Penokohan dalam Kedua Novel Tabel 5 Penokohan DSK dan BM

117 Oudijck yang berwajah totok mirip bapaknya justru merasakan kebencian pada bapaknya yang dinilainya tidak memiliki kecintaan murni pada tanah Hindia- Belanda seperti dirinya. Sebaliknya, Robert Mellema sangat membenci ibunya Nyai Ontosoroh sebagai gambaran kebenciannya kepada darah pribumi yang mengalir dalam dirinya. Tabel 6 Pencitraan ‘Wong Jawa’ dan ‘Wong Landa” Pencitraan Wong Jawa Wong Landa DSK BM DSK BM Rajinpe- kerja keras Almarhum bupati Adiningrat; dia adalah sosok yang mau bekerja keras dengan pejabat Belanda Minke, Nyai Ontosoroh. Kedua tokoh dalam lingkungan elite Hindia Belanda dinilai memiliki kualitas kemampuan setara orang Eropa: pintar dan juga lancar berbahasa Belanda. Van Oudijck dan bawahan- nya Onno Eldersma dan juga istrinya, Eva Magda Peters, asisten residen de la Croix Malas Bupati Ngajiwa Kemalasan orang Jawa untuk inovasi dianalogkan dengan bunyi gamelan yang mengulang- ulang. Pencitraan difokalisasikan oleh asisten residen De la Croix Istri residen Leoni; dia tidak pernah mau menangani kegiatan sosial yang menjadi tanggung jawabnya. Semuanya diserahkannya kepada Eva, istri sekretaris Oudijck. Hobinya berbelanja dan merawat diri Takhayul Bupati Soenario - ayah Sanikem 118 dan keluarganya; orang Jawa sibuk dengan urusan petangan Sanikem=nama gadisOntosoroh menggunakan gendam untuk memikat Tuan Londo. Rasional Van Oudijck Transparan Tertutup Tokoh orang Jawa yang tidak terbuka: Soenario dan keluarganya, pembantu di rumah Eva Eldersma Van Oudicjk mencitrakan diri sebagai sosok transparan pada akhirnya juga berahasia Poligami atau buaya darat atau main perempuan Bupati Ngajiwa, demikian disapa sesuai daerah kerjanya, digambarkan sebagai tokoh yang main perempuan Bangsawan Jawa; Minke dikatakan oleh temannya sebagai philogynik, seorang lelaki Jawa pastilah buaya darat Herman Mellema muncul sebagai laki-laki yang menyembunyi- kan perkawinannya terdahulu Penjudipe- mabuk Bupati Ngajiwa keluarga janda Addy de Luce - - Orang Indo adalah orang yang dalam dirinya dialiri keturunan pribumi dan Eropa. Dengan kondisi ini, muncul juga interaksi budaya pribumi dan Eropa. Budaya yang dihasilkan disebut Bhabha sebagai hibriditas. Apakah mereka cenderung mengikuti citra Eropa: transparan, pekerja keras, rasional atau citra pribumi: malas, takhayul, berahasia. Berikut gambaran tokoh Indo dan pencitraannya dalam kedua novel. 119 Tabel 7 Pencitraan Orang Indo dalam Kedua Novel Pencitraan Orang Indo DSK BM Rajinpekerja keras - Annelies Mellema Malas Theo van Oudijck Robert Mellema Takhayul Doddy van Oudijck sering merasa melihat hantu de witte hadji yang berujud Haji berbaju dan bertulban putih Rasional - - Berahasia Theo dan Doddy van Oudijck Robert dan Annelies Mellema Poligami atau buaya darat atau main perempuan Theo van Oudijck yang berselingkuh dengan ibu tirinya, Leoni van Oudijck. Addy de Luce berayahkan orang Eropa dan beribu putri keraton Solo yang berpacaran dengan Doddy dan sejumlah gadis lain. Dia juga berselingkuh dengan Leoni. Robert Mellema; dia telah memperkosa adik kandungnya. Robert kemudian menjadi pengunjung tetap rumah plesiran babah Ah Tjong. Penjudipemabuk - - Kedua novel menempatkan tokoh Indo dalam citra yang miring, citra minder. Annelies yang cantik jelita disosokkan sebagai pekerja keras, tetapi rapuh mentalnya. Addy de Luce adalah pemuda ganteng rupawan, tetapi tanpa otak dan juga malas, demikian dia ditampilkan. 120

