Instrumen Penelitian Metode Penelitian Tahap I

Supaya ada kesesuaian antara materi pelajaran dan bahan ajarnya terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan analisis bahan ajar. Keadaan yang ada bahan ajar akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Tahap Menganalisis Karakteristik Peserta Didik

Perilaku awal dan karakteristik peserta didik dalam kondisi pembelajaran masih kurang mampu menguasai kosakata, dan makna kalimat dalam bahasa Lampung, terutama bila dihubungkan dengan perilaku sehari-hari. Kondisi nyata yang ada hasil belajar peserta didik rendah, kemampuan ideal secara klasikal untuk ketuntasan belajar di kelas di atas 65, dengan KKM 72 belum tercapai. Kondisi nyata penyebab hal tersebut salah satunya berkaitan dengan bahan ajar yang terbatas. Mata pelajaran Bahasa Lampung adalah mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu memerlukan ilustrasi dan pendekatan komunikatif karena berhubungan dengan informasi dan interaksi sosial. Konsep dalam pembelajaran bahasa Lampung sulit dipahami karena kebermaknaan pesan yang diterima siswa sebagai bahasa komunikasi yang asing, sehingga memerlukan langkah menerjemahkan dulu kosa kata atau kalimat ke dalam bahasa yang digunakan peserta didik. Oleh karena itu perlu kreativitas dan inovasi guru untuk mampu menyusun bahan ajar yang bermakna dan menyenangkan.

4. Tahap Menuliskan Tujuan Khusus Pembelajaran Kompetensi Dasar

Menurut Suparman 2012: 196, Tujuan Instruksional Khusus TIK antara lain digunakan untuk menyusun tes. Karena itu TIK harus mengandung unsur-unsur yang dapat memberikan petunjuk kepada penyusun tes agar ia dapat mengembangkan tes yang benar-benar dapat mengukur perilaku yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur itu dikenal dengan nama ABCD audience, behavior, conditions, degree. A = audience adalah peserta didik yang akan belajar Suparman: 2012: 196. B = behavior adalah perilaku spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik setelah proses belajarnya Suparman: 2012: 196. C = conditions, adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta didik atas alat yang digunakan pada peserta didik saat ia dites. Kondisi itu bukan pada saat peserta didik belajar, melainkan kondisi atau keadaan bagaimana peserta didik diharapkan mendemonstrasikan perilaku yang dikehendaki pada saat ia di tes Suparman: 2012: 197. D = degree berarti tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku tersebut Suparman: 2012: 199.

5. Tahap Mengembangkan Instrumen Penilaian

Pengembangan assessment belajar ini dilakukan dengan hal-hal berikut: Kegiatan ini dilakukan berdasarkan KI dan KD, kemudian diturunkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran. Tujuan kegiatan ini untuk menentukan kompetensi yang akan diuji.

6. Tahap Mengembangkan dan Memilih Materi Pelajaran.

Untuk menemukan kesesuaian dengan bahan ajar, dilakukan melalui analisis bahan ajar. Berdasarkan masukan dari ahli bahan ajar, pada tahap mengembangkan dan memilih didasarkan pada KI dan KD. Masukan dari ahli bahan ajar dan ahli pembelajaran akan menentukan materi pilihan yang akan dikembangkan pada materi ajar.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbandingan Model Teams Games Tournament Termodifikasi Dengan Teams Games Tornament Orisinal Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

0 16 0

The Effectiveness of Using Teams-Games-Tournament (TGT) on Students' Reading Comprehension on Descriptive Text (A Quasi-experimental Study at the Eighth Grade of SMPN 166 Jakarta in the Academic Year 2016/2017

1 8 99

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

TEAMS GAMES TOURNAMENT

1 9 14