Strategi Pembelajaran Membaca Strategi Pengajaran Keterampilan Berbahasa

2 Mentalisme Mentalisme adalah berfikir sebagai aktivitas yang bisa berupa aturan dan bisa diatur. Bagaimana pikiran mampu mentransfer apa yang dipelajari dalam satu urutan stimulus-respon terhadap situasi baru lainnya. Pikiran manusia mampu mengatasi berbagai kemungkinan dan situasi. Kesimpulan yang bisa diungkapkan bahwa berpikir adalah perputaran yang bisa diatur, definitif, dan yang memungkinkan pikiran untuk berurusan dengan berbagai berpotensi tak terbatas.

3. Kode Kognitif

Peserta didik memiliki kode kognitif sebagai makhluk berpikir. Pandangan kognitif mengemukakan bahwa pempelajar memproses aktif semua informasi. Belajar itu menggunakan aturan, dan mengharuskan peserta didik untuk berterima kasih. Untuk menerapkan kekuatan mental mereka dapat menyaring aturan generative, dapat dikerjakan dari massa data yang disajikan, dan kemudian menganalisis situasi di mana penerapan aturan akan berguna dan tepat. Belajar juga adalah proses di mana pelajar secara aktif mencoba untuk memahami data. Pembelajaran dapat dikatakan telah terjadi ketika peserta didik telah berhasil memaksakan semacam interpretasi bermakna atau pola pada data. Teknik mengajar kognitif pembelajaran bahasa adalah pemecahan masalah dan memiliki dampak khusus. 4. Faktor Afektif Faktor afektif dimiliki oleh peserta didik sebagai salah satu, makhluk emosional. Belajar khususnya pembelajaran bahasa, adalah pengalaman emosional, dan perasaan yang membangkitkan proses pembelajaran, akan memiliki potensi penting pada keberhasilan atau kegagalan dalam belajar Stanovich.K.E.2001. Faktor emosional mudah dilihat jika kita mempertimbangkan hubungan antara aspek kognitif dan efektif pelajar. Teori kognitif mengatakan bahwa peserta didik akan belajar ketika mereka secara aktif berpikir tentang apa yang mereka pelajari. Reaksi emosional terhadap pengalaman belajar adalah dasar penting dari kognitif sebagai proses pembelajaran yang dirasakan oleh pelajar, dan akan mempengaruhi apa-apa yang dipelajari, dan kapan belajar itu akan berlangsung. Hubungan antara aspek kognitif dan emosional akan sangat penting untuk keberhasilan dari pengalaman belajar bahasa. Gardener dan Lambert ini mengidentifikasi dua unsur motivasi yang mempengaruhi belajar Bahasa. a Motivasi instrumental adalah refleksi dari kebutuhan eksternal. Peserta didik tidak belajar bahasa karena mereka ingin, melainkan karena mereka perlu. Kebutuhan adalah penting untuk penutur bahasa; kebutuhan untuk lulus ujian dalam bahasa; kebutuhan untuk membaca teks dalam pekerjaan bahasa atau belajar untuk kebutuhan yang bervariasi, yang bersangkutan untuk anggota masyarakat. Contoh berpidato menggunakan bahasa tertentu. Kegiatan ini dihasikan ketika ada keinginan dan dorongan motivasi dari individu yang bersangkutan untuk belajar dan akusisi. Belajar dipandang sebagai proses sadar, sementara akusisi hasil tidak sadar dari model pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbandingan Model Teams Games Tournament Termodifikasi Dengan Teams Games Tornament Orisinal Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

0 16 0

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

TEAMS GAMES TOURNAMENT

1 9 14