Kode Kognitif Strategi Pengajaran Menulis

1. Bahan ajar pandang visual terdiri atas bahan cetak printed, seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, fotogambar, dan noncetak nonprinted, seperti modelmaket. 2. Bahan ajar dengar seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. 3. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti video compact disk, film. 4. Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI Computer Assisted Instruction, compact disk CD multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learningmaterials. http:www.dikti.go.idfilesaturKTSP-SMK11.ppt diakses 28 Juli 2013 . Dari uraian di atas, peneliti akan mengembangkan bahan ajar pandang visual berupa buku teks untuk mata pelajaran bahasa Lampung kelas VIII semester ganjil.

2.5.2. Fungsi Bahan Ajar

Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas 2007 disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai berikut. 1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. 2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajaridikuasai 3. Alat evaluasi pencapaianpenguasaan hasil pembelajaran. Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait dengan perencanaan planning, aktivitas- aktivitas pembelajaran dan pengimplementasian implementing, dan penilaian assessing . Menurut David A. Jacobsen dkk dalam bukunya “Methods for Teaching” memaparkan bahwa di era standar pengajaran, pendekatan yang dilaksanakan guru dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran apapun, yang harus mereka lakukan pertama kali adalah merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana yang telah dibuat, dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya.

2.5.3 Karakteristik Bahan Ajar

Menurut Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013: 2, bahan ajar memiliki lima karakteristik sebagai berikut: 1. Self instructional, bahan ajar yang dirancang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di dalam proses pembelajaran; 2. Self contained, bahan ajar yang tersaji untuk dipelajari siswa berisi seluruh materi pelajaran dalam satu unit kompetensi dan sub kompetensi; 3. Stand alone, bahan ajar tersebut tidak bergantung dengan bahan ajar lain; 4. Adaptive, dapat beradaptasi dengan teknologi mutakhir; 5. User friendly, memudahkan pengguna dan memberi kesan bersahabat baik secara tampilan maupun fungsi dalam penggunaannya.

2.5.4 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar yang akan disusun harus memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar a Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pesrta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik. b Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. c Mambantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. 2. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar bagi Guru dan Peserta Didik a. Manfaat bagi guru: 1 Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. 2 Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh. 3 Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi. 4 Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar. 5 Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya. b. Manfaat bagi peserta didik: 1 Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. 2 Kesempatan untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. 3 Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai.

2.6 Pengertian Buku Teks

Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan intraksional Hall Quest, 1915 dalam Henry Guntur Tarigan 2010: 11-12. Buku teks adalah buku standarbuku setiap cabang khusus studi, dan dapat

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbandingan Model Teams Games Tournament Termodifikasi Dengan Teams Games Tornament Orisinal Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

0 16 0

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

TEAMS GAMES TOURNAMENT

1 9 14