42 suka terhadap suatu hal, dan sebaliknya. Citra positif Korea yang berusaha dibangun dalam
setiap produksi serial mereka, sedikit banyak telah berhasil membentuk sikap positif terhadap para penonton di seluruh dunia. Jepang, misalnya, bangsa Jepang Jepang selama
ini kita ketahui sangat antipati terhadap Korea, namun lewat serial Winter Sonata, pandangan mereka sungguh banyak berubah terhadap ”negeri ginseng” tersebut. Dengan
menampilkan citra positif Korea, bagaimana kebiasaan-kebiasaan unik masyarakatnya, tempat-tempat wisata yang indah, beragam kuliner yang membangkitkan selera dalam
setiap serial-serial yang mereka buat sedikit banyak juga telah membuat penonton ingin berwisata ke negeri itu dan mencicipi masakannya. Hal ini dinamakan aspek behavioral.
Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interpreter, dan encoder. Pendapat Schramm pada dasarnya tidak berbeda dengan pendapat
Harold D Lasswell Wiryanto, 2000 : 11 yang menyebutkan fungsi-fungsi komunikasi massa sebagai berikut :
a. Surveillance of the environment ; pengamatan lingkungan.
b. Correlation of the parts of society in responding to the environment ;
menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. c.
Transmission of the social heritage from one generation to the next ; penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
II.3 Media Massa Televisi
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Sebanyak 99 orang Amerika memiliki televisi di rumahnya.
Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, televisi, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari Ardianto, 2004 : 125.
Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok
Universitas Sumatera Utara
43 negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan
menggunakan wire atau microwave wireless cable yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct
Broadcast Satellite DBS. Televisi sebagai media massa mempunyai banyak kelebihan dalam penyampaian
pesan-pesannya dibanding media massa lainnya, karena pesan-pesan yang disampaikan disertai gambar dan suara secara bersamaan dan hidup, aktual, serta dapat menjangkau
ruang yang sangat luas, televisi dapat mencapai pemirsa yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Daya tarik televisi semakin diperkuat dengan adanya unsur visual. Gambar hidup ini mampu meninggalkan kesan yang mendalam bagi penontonnya. Saat ini televisi banyak
menyajikan acara hiburan yang mampu menarik perhatian penonton, seperti sinetron. Dan serial Asia, khususnya Korea. Memperkenalkan budaya bangsa Korea kepada bangsanya
sendiri maupun kepada bangsa lain di seluruh dunia setidaknya berusaha untuk melaksanakan fungsi media massa, social heritage, yakni transmisi warisan sosial yang
berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota-anggota suatu kelompok kepada para
pendatang baru. Kehadiran media massa televisi juga dapat menghilangkan perasaan dan
menumbuhkan perasaan tertentu. Seseorang bisa memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Dengan disuguhkannya secara terus menerus serial Korea dapat
menyebabkan masyarakat Indonesia terutama remaja merasa lebih dekat dengan budaya bangsa Korea ketimbang budaya bangsa sendiri. Penonton lebih ingin memakai baju Han
Buk dibanding batik, lebih ingin pandai dalam membuat Kimchi dibandingkan masakan nusantara yang tak kalah lezatnya dibanding masakan Korea, dan lain sebagainya, hal ini
Universitas Sumatera Utara
44 karena serial-serial Korea lebih banyak memuat tradisi-tradisi mereka dengan tampilan
visual yang menarik, sedangkan sinetron kita sangat jarang yang menonjolkan sisi budaya bangsa Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat televisi sebagai media
massa yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan budaya dan melestarikan budaya bangsa tidak dimanfaatkan secara maksimal.
II.4 Teori Triple M