6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multiidimensi.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; peningkatan dan keseimbangan antaraketerampilan fisikal hardskill, dan keterampilan mental
softskill. 8. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat Kemendikbud RI, 2014: 6. Berdasarkan konsep bahwa pembelajaran itu adalah sebuah proses dan proses
itu akan berjalan bila memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran, maka penggunaan buku teks bahasa Lampung sebagai bahan ajar juga memerlukan
strategi pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran tertentu.
2.10 Model Pembelajaran
Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar selama proses pembelajaran. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa ditentukan oleh
kerelevansian dalam penggunaan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran akan dicapai dengan penggunaan model yang tepat,
sesuai dengan standar keberhasilan dalam tujuan pembelajaran Djamarah, 2002. Ada tiga pilihan model pembelajaran, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative
learning. Model pembelajaran cooperative learning merupakan sistem pengajaran yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-
tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong
royong”. Pada sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator. Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada
unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur
model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif Anita Lie, 2008.
Raharjo 2007 mengartikan cooperative sebagai bentuk kerja sama dalam
mencapai tujuan bersama. Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan
sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata sehingga dalam bekerja secara bersama- sama di antara sesama anggota kelompok dapat meningkatkan motivasi,
produktivitas, dan hasil belajar. Kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan
bagi seluruh anggota kelompoknya. Belajar kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama
untuk mengoptimalkan proses belajarnya. Menurut Slavin, 2008, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam
satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa
bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.