2.3.3 Pembahasan Lanjut Peristiwa-Peristiwa Penting dalam Kedua Novel DSK dan BM

Cara bercerita kedua novel dapat dilihat perbedaannya dengan lebih jelas melalui pembuka dari setiap peristiwa 1, 2, 3 dan seterusnya atau juga bab per bab. Tabel 8 Kutipan Narasi oleh Narator Urutan Peristiwa Penceritaan BM Penceritaan DSK 3 RASANYA BELUM LAMA AKU TERTIDUR. PUKULAN pada pintu kamarku membikin aku menggeragap bangun bab7: 124 Van Oudijck sangat senang karena istri dan anak-anaknya ingin berjalan-jalan, dan kereta sudah disiapkan bab 1 bag.6 18 4 AYAH DAN BUNDA SANGAT BANGGA AKU MENDAPAT UN-dangan dari Tuan Asisten Residen Herbert de la Croix bab 8: 161 Berjarak limabelas pal dari Laboewangi, tigabelas dari Ngajiwa terletak pabrik gula Pacaram milik keluarga De Luce bab III, bag 1 19 68 DAN BAGAIMANA DENGAN ROBERT MELLEMA? Menurut cerita orang-orang Boerderij, juga menurut saksi-saksi serta terdakwa di depan sidang pengadilan di kemudian hari, kejadiannya adalah seperti yang kususun di bawah ini: bab 9 :177. Eva Eldersma dalam suasana kelemahan dan kemurungan hati; sepertinya suasana itu belum pernah dialaminya di Hindia Belanda bab V, bag. 1. 20 Berbagai peristiwa penting dalam kedua novel disandingkan dalam uraian berikut. 18 Van Oudijck, pleizerig om zijn vrouw en kinderen, wilde gaarne toeren, en de landauer werd ingespannen. 19 Vijftien paal van Laboewangi, dertien paal van Ngajiwa lag de suikerfabriek Patjaram, van de familie de Luce 20 Eva Eldersma was in een stemming van lusteloosheid en spleen als zij nog nooit in Indie had ondervonden. 121 1 Misteri untuk tokoh utama Minke BM dan Van Oudijck DSK Novel BM ini menggunakan sudut pandang orang pertama; tokoh utama Minke menjadi narator utama atau autodiegetic. Ada bagian narasi yang membiarkan tokoh lain bernarasi, tetapi narasi tersebut selalu dibuka dengan pengantar oleh Minke. Di bawah ini jawaban-jawaban Babah Ah Tjong di depan Pengadilan, diucapkan dalam Melayu, dibelandakan oleh penerjemah tersumpah, dan setelah kususun sendiri menjadi begini: Pada waktu itu aku sedang berada di kantor rumah plesiranku BM: 193 atau 188. Minke memperkenalkan dirinya dan mengantar pembaca melihat kehidupan dan suasana di Hindia Belanda, terutama keadaan sekolahnya. Minke pada awal cerita, pada bab1 dari 20 bab, telah bertutur mengenai misteri diri sendiri; bab 1 ini hanya separuh halaman isinya. ORANG MEMANGGIL AKU: MINKE Namaku sendiri...Sementara ini tak perlu kusebut-sebutkan. Bukan karena gila mysteri. Telah aku timbang: belum perlu benar tampilkan diri di hadapan mata orang lain. Pada mulanya catatan pendek ini aku tulis dalam masa berkabung: dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak. Waktu itu aku tak tahu bagaimana bakal jadinya. Hari depan yang selalu menggoda Mysteri Setiap pribadi akan datang padanya...BM, hal.1; huruf tebal dari saya. Cerita dalam novel ini telah dicatat dan disimpan oleh Minke untuk kemudian diceritakan kembali. Novel BM berisi memoar hidup Minke. Tigabelas tahun kemudian catatan pendek ini kubacai dan kupelajari kembali, kupadu dengan impian, khayal. Memang menjadi lain dari aslinya. Tak kepalang tanggung. Dan begini kemudian jadinya BM, hal.1. Perhatikan bagaimana peristiwa-peristiwa dalam Bumi Manusia disajikan Berbeda dengan DSK, text-order yang digunakan BM lebih 122 kompleks. Peristiwa masa kini berbalik ke masa lalu dan kembali lagi ke masa kini secara berkali-kali. BM dibuka dengan penuturan Minke, tokoh cerita utamanya tentang peristiwa yang menimpanya. BM semacam memoar dari Minke. Minke seorang pribumi bangsawan yang disekolahkan ke sekolah Belanda. Ketidaktahuan dan ketidakmampuannya berbahasa Belanda menyulitkannya. Karena jengkel seorang gurunya hendak memakinya dalam bahasa Inggris, ‘monkey’ yang berarti monyet. Berbeda dengan BM, novel DSK dibuka dengan deskripsi tentang tempat tinggal residen lewat mata narator yang absen di luar cerita. De volle maan, tragisch die avond, was reeds vroeg, nog in de laatste dagschemer opgerezen als een immense, bloed-roze bol, vlamde als een zonsondergang laag achter de tamarindebomen der Lange Laan en steeg, langzaam zich louterende van hare tragische tint, in een vage hemel op. DSK: 5. Bulan purnama, tragis malam itu, sudah datang awal, muncul pada ujung senja hari, sebagai sesuatu yang maha besar, serupa bola merah jambu yang menyala-nyala, bagaikan matahari terbenam rendah di bawah pohon asam bulevar, yang perlahan memurnikan diri dari nuansa tragis di langit yang samar-samar, KD: 5 DSK sering disebut sebagai karya sastra yang menampilkan sosok residen Van Oudijck. Meskipun disebut sebagai drama Van Oudijck, novel ini juga berbicara mengenai konfrontasi antara Barat dan Timur boleh dibaca sebagai Penjajah dan Terjajah. Di awal cerita konfrontasi itu ditampilkan samar-samar lewat adegan yang mengajak pembaca menyaksikan lingkungan residensi Labuwangi melalui acara jalan-jalan sore yang dilakukan residen 123 diiringi oleh penjaganya. Cara pandang residen, sebagai orang Belanda, terhadap laut berbeda dengan penjaganya, sebagai pribumi. Senja hari itu residen Van Oudijck berjalan-jalan ke laut untuk mengirup udara segar. Di kota, atau di keresidenan, udara terasa pengap, malam tak berangin. Untuk pembantu laki-lakinya, seorang opas atau penjaga malam, tindakan itu adalah hal yang aneh. Laut adalah berbahaya terutama di waktu senja karena di sana ada roh-roh jahat. Laut dipenuhi roh-roh jahat yang setiap kali harus diberi sesaji. Tokoh cerita menyatakan pandangannya mengenai residen dan laut Jawa disambung oleh penceritaan narator terhadap si pembantu. De zeegeesten waren nu om....Er zijn kaaimannen onder het water, en iedere kaaiman is een geest... Zie, daar heeft men aan ze geofferd, pisang en rijst en deng-deng en een hard ei op een vlotje van bamboe; onderaan bij het voetstuk van de vuurtoren..Wat doet de Kandjeng Toean nu hier..Het is hier niet goed, het is hier niet goed... tjelaka, tjelaka...En zijn spiedende ogen gleden op en neer langs de brede rug van zijn heer, die maar stond en uitzag...Waar zag hij naar toe...? Wat zag hij aanwaaien in de wind...? Zo vreemd, die Hollanders, vreemd... DSK : 11 Roh-roh jahat laut sekarang ada... dan buaya-buaya ada di bawah air, dan setiap buaya adalah roh jahat... Lihat ada korban untuk laut, pisang dan nasi, dan dendeng, dan sebuah telur matang keras pada rakit bambu ; di bawah itu, dekat penopang menara api.... Apa yang dilakukan Kanjeng di sini sekarang...Tempat ini tidak bagus....ini tidak bagus...celaka, celaka,... Dan matanya mengintip, memperhatikan dari atas ke bawah pada punggung lebar tuannya yang hanya berdiri melihat kejauhan.... Apa yang dia lihat ?.... Apa yang dia lihat dalam tiupan angin? Begitu aneh orang-orang Belanda itu...aneh…KD: 11-12. Bagi pembantunya, alam laut mengandung roh-roh jahat, makhluk yang tak kelihatan dan sulit dibuktikan keberadaannya secara logis. Sesuatu yang