STORY-ORDER dan TEXT-ORDER KEDUA NOVELDSK dan BM

111 berat yang dideritanya; Van Oudijck menikahi gadis muda putri mantan mandor perkebunan. Ia hidup serumah dengan ibu mertua dan semua saudara istrinya di Garut yang sepi. Tidak ada hari pensiun di rumah gedong, hanya ada hidup tenang di rumah sederhana yang diteduhi rerumpunan bambu. Berikut bagan yang meringkas organisasi peristiwa dalam DSK. Tabel 3 Organisasi Peristiwa DSK Urutan Organisasi Event-Event dalam DSK 1 A Keluarga Residen Van Oudijck di Labuwangi 2 B Kedatangan Leoni van Oudijck dari Batavia liburan : perselingkuhan ibu dan anak tiri dimulai kembali 3 C Lingkungan Labuwangi: Kegiatan ekonomis dan kehidupan masyarakat di Labuwangi Cina, Arab, Islam, juga kehidupan keluarga pejabat 4 D Pesta Usai Giling Tebu di Pacaram D2 pesta giling tebu di Pacaram D1 riwayat awal keluarga Addy de Luce di Pacaram D3 giling tebu yang sangat meriah: penuh tamu dan hidangan D4 awal dimulainya asmara Leoni-Addy 5 E Asmara Leoni : antara anak tiri dan pacar anak tirinya 6 F Surat-Surat Kaleng dan Pemecatan Bupati Ngajiwa 7 G Keadaan mencekam di Labuwangi : pemberontakan- pemberontakan kecil di luar kota Labuwangi 8 H Pesta amal : pemberontakan reda 9 I Teror ludah sirih di rumah residen Guna-guna dari Kabupaten 10 J Hancurnya Keluarga Residen: Perceraian antara Leoni dan Van Oudijck 11 K Residen Mundur Diri dan Pindah ke Garut 112

2.3.1.2 Ketidaksesuaian Text Order dan Story- Order dalam BM

Pengaturan peristiwa-peristiwa dalam BM menunjukkan adanya penggunaan analepsis maupun prolepsis. Perhatikan tabel berikut. Tabel 4 Organisasi Peristiwa BM Urutan Organisasi Event-Event dalam BM 1 M-B Minke : sang Narator 1. Introduksi diri sendiri : Minke dan HBS 2. Perkenalan Minke dengan keluarga Mellema 2 A Kisah Sanikem dan kel. Mellema : Jual Beli Anak Gadis 3 C Ketegangan Muncul : Panggilan Rahasia Untuk Minke: 4 D Undangan Keluarga Asisten Residen Herbert de la Croix :Derajat Minke naik 5 E Ketegangan Muncul Kembali Minke Kembali ke Surabaya: Perintah Membunuh Minke oleh Robert 6 H Cerita Tentang Robert di rumah plesiran dari saksi-saksi di Pengadilan 7 F Minke kembali ke Buitenzorg Wonokromo 8 G Suasana HBS : Magda Peters dan Max Tollenaar 9 I Kematian Tuan Mellema: Kisah dari rumah plesiran Babah Ah Tjong 10 J Kelulusan dari H.B.S. dan Perkawinan Minke-Annelies 11 K Pemindahan Hak Waris kepada Ir. Mellema vs. Perjuangan Melawan Hukum Kolonial 12 L Perjuangan Minke Melawan Hukum Kolonial Belanda: Kegagalan Minke Mempertahankan Istrinya Berbeda dengan DSK yang dituturkan oleh pencerita bukan tokoh BM menjadi semacam memoar tokoh Minke. Minke, sebagai tokoh sekaligus menjadi narator utama. Dia, juga sebagai membuka peristiwa dengan 113 memperkenalkan dirinya yang menuliskan kisah yang dialaminya belasan tahun yang lalu. Dalam hal ini maka terjadi analepsis oleh tokoh utama atau autodigetic analepsis. Tigabelas tahun kemudian catatan pendek ini kubacai dan kupelajari kembali, kupadu dengan impian dan khayal. Memang menjadi lain dari aslinya. Tak kepalang tanggung. Dan begini kemudian jadinya: BM, 1. Cerita berlanjut dengan perkenalan diri Minke saat berada di bangku sekolah dan mengemukakan pandangannya tentang perkembangan dunia. Perkenalan diri diputus oleh kedatangan Robert Suurhof yang mengajaknya mengunjungi keluarga Mellema: Tuan dan Robert Mellema yang tak menyenanginya, Nyai Ontosoroh dan putrinya yang menyukainya. Jatuh cinta pada pandang pertama menyatukan Minke dan Annelies dalam satu rumah. Suatu hari keluarga tersebut menemukan mayat Tuan Mellema di rumah plesiran Babah Ah Tjong yang tak jauh dari rumah mereka. Pengadilan pun digelar. Di sini terjadilah kembali analepsis oleh tokoh cerita sampingan, yaitu Babah A Tjong dan juga seorang pelacur Jepang; analepsis serupa ini disebut analepsis homodigetic. Babah Ah Tjong dinyatakan bersalah telah sengaja memberikan ramuan yang membahayakan jiwa Mellema secara perlahan-lahan; Minke dan Annelies diusik kebersamaan mereka dalam satu rumah. Peristiwa ini berakibat pada dikeluarkannya Minke karena dianggap sudah lebih dewasa daripada teman- teman sebayanya. 114 Dengan pertolongan Tuan Asisten Residen kota B. , Minke kembali ke sekolah dan berhasil lulus dengan nilai bagus. Akhirnya dia menikahi Annelies secara Islam. Sayang, kebahagiaan tak berlangsung lama. Ir. Maurits Mellema menuntut haknya atas harta warisan ayah kandungnya, dan juga hak perwalian atas Annelies yang belum dewasa menurut hukum Eropa. Perkawinan Minke dan Annelies dibatalkan oleh pengadilan Eropa, dan Annelies harus berangkat ke Belanda dan hidup di bawah pengawasan keluarga Mellema. Peristiwa-peristiwa yang disusun tidak dalam urutan waktu, baik analepsis oleh tokoh utama maupun sampingan memberikan kesan kuat bahwa apa yang terjadi dalam novel adalah pengalaman masa lalu. Karena peristiwa- peristiwa yang difokalisasi atau diceritakan oleh tokoh sampingan selalu disaring oleh tokoh utama, Minke, maka BM menjadi memoar Minke. Pengalaman kolonialisme menjadi pengalaman seorang anak manusia pribumi yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan elite Belanda. Seorang pribumi yang mengalami pendidikan dan peradaban Barat di Hindia Belanda.

2.3.2 Penokohan dalam Kedua Novel Tabel 5 Penokohan DSK dan BM

Novel BM Novel DSK Nama Tokoh Penampilan Nama Tokoh Penampil- an tokoh utama Minke; ia menjadi tokoh utama Ditampilkan melalui narasi diri sendiri Residen Van Oudijck adalah Sebagian besar 115 sekaligus narator . Ia berasal dari keluarga bangsawan Jawa, bersekolah di HBS, kemudian beristrikan Annelies, putri Nyai Ontosoroh focalizer- character dan lewat fokalisasi tokoh lain tokoh utama ; sebagai residen ia membawahi kota fiktif Labuwangi, Jawa Timur. Tokoh ini berusaha mengangkat keluarga bangsawan Jawa ke posisi tinggi perwatakan ditampilkan oleh narator eksternal; kadang- kadang oleh fokalisasi tokoh lain tokoh utama SanikemNyai Ontosoroh Ditampilkan oleh narator internal Minke dan lewat narasi diri sendiri yang disarikan dan difokalisasi oleh tokoh lain Leoni van Oudijck istri residen van Oudijck. Perwatak- an disam- paikan oleh narator eksternal Figur- an Tuan Mellema, Annelies Mellema, dan Robert Mellema. Ditampilkan oleh narator internal Minke dan lewat narasi diri sendiri yang disarikan dan difokalisasi oleh tokoh lain Theo van Oudijck, Doddy van Oudijck, dan Addy de Luce. Perwatak- an di- sampaikan oleh narator eksternal Figur- an Jean Marais, Tuan Asisten Residen Herbert de la Croix, Magda Peters Ditampilkan oleh narator internal Minke dan lewat narasi diri sendiri yang disarikan dan difokalisasi oleh tokoh lain Eva Eldersma dan Onno Eldersma suami-istri Perwatak- an disam- paikan oleh narator eksternal baik secara dramatik maupun non dramatik Anta- gonis Ir. Maurits Mellema Ditampilkan oleh narator internal Minke dan difokalisasi oleh tokoh lain. Narator Minke tidak pernah bertenu dengan tokoh ini Bupati Soenario yang telah dianggap adik oleh Van Oudijck dan keluarganya Perwatak- an disam- paikan oleh narator eksternal 116 Novel DSK menampilkan tokoh utama orang-orang Belanda: Residen Otto van Oudijck dan istrinya Leoni van Oudijck, sementara BM mengambil orang pribumi, Minke dan Nyai Ontosoroh. Tokoh antagonisnya juga berkebalikan; dalam DSK pribumi, bupati Soenario menjadi tokoh lawan residen Van Oudijck dan BM mengangkat lelaki Belanda, Ir. Maurits Mellema. Tokoh protagonis dan antagonis dalam kedua novel memiliki kedekatan hubungan. Ayah Bupati Soenario dan Van Oudijck memiliki hubungan akrab, layaknya bapak dan anak, sehingga Van Oudijck menganggap Soenario semacam saudara muda. Tokoh protagonis dalam BM adalah anak tiri Nyai Ontosoroh. Menarik, membahas tokoh-tokoh dalam kedua novel. Kebanyakan tokoh yang ditampilkan adalah tokoh bulat yang sikapnya berubah-ubah. Dua novel ini memang bukan dongeng yang menetapkan tokoh baik dan tokoh jahat. Kedua novel tiada henti-hentinya menyajikan dialog dalam diri mereka; tokoh yang dipenuhi sikap mendua atau ragu-ragu bertebaran dalam kedua novel. Residen Van Oudijck memiliki pro kontra terhadap Hindia Belanda dan manusia yang tinggal di dalamnya: waktu tertentu positif dan waktu yang lain negatif. Minke yang mengagungkan pendidikan Eropa dan mengritik feodalisme Jawa menjadi sangat terluka ketika kekurangan orang Jawa disebut-sebut. Sikap ragu-ragu, mendua dan karakter labