama dan menggendong orang di punggung mereka. 28. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Penyifatan Attributions Ilustrasi Tak berhasil menemui Dong-gyu di perusahaan pangsit, Lee Soo-ha menunggu Dong-gyu di depan rumahnya. Dong-gyu yang pulang setelah mabuk-mabukan menyatakan kalau dia suka pada Lee Soo-ha. Lee Soo-ha juga memberikan respon positif. Huang Dong-gyu mencium bibir gadis itu. Lee Soo-ha memapah Dong-gyu yang lagi mabuk masuk ke rumah. Dong- gyu menahan Lee Soo-ha dan tidak boleh pergi meninggalkannya. Pulang dari rumah sakit, kakek dan bibi Dong-gyu yang lajang mendapati rumah yang ditinggal kosong, namun pagarnya terbuka. Mereka pun memanggil petugas keamanan. Masuk rumah merekasemua memergoki Dong-gyu yang tengah mencium Lee Soo-ha. Mereka disidang Universitas Sumatera Utara 143 kakek dan mengancam akan melapor pada tetua, seperti yang dulu pernah mereka lakukan saat Dong-gyu kedapatan bersembunyi di kamar kerja Lee Soo-ha. Dong-gyu melindungi Lee Soo-ha dan berkata akan segera menikahi nona besar itu. Elemen Budaya Dalam serial Korea pasti ada adegan kissing para tokohnya. 29. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi “Apa kau tidak punya kata-kata yang disampaikan?” tanya Lee Soo-ha. Melihat Dong-gyu yang tidak mengerti ucapan Lee Soo-ha, gadis itu menyibakkan roknya, “lihat Apa kau tidak tahu apa yang terjadi tadi. Gara-gara dirimu aku jatuh dari sepeda dan lututku luka. Dasar” cela Soo-ha. “Nona apa yang kau lakukan. Nona belum menikah,” nenek Lee Soo- ha sibuk menutupi roki Lee Soo-ha. Elemen Budaya “Nona apa yang kau lakukan. Nona belum menikah,” nenek Lee Soo-ha sibuk menutupi roki Lee Soo-ha. Tradisi masyarakat Korea yang masih sangat tradisional. Merupakan hal yang dianggap tabu atau tidak pantas memperlihatkan bagian tubuh kaki kepada lawan jenis yang bukan suaminya. 30. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Lee Soo-ha dan Oh Jeong-suk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan di Seoul. Tugas mereka adalah menjual selimut. Sambil menyerukan kata “semangat” mereka menjalankan tugas mereka. Elemen Budaya kebiasaan orang Korea mengucapkan ”semangat” yang dalam bahasa Koreanya ”aza” bisa juga ”aza aza fighting” 31. Judul Serial Hello Miss Universitas Sumatera Utara 144 Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Chan-min meminta sekretarisnya, Lee Soo-ha ikut bersamanya ke pacuan kuda untuk menjamu klien dari Jepang. Tuan Tayashi, salah satu kliennya, sangat senang dengan kerja Lee Soo-ha dan memberikannya tips dalam jumlah yang besar, yaitu 5 juta yen. Tapi Lee Soo-ha bukanlah tipe gadis serakah, ia teringat ajaran kakeknya: uang yang didapat dengan mudah harus disumbangkan. Ia memberikan uang tersebut untuk amal tanpa menyebutkan idenditas dirinya sebagai penyumbang dan menjadi bertita di TV. “Nona besar memang berbeda. Padahal uang itu bisa digunakan untuk merenovasi Hwa Ahn Dang,” tutur Chan- min. “Aku hanya menjalankan apa yang diajarkan kakekku dulu bahwa uang yang didapat dengan mudah harus disumbangkan.” Elemen Budaya “Aku hanya menjalankan apa yang diajarkan kakekku dulu bahwa uang yang didapat dengan mudah harus disumbangkan.” Dari pernyataan Lee Soo-ha terdapat pesan moral bahwa uang yang didapat dengan mudah harus disumbnagkan. 32. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Sementara itu kimchi mandu yang dibuat berdasarkan hasil syuting nenek rasanya juga tidak seenak aslinya. Lee Soo-ha pun diundang untuk membuat pangsit tersebut. Lagi-lagi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Setelah dipikir-pikir, Lee Soo-ha menyimpulkan, ”kenapa kimchi mandu tetap terasa hambar? Padahal kita sudah mengikuti resep dari nenek. Oh... aku mengerti sekarang, kesalahannya bukan terletak pada bahan-bahannya tapi terletak pada teknis pembuatannya. Pangsit yang dibuat oleh keahlian tangan, Universitas Sumatera Utara 145 digabung dengan rasa dan ketulusan, serta berkumpulnya semua anggota keluarga membuat masakan menjadi lebih enak,” terang Lee Soo-ha. Elemen Budaya ”kenapa kimchi mandu tetap terasa hambar? Padahal kita sudah mengikuti resep dari nenek. Oh... aku mengerti sekarang, kesalahannya bukan terletak pada bahan-bahannya tapi terletak pada teknis pembuatannya. Pangsit yang dibuat oleh keahlian tangan, digabung dengan rasa dan ketulusan, serta berkumpulnya semua anggota keluarga membuat masakan menjadi lebih enak,” terang Lee Soo-ha. Pesan moral bahwa memasak harus dengan rasa yang tulus agar masakan terasa lezat dan orang yang memakannya juga ikut senang. 33. Judul Serial Hello Miss Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Kecelakaan terjadi saat Dong-gyu tak sengaja membuka tutup ayam jantan yang tengah direbus. Mukanya langsung alergi dan bertotol-totol merah. Alergi tersebut menjalar ke seluruh badan. Dong-gyu demam, saat tidur dia mengingau memanggil almarhum ibunya. Elemen Budaya Seseorang yang demam tingi kemudian mengigau dengan memanggil-manggil ibu mereka merupakan hal yang sering ditampilkan dalam serial Korea. 34. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Su-in dan ayahnya berjalan menuju ke sebuah rumah mobil. Di sinilah ayah Su-in tinggal. “Kau sudah makan?” tanya ayah. “Aku tak pernah lupa makan,” jawab Su-in. ”Paling kau makan roti. Kau mau sup Kimchi?” tanya ayahnya. Su-in makan sup Kimchi buatan ayahnya. ”Bagaimana kalau ayah Universitas Sumatera Utara 146 makan juga?” tanya Su-in. ”Makan saja. Aku sudah makan banyak. Kerjaku di restoran, jadi makan terus.” Ayah memperhatikan wajah Su-in yang pucat, ”kau kelihatan kurang sehat hari ini. Belajar memang bagus. Tapi harus jaga kesehatan. Apa kau sudah punya pacar? Bagaimana bisa dapat pacar kalau baumu seperti anti hama? Kau harus berdandan dan pakai parfum.” Kemudian ayah Su-in mengeluarkan sebuah botol berwarna hijau, soju. ”Ah...enak sekali. Kau mau?” tanya ayah. Su-in menggeleng. Elemen Budaya Budaya material berupa makanan khas Korea, yakni sup kimchi dan minuman khas Korea, yakni soju. 35. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Hyun-woo menyewa Su-in sebagai tutornya untuk membantunya memahami kasus tuntutan medis yang diberikan Prof. Keynes. Di kamar kos, Hyun-woo dan Su-in membahas masalah tugas Hyun-woo. Di sela-sela waktu belajar, Hyun-woo bertanya pada Su-in mengapa sebagai mahasiswa kedokteran ia mempunyai begitu banyak waktu untuk bekerja paruh waktu dimana-mana. Karena sebagaimana yang diketahui Hyun-woo selama ini bahwa Fakultas Kedokteran memiliki aturan yang sangat ketat seperti Fakultas Hukum. Su-in mengaku tidak punya pilihan lain, dan seseorang yang bisa membayar tutor pribadi seperti Hyun-woo dianggapnya tidak akan mengerti. Hyun-woo mengajak Su-in beristirahat sebentar dan menawarinya mi Korea. Mereka ke dapur. Hyun-woo membuka kardus dan mengeluarkan beberapa mi instan dari Korea. Elemen Budaya Budaya material berupa makanan khas Korea, yakni ramyeon instan. Universitas Sumatera Utara 147 36. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Su-in bangun kesiangan. Padahal ia harus menyiapkan sarapan untuk anak-anak kos yang lain. Semalaman ia tertidur di meja belajarnya dan menuliskan nama Kim Hyun- woo di buku tulisnya. Elemen Budaya Budaya material berupa tulisan bangsa Korea. 37. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Su-in jatuh pingsan saat di bandara. Dia tidak jadi pergi ke Afrika. Jung-min yang saat itu sedang berada di rumah sakit mendengar ucapan suster yang menyebut nama Su-in. Dia pun mencari nama Su-in yang tertera di dinding rumah sakit. Dan di pintu kamar Su-in tertera namanya. Elemen Budaya Budaya material berupa tulisan bangsa Korea. 38. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Pesta pernikahan Su-in berlangsung di sebuah hotel. Hyun- woo memakai jas dan Su-in memakai gaun putih ala barat. ”Bahagiakan dia,” kata yah Su-in kepada Hyun-woo. ”Ya, ayah. Kami akan bahagia bersama. Boleh aku memelukmu?” ”Ya. Peluk yang erat.” ”Terima kasih, ayah” ”Terima kasih...terima kasih banyak...” Hyun-woo melihat kedatangan ayahnya. Ayah Hyun-woo menyerahkan sebuah kunci, ”kau harus punya tempat tinggal,” ujar ayahnya. Tahulah Hyun- woo bahwa restu ayahnya sudah didapatnya. ”Terima kasih, ayah” ”Terima kasih...terima kasih,” ayah Su-in berkata kepada ayah Hyun-woo. ”Tidak. Aku yang terima kasih karena memberikan menantu yang baik,” ujar ayah Hyun- woo. ”Maafkan aku karena dia tidak sehat,” kata ayah Su-in. Universitas Sumatera Utara 148 ”Kini kita jadi keluarga. Kita semua membantunya untuk sehat kembali,” kaya yah Hyun-woo. ”Ya. Aku akan membuatnya sehat supaya dia bisa jadi menantu yang baik. Terima kasih...terima kasih,” ujar ayah Su-in. ”Ya. aku juga berterima kasih,” kata ayah Hyun-woo. Elemen Budaya Upacara pernikahan. 39. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Hyun-woo dan Su-in berjanji bertemu di restoran tempat ayah Su-in bekerja. Hyun-woo membungkukkan badannya. Ayah Su-in mengira Hyun-woo tidak punya uang untuk makan dan kemudian memberikannya sepiring mi goreng dengan gratis. Hyun-woo senyum-senyum menerima mi itu. “Aku tahu kau jauh-jauh ke sini untuk sekolah dan tak punya uang. Kesulitan tak ada artinya saat kau masih muda,” kata ayahnya. “Bukan begitu…” Hyun-woo mencoba menjelaskan. “Tak apa-apa. Ini bukan hal yang memalukan untuk mengalami kesulitan saat kau masih muda. Kau tahu Amerika adalah tempat dimana kau tak akan mati kelaparan jika kau mau gerakkan tubuhmu dan berusaha…” jelas ayah su-in. “Begini…” “Jadi jangan malu. Lakukan saja sebisamu. Harus kerja keras. Jika lapar datang ke sini. Makanlah sebelum kau kedinginan...” ”Ayah” pangil Hyun-woo. ”Apa?” ayah Su-in terkehut mendengar Hyun-woo memanggilnya ayah. ”Mohon terima salamku...” Hyun-woo bersujud di depan ayahnya. ”Aku Kim Hyun-woo, pacar Su-in.” Elemen Budaya Chol ; membungkukkan badan seperti bersujud. 40. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Hyun-woo mengerjakan pekerjaan Su-in. Mulai dari mencuci, membersihkan kamar mandi dan toilet, mengepel. Hyun-woo Universitas Sumatera Utara 149 menulis memo untuk Su-in dan menempelkannya di dinding kamar Su-in ”Aku sudah bersihkan kamar mandi, ruang tamu, dan mencuci baju. Tak perlu kerjakan apa-apa, kau hanya perlu pergi berakhir pekan denganku.” Elemen Budaya Kebiasaan dalam hal mencuci pakaian ; menginja-injak kain atau pakaian tersebut di dalam ember yang sudah diberi air dan deterjen. 41. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Keputusan Sanghoo menangani kasus warga Shinbali VS pabrik DA Chemical membawanya pada kematian tragis. Sanghoo dibnuh oleh pihak DA Chemical. Kematian Sangho mendorong Hyun-woo mengambil kasus yang ditangani Sanghoo. Firma Hukum Kim Hyun-woo bertindak sebagai pengacara warga Shinbali. Sedangakan DA Chemical didukung oleh Firma Hukum James Yu dimana Jung-min salah satu dari tim pengacara kasus itu. Su-in mengkhawatirkan nasib Hyun-woo akan sama dengan Sanghoo jika ia mengambil kasus itu datang menemui Hyun- woo. Naman, Hyun-woo tidak mau mendengarkan perkataan Su-in bahkan menyuruh Su-in pergi. Penolakan Hyun-woo membuat hati Su-in sedih. Di luar ia bertemu Jung-min. Su-in mengajak Jung-min minum. Su -in mabuk. Jung-min mengantar Su-in pulang dengan menggendongnya. Elemen Budaya Adegan menggendong seseorang di punggung mereka selalu ada dalam serial-serial Korea. 42. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Su-in mengatakan kalau ia akan pergi ke Afrika untuk program OEP selama setahun dan meminta ijin Hyun-woo. Hyun-woo mengijinkannya untuk pergi. ”Kita lomba lari. Universitas Sumatera Utara 150 Siapa yang belakangan sampai di batu itu akan mengabulkan permintaan yang menang,” ujar Su-in. ”Oke,” Mereka berlari dan Su-in yang lebih dulu sampai. ”Apa permintaanmu?” tanya Hyun-woo. ”Aku ingin tidur denganmu,” jawab su-in. Keesokan paginya, Su-in meninggalkan Hyun-woo dengan sebuah surat yang isinya akan pergi meninggalkan Hyun-woo. Selama ini dia tidak pernah ragu untuk bersama kaum papa di seluruh penjuru dunia. Namun, setelah bertemu Hyun-woo dia menjadi ragu. Di dalam suratnya Su-in juga mengatakan kalau ia sangat mencintai Hyun-woo namun tidak bisa menikah dan membangun keluarga karena tujuan hidupnya hanyalah membantu orang-orang yanng sakit dan membutuhkan. Elemen Budaya Free sex 43. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Ayah Su-in mengeluarkan soju dan menantang Hyun-woo minum. Ayah Su-in menanyakan apakah Hyun-woo sangat mencintai putrinya. Hyun-woo bilang bahwa cintanya pada Su-in tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dan ia akan melakukan apa saja demi Su-in. Karena itu Hyun-woo meminta restu ayah Su-in. Ayah Su-in mengetes Hyun-woo denga minum arak soju dan panco. Di rumah mobil, Hyun- woo juga ditantang minum arak oleh ayah Su-in. ”Akan kuhabiskan. Katakan saja apa yang harus kulakukan.” Hyun- woo ambruk. ”Dia tak bisa melakukan apa-apa dengan benar,” kata ayahnya. ”Ayah...” rengek Su-in. ”Aku suka dia. Dia memiliki tatapan mata yang manis. Dia tidak akan membiarkanmu berada dalam kesulitan,” ayah Su-in memberi komentar tentang Hyun-woo. Elemen Budaya Free sex Universitas Sumatera Utara 151 44. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Pernyataan attributions Ilustrasi Su-in mengendarai sepedanya menuju ke sebuah pasar. Dia menemui ayahnya yang bekerja di sebuah warung makan di pasar itu. Ayahnya sedang menyanyi lagu Korea sambil merapikan piring-piring. Su-in tersenyum melihat tingkah ayahnya dan mematikan radio itu. Ayahnya terkejut. ”Kenapa ayah kaget sekali?” tanya Su-in. ”Aku kira kau bosku,” jawab ayahnya. ”Memangnya dia kenapa?” tanya Su-in sambil melepaskan jaket blazernya. ”Dia marah karena aku suka mendengarkan musik. Dia tak tahu apa-apa soal musik.” Ayahnya kembali bernyanyi lagu Korea. Su-in membantu ayahnya mencuci piring sambil senyum-senyum. ”Ia tak tahu tak ada yang lebih baik dari musik untuk menghibur hati.” tambah ayahnya. Elemen Budaya ”Dia marah karena aku suka mendengarkan musik. Dia tak tahu apa-apa soal musik. Ia tak tahu tak ada yang lebih baik dari musik untuk menghibur hati.” Bernyanyi merupakan kegemaran orang Korea. 45. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Pernyataan attributions Ilustrasi ...”Bagaimana denganmu?” tanya Rudi pada Hyun Woo. ”Hai. Aku Kim Hyun Woo. Aku dari Korea. Sistem Sekolah Hukum Korea berbeda. Ada kelas untuk program Sarjana Muda. Aku dari jurusan Hukum.” ”Jadi kau harus belajar 4 tahun lebih lama di Korea ya. Jelas itu tak membantumu dalam mata kuliah Profesor Keynes,” canda Rudi yang diikuti oleh tawa teman-teman yang lain. ”Aku hanya bergurau. Kurasa kita jangan terlalu tegang menghadapi mata kuliah Prof. Keynes,” tambah Rudi. Alex Hong memberi kode dengan tangannya pada Hyun Woo, ”Hei..” Hyun Woo Universitas Sumatera Utara 152 menunjukkan dirinya tanda menanyakan apakah dirinya yang dimaksud ole Hong. Hong mengangguk. Dalam bahasa Korea ia mengatakan, ”Kenapa tak belajar jika kau beritahu semua orang kalau kau dari Korea? Apa kau tak malu?” Ujar Hong sinis. Elemen Budaya ”Kenapa tak belajar jika kau ber itahu semua orang kalau kau dari Korea? Apa kau tak malu?” Bangsa Korea merupakan bangsa yang pintar dan tekun. 46. Judul Serial Love Story in Harvard Katagori Analisis Analisis Pernyataan attributions Ilustrasi Su in bermaksud menemui pria mahasiswa Seni Rupa itu di rumah sakit. “Halo. Namaku Su In Lee. Aku orang yang di kedai minum itu.” ”Tak ada yang ingin kukatakan padamu. Jika ingin bicara, bicaralah pada pengacaraku,” kata pasien itu. “Ini bukan masalah pengadilan. Aku datang untuk minta maaf. Aku tak bermaksud menciderai tanganmu. Aku menyesal sekali. Setelah dikeluarkan dari sekolah, baru kusadari betapa menyakitkannya jika tak bisa memenuhi cita- citaku,” ujar Su In. ”Kau dikeluarkan dari Fakultas Kedokteran? Jelas mereka tak bisa menjadikanmu seorang dokter,” ujar pasien. ”Tapi aku tak akan berputus asa. Cita- citaku bukan menjadi dokter. Tapi menolong mereka yang menderita. Tak hanya dokter yang bisa melakukan hal itu, kan? Kuharap kau juga tak berputus asa terhadap cita- citamu. Jaga dirimu. Sampai jumpa,” ujar Su In lagi. Elemen Budaya Pesan moral bahwa untuk bisa membantu atau menolong orang tidak selalu harus menjadi dokter. 47. Judul Serial Love Strory in Harvard Katagori Analisis Analisis Pernyataan Ilustrasi ”Aku mahasiswi kedokteran yang bokek,” teriak Su-in. ”Aku Universitas Sumatera Utara 153 mahasiswa hukum yang tak bisa bahasa Inggris sebaik anak Amerika,” balas Hyun Woo. ”Tapi aku tahu akan bisa mengatasinya,” kata Su-in. ”Aku juga bisa,” kata Hyun-woo. ”Dan aku bersyukur untuk itu,” tambah Su-in. ”Aku bahagia sekali,” balas Hyun-woo. ”Aku bisa bayar uang kuliah dengan bekerja di pub dan rumah kos,” ujar Su-in. ”Aku punya banyak teman yang mendukungku,” ujar Hyun-woo. ”Orang-orang yang sakit di Afrika dan Amerika Selatan yang belum pernah kutemui menungguku,” ujar Su-in. ”Mereka semua adalah teman-temanku,” kata Hyun-woo. ”Seperti Brad,” ujar Su-in. ”Seperti Susan williams,” tambah Hyun- woo. ”Kau akan lulus dan menjadi hakim, Kim Hyun Woo,” teriak Su-in. ”Kau akan lulus dan menjadi seorang dokter, Lee Su In,” balas Hyun-woo. ”Semoga cita-citamu tercapai, Kim Hyun Woo,” teriak Su-in lagi. “Semoga cita-citamu tercapai, Lee Su In,” balas Hyun-woo. Elemen Budaya Pacaran yang ”sehat” yakni saling mendukung satu sama lain. 48. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Ibu Suri dan Permaisuri tampak berbincang-bincang dengan tabib. “Bagaimana keadaan raja? Tanya ibu suri kepada tabib yang memeriksa kesehatan raja. “Sulit untuk dikatakan, Yang Mulia” jawab tabib itu. “Katakan saja,” perintah ibu suri. Kesehatan raja sangat Buruk sampai jatuh pingsan.” Jawab tabib. Setelah tabib pergi, ibu suri mendiskusikan sesuatu dengan permaisuri istri raja. Ibu suri dan permaisuri memakai hanbok lengkap dengan hiasan kepalanya. Hiasan kepala ibu suri berupa rambut yang dikepang dan digulung ke atas. Sedangkan rambut permaisuri hanya disanggul sederhana dengan tusuk konde. “Mengapa kaisar pergi begitu cepat? Waktu itu Pangeran Xiaolie adalah pewaris tahta setelah kaisar meninggal. Namun, pangeran Universitas Sumatera Utara 154 Xiaolie pun mengalami kecelakaan. menurut tradisi, selain putra mahkota, anak raja yang lain tidak boleh tinggal di istana. Putri Hye-jong dan pangeran Yul pergi dan tinggal di Inggris. Kalau saja pangeran Xiaolie tidak wafat, Putri Hye- jong dan Pangeran Yul pasti masih tinggal di istana ini. Sekarang kesehatan raja sangat mengkhawatirkan. Kita harus mempersiapkan agar Putra Mahkota Shin naik tahta agar bisa menggantikan raja jika sesuatu terjadi nantinya. Kita harus menikahkan Pangeran secepatnya,” ujar ibu suri. “Tapi pangeran masih sangat muda, Yang Mulia. Dia juga masih seorang pelajar,” tutur permaisuri. “Itu tidak jadi masalah. Dulu kaisar punya seorang sahabat dan waktu kaisar sakit, sahabatnya itu yang menyelamatkan kaisar. Kaisar berjanji akan menikahkan pewaris tahta dengan cucunya. Pewaris saat itu adalah pangeran Xiaolie dan putranya Yul. Kini pewaris tahta itu adalah Shin,” ujar ibu suri. Elemen Budaya Budaya material berupa pakaian tradisional, hanbok lengkap dengan pernak-perniknya. 49. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi ”Pulang sekolah nanti, kita makan kue beras. Kau mau, kan?” Chae-kyeong dan teman-temannya mengajak Yul. Benar saja, sepulang mereka dari sekolah Chae-kyeong mengubah dandanannya agar tidak dikenali oleh pengawal- pengawalnya. Di gerbang sekolah, mereka makan kue beras. ”Tidak bersih, ya?” tanya Chae-kyeong yang melihat Yul memperhatikan kue-kue beras yang dijajakan di udara terbuka. Elemen budaya Budaya material berupa makanan khas Korea, kue beras. 50. Judul Serial Princess Hours Universitas Sumatera Utara 155 Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi Hari pernikahan yang ditunggu jutaan warga Korea akhirnya tiba, lengkap dengan segala atribut dan aturan kekaisaran. Saat kejadian bersejarah itu, Yool yang berada di ruangannya diminta untuk segera mengenakan pakaian tradisional, sementara Hyo-rin memasuki detik-detik akhir kompetisi balet. Dengan pakaian biasa, Yool melihat upacara pernikahan dari kejauhan sebelum akhirnya keluar dari kerumunan dengan perasaan berkecamuk. Dari layar televisi, baik Ibu Suri maupun Permaisuri bisa bernapas lega mengingat meski persiapannya sangat pendek, upacara bisa berjalan dengan lancar. Iring-iringan kereta yang dinaiki Shin dan Chae-kyeong akhirnya memasuki jalan-jalan di kota besar. Di istana ketika kedua pengantin memberi hormat, terjadi insiden kecil ketika mahkota Chae-kyeong yang besar menimpa kepala orang didepannya. Begitu malam tiba dan memasuki sesi menyantap hidangan dan minum arak bagi kedua pengantin, akhirnya hal yang tidak diharapkan terjadi juga : Chae-kyeong menggigit tangan Shin karena kesal akan sikap arogannya sehingga pemuda itu kehilangan kendali. Elemen budaya Upacara pernikahan secara tradisional. 51. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penunjukan designation Ilustrasi  Di istana, pangeran Shin sedang latihan memanah. “Permaisuri menentang pernikahan itu. Karena mereka tidak berasal dari keluarga baik,” ujar sekretaris istana. Pangeran Shin yang sedang latihan memanah, tampak cuek menanggapi hal tersebut. “Apa Anda berpikir seperti itu juga?” tanya Shin. “Bukan begitu maksud saya. Tapi saya mohon pikirkankanlah dua kali,” ujar sekretaris istana. “Menggelikan. Di abad 21 ini mereka masih menghadirkan Universitas Sumatera Utara 156 tradisi lucu. Tapi, jika aku menikah dengan gadis dari kalangan rakyat biasa akan menjadi hal yang menarik,” ujar Shin.  “Wah…hebat sekali,” ujar Chae-kyeong yang melihat Shin memasukkan bola ke dalam lubang. “Permainan apa ini?” tanya Chae-kyeong pada pengawal yang mengikuti mereka. “ini adalah permainan Jipang, Puteri Mahkota. Permainan ini sangat terkenal di kalangan kerajaan. Permainan ini sudah ada sejak abad 15. Kita memukul bola dan berusaha memasukkannya ke dalam lubang.” Pengawal itu menjelaskan kepada Chae-kyeong. “Seperti golf?” tanya Chae-kyeong. “Kira-kira seperti itu, Puteri Mahkota. Tapi, Jipang lebih dulu ada jauh sebelum permainan golf diciptakan,” ujar pengawal. “Sekarang giliranmu,” ujar Shin pada Chae-kyeong.  Adegan dimana shin dan Yool bermain polo. Polo di sini agak berbeda dari biasanya. Peserta memukul bola dengan tongkat sambil menunggang kuda.. Elemen budaya Olah raga atau permainan bangsa Korea, seperti Jipang, memanah, dan polo. 52. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Setelah sempat bertemu Yool di sebuah toko bunga, Hyo-rin kembali berpapasan dengan pemuda itu, yang sedang bersama sang ibu yang baru kembali ke Korea, di depan sebuah hotel dan menyapanya. Siapa sangka, ternyata guru balet gadis itu mengenal betul ibu Yool, dan dari situ, Hyo-rin baru tahu kalau teman satu sekolahnya itu adalah seorang pangeran. Keterangan : Bertemu dengan ibu Yool, Hyo-rin membungkukkan Universitas Sumatera Utara 157 badannya. Cara memberi hormat atau salam seperti ini juga selalu dilakukan oleh para tokoh di Princess Hours. Elemen budaya Membungkukkan badan atau chol ketika bertemu orang lain. 53. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Shin meminta izin pada raja untuk pulang ke rumah keluarga istrinya. Chae-kyeong sangat senang dengan hal ini. Pertama kali dalam hidupnya, Shin merasakan bagaimana hidup menjadi orang biasa dan mencicipi nikmatnya memakan sayur-sayuran yang dilarang di istana. Shin melihat cara makan keluarga Chae-kyeong yang tidak pernah dialaminya selama ini. Mereka meletakkan semua makanan ; daging, sambal, dan lainnya di atas sawi kemudian membungkusnya dan saling menyuapi. Chae-kyeong yang melihat Shin heran, membungkuskan sawi untuknya dan menyuapinya, “Ayo, makanlah. Ini sangat enak. Tenang saja ini bukan istana. Mereka tidak akan tahu. Ayah, ibu kalian juga tidak akan membocorkannya, kan?” Keakraban Shin dengan keluarga Chae-kyeong semakin menjadi, ia mulai terkesan dengan kehidupan orang biasa dan mulai terpikat dengan kesederhanaan dan keceriaan Chae-kyeong. Sambil tersenyum, ia menatap Chae-kyeong dengan perasaan berbeda saat Chae-kyeong bercanda dengan keluarganya. Elemen budaya Cara makan 54. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Penyifatan attributions Ilustrasi Berita soal kejadian di Thailand yang beredar di internet, membuat permaisuri semakin khawatir dengan nasib Shin sebagai penerus kerajaan. Berkat masukan dari Ibu Suri, ia akhirnya merencanakan untuk menyatukan Shin dan Chae- kyeong tinggal di satu rumah supaya keduanya bisa Universitas Sumatera Utara 158 melakukan hubungan suami-istri dan punya anak. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi Shin dan Chae-kyeong saat tahu telah dijebak. Meski sempat malu-malu, akhirnya mau tidak mau Chae-kyeong harus tidur satu ranjang dengan sang suami karena bagian lantainya sudah dibuat sedemikian rupa sehingga terasa dingin. Bukannya terjadi apa-apa, keduanya malah beradu mulut dan berakhir dengan permainan yang malah membuat kepala Shin dan Chae-kyeong cedera. Akhirnya mereka hanya menghabiskan malam dengan mengobrol. “Aku ingin kita tetap menjadi teman. Meskipun sikapmu terkadang keterlaluan, tapi aku tidak pernah membencimu. Suatu saat nanti, jika kita sudah berpisah aku ingin kita saling tersenyum jika bertemu di jalan. Dan sebenarnya aku ingin kau tetap menjadi pewaris kerajaan,” ujar Chae-kyeong. “Kenapa?” tanya Shin. Karena setelah kita berpisah nanti aku pasti tidak bisa melihatmu dan akan merindukanmu. Tapi, kalau kau menjadi raja, aku tetap bisa melihatmu melalui tayangan televisi. Sudahlah, mari kita tidur saja” ujar Chae-kyeong. Shin menarik tangan Chae- kyeong dan menciumnya. Elemen budaya Kissing 55. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi “apa menurut kalian tentang menikah muda?” tanya Chae- kyeong. Rata-rata umur orang Korea 80 tahun. Jika kita menikah sekarang berarti kita akan menghabiskan 62 tahun sisa umur kita. Bukankah sangat disayangkan,” ujar salah satu sahabatnya, Lee Kang-hyeon. Elemen budaya Menikah muda adalah sesuatu yang sia-sia. 56. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Universitas Sumatera Utara 159 Ilustrasi Dengan pengawalan ketat, Chae-kyeong yang sudah didandani dengan sangat cantik daam balutan busana hanbok bersiap-siap berangkat ke istana. Ibunya berpesan agar Chae-kyeong menjaga sikapnya sebagai putri mahkota. Hampir sampai di gerbang, Ibu, ayah, dan adik laki-lakinya meneriakinya, “Chae-kyeong...semangat” Elemen budaya Adegan para tokoh menyerukan kata “semangat” merupakan adegan yang sering terdapat dalam serial-serial Korea. 57. Judul Serial Princess Hours Katagori Analisis Analisis Pernyataan assertions Ilustrasi Kehidupan Shin yang sudah mulai tenang terancam setelah Putri Hye-jong mendapat foto-foto pria itu saat bersama Hyo- rin di Thailand. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi permaisuri, yang Saat melihat foto-foto tersebut di surat kabar, hati Chae-kyeong langsung hancur apalagi reaksi Shin tetap begitu dingin dan seolah tidak perduli. Saat berpapasan di sekolah, Chae-kyeong meminta waktu untuk berbicara dengan Hyo-rin dan kaget mendengar penuturan gadis itu yang begitu blak-blakan. Tidak menyangka Hyo-rin mengaku kalau dirinya pergi ke Thailand untuk menyusul Shin, ditambah kondisi yang kurang sehat, Chae-kyeong jatuh pingsan. Shin datang menggendong Chae-kyeong dan mengantarnya pulang ke istana. Dalam pingsannya gadis itu mengigau, “ibu...ibu...” Elemen budaya Adegan si tokoh yang sedang sakit hingga mengigau memanggil ibu mereka merupakan adegan yang sering ditampilkan di dalam serial-serial Korea.

IV.5 URAIAN ANALISIS