23 Secara historis, Korea sangat dipengaruhi kebudayaan Cina. Sekaligus, menjadi
perantara masuknya kebudayaan Cina ke Jepang. Korea mengadopsi banyak kesenian Cina yang dipadu dengan inovasi, sehingga membuat kebudayaan Korea berbeda. Masyarakat
Korea mulai memasukkan budaya Barat setelah Korea membuka diri pada akhir tahun 1800-an. Selama pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945, tradisi kebudayaan lokal
sangat dikucilkan. Walau begitu, masyarakat Korea tetap berusaha melestarikan kebudayaan mereka. Masyarakat Korea memberi apresiasi tinggi pada warisan kebudayaan
mereka. Pemerintah memberikan dukungan terhadap kesenian tradisional dan kesenian modern, dengan mengucurkan dana dan program pendidikan serta menjadi sponsor bagi
kompetisi pameran nasional setiap tahunnya. Sama seperti Indonesia, budaya Korea meliputi budaya perkawinan, budaya dalam
hal keturunan, budaya makanan, kebiasaantradisi, kesenian, bahasa, dan peninggalan bersejarah. Pada serial Hello Miss dan Princess Hours meskipun bersetting modern,
namun adegan pernikahan tradisional antara tokoh utamanya diperlihatkan dengan jelas. Di serial Korea biasanya konflik antara tokoh utama pria dan wanita tidak jauh-jauh dari
urusan pernikahan. Dari dijodohkan Princess Hours, Pura-pura nikah Full House, sampai terpaksa menikah Wonderful Life. Keluarga dan pernikahan dianggap penting
bagi orang Korea, karena pada saat orang menikah tali kekeluargaan semakin erat dan masyarakat pun semakin kuat.
1.7 Kerangka Konsep
Kerangka adalah sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai dan dapat mengantarkan
pada perumusan hipotesa Nawawi, 1995 : 40. Konsep adalah gambaran secara tepat tentang fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
24 menggambarkan secara abstrak tentang suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu
yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995 : 57. Kerangka konsep
merupakan hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang
merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.
Kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
Drama seri televis Korea Full House dan Hello Miss.
Kategorisasi nilai-nilai budaya berdasarkan perbuatan dan perkataan baik verbal ataupun nonverbal merupakan cerminan nilai-nilai budaya dan norma moral Korea,
meliputi: o
Budaya material o
Budaya nonmaterial
1.8 Model Teoritis
Variabel-variabel yang
telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :
Gambar 1.2
1.9 Operasionalisasi Konsep
Operasionalisasi konsep berguna untuk memudahkan kerangka konsep dalam operasionalisasi. Adapun operasionalisasi konsep dalam penelitian ini adalah:
Budaya material overt material
- Makanan dan minuman
Menemukan lambang simbol
Klasifikasi data berdasarkan lambang
simbol Prediksi
menganalisis data
Universitas Sumatera Utara
25 -
Upacara pernikahan -
Pakaian tradisional bangsa Korea Hanbok -
Alat-alat teknologi - Kesenian
:
Alat musik
Tari-tarian -
Tulisan -
Kebiasaan :
Kebiasaan saat makan dan minum
Kebiasaan yang sering dilakukan orang Korea di setiap film- filmnya.
Budaya nonmaterial covert material meliputi pesan moral dan pelajaran-
pelajaran hidup, seperti : -
Menghormati orang tua -
Tolong-menolong -
Keteguhan hati -
Sportivitas
1.10. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur konsep-konsep. Definisi nilai-nilai budaya yang terdapat pada serial produksi
Korea secara umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua bentuk perbuatan dan perkataan baik verbal ataupun nonverbal yang dilakukan oleh seseorang ataupun
sekelompok orang yang menggambarkan budaya bangsa Korea.
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 1.1 : Definisi Operasionalisasi Konsep NO KONSEP
DEFINISI
1 Budaya material
overt material
Hasil produksi suatu kebudayaan berupa benda yang dapat ditangkap indera, misalnya makanan,
pakaian, metode perjalanan, alat-alat teknologi, dan sebagainya. Budaya material tidak hadir
dengan sendirinya tetapi dibangun berdasarkan nilai tertentu. Kita dapat membedakan antara
overt material yang merefleksikan benda nyata menjadi simbol kebudayaan.
2 Budaya nonmaterial covert material
covert material merupakan nilai-nilai utama kebudayaan, yang bersifat abstrak, misalnya nilai
keberanian dan kekuasaan. Misalnya, orang Yir Yoront di Australia menjadikan kapak batu
sebagai symbol utama suku. Anggota suku itu begitu yakin atas kapak batu yang dapat menjaga
tanaman, mengawal rumah, dan menjauhi pemiliknya dari hawa dingin. Pemilik kapak batu
dinilai memiliki keberanian, kejantanan, hingga ke pengakuan atas seorang yang patut dituakan.
Kapak sebagai artefak adalah budaya material, sedangkan keberanian dan kekuasaan adalah
nonmaterial covert. 3
Kesenian Semua kebudayaan meliputi gagasan dan perilaku
yang menampilkan pula segi-segi estetika untuk dinikmati dan itu yang seringkali disebut dengan
seni. Menurut Taylor, seni dipandang sebagai sebuah proses yang melatih keterampilan, aktivitas
manusia untuk menyatakan atau mengkomunikasikan perasaan atau nilai yang dia
miliki.
Universitas Sumatera Utara
27 4
Bahasa dan
Tulisan Dalam studi kebudayaan, bahasa ditempatkan
sebagai sebuah unsur penting selain unsur-unsur lain seperti sistem pengetahuan, mata pencaharian,
adat istiadat, kesenian, sistem peralatan hidup, dan lain-lain. Bahkan bahasa dapat dikategorikan
sebagai unsur kebudayaan yang berbentuk nonmaterial selain nilai, norma, dan kepercayaan
belief.
5 Kebiasaan
Hal-hal yang sering dilakukan oleh orang korea sehingga menjadi kebiasaan bagi mereka yang
sering muncul dalam serialnya, seperti mencuci baju dengan kaki, mencuci piring dengan
menggunakan sarung tangan, menggendong kekasih atau orang lain di punggung belakang,
kissing, dan lain sebagainya. 6
Menghormati orang tua Tidak berbicara kasar kepada orang tua, tidak
membentak, dan tidak memotong pembicaraan orang tua.
7 Tolong-menonolong Saling
membantu sesama manusia yang membutuhkan.
8 Keteguhan hati
Kekuatan di dalam diri seseorang yang mendorong untuk mencapai tujuan. Jika seseorang
memutuskan untuk tidak menyerah, apapun tantangan yang dihadapinya, maka tidak ada
batasan apa yang bisa dicapainya.
Universitas Sumatera Utara
28 9
Sportifitas Sikap mengakui keunggulan lawan dan menerima
kekalahan.
1.11 Metodologi Penelitian