Supaya ada kesesuaian antara materi pelajaran dan bahan ajarnya terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan analisis bahan ajar. Keadaan yang ada bahan ajar
akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Tahap Menganalisis Karakteristik Peserta Didik
Perilaku awal dan karakteristik peserta didik dalam kondisi pembelajaran masih kurang mampu menguasai kosakata, dan makna kalimat dalam bahasa Lampung,
terutama bila dihubungkan dengan perilaku sehari-hari. Kondisi nyata yang ada hasil belajar peserta didik rendah, kemampuan ideal secara klasikal untuk
ketuntasan belajar di kelas di atas 65, dengan KKM 72 belum tercapai. Kondisi nyata penyebab hal tersebut salah satunya berkaitan dengan bahan ajar
yang terbatas. Mata pelajaran Bahasa Lampung adalah mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu memerlukan ilustrasi dan pendekatan
komunikatif karena berhubungan dengan informasi dan interaksi sosial. Konsep dalam pembelajaran bahasa Lampung sulit dipahami karena kebermaknaan pesan
yang diterima siswa sebagai bahasa komunikasi yang asing, sehingga memerlukan langkah menerjemahkan dulu kosa kata atau kalimat ke dalam
bahasa yang digunakan peserta didik. Oleh karena itu perlu kreativitas dan inovasi guru untuk mampu menyusun bahan ajar yang bermakna dan menyenangkan.
4. Tahap Menuliskan Tujuan Khusus Pembelajaran Kompetensi Dasar
Menurut Suparman 2012: 196, Tujuan Instruksional Khusus TIK antara lain digunakan untuk menyusun tes. Karena itu TIK harus mengandung unsur-unsur
yang dapat memberikan petunjuk kepada penyusun tes agar ia dapat mengembangkan tes yang benar-benar dapat mengukur perilaku yang terdapat di
dalamnya. Unsur-unsur itu dikenal dengan nama ABCD audience, behavior, conditions, degree.
A = audience adalah peserta didik yang akan belajar Suparman: 2012: 196. B = behavior adalah perilaku spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah proses belajarnya Suparman: 2012: 196. C = conditions, adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada
peserta didik atas alat yang digunakan pada peserta didik saat ia dites. Kondisi itu bukan pada saat peserta didik belajar, melainkan kondisi atau
keadaan bagaimana peserta didik diharapkan mendemonstrasikan perilaku yang dikehendaki pada saat ia di tes Suparman: 2012: 197.
D = degree berarti tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku tersebut Suparman: 2012: 199.
5. Tahap Mengembangkan Instrumen Penilaian
Pengembangan assessment belajar ini dilakukan dengan hal-hal berikut: Kegiatan ini dilakukan berdasarkan KI dan KD, kemudian diturunkan menjadi
indikator dan tujuan pembelajaran. Tujuan kegiatan ini untuk menentukan kompetensi yang akan diuji.
6. Tahap Mengembangkan dan Memilih Materi Pelajaran.
Untuk menemukan kesesuaian dengan bahan ajar, dilakukan melalui analisis bahan ajar. Berdasarkan masukan dari ahli bahan ajar, pada tahap
mengembangkan dan memilih didasarkan pada KI dan KD. Masukan dari ahli bahan ajar dan ahli pembelajaran akan menentukan materi pilihan yang akan
dikembangkan pada materi ajar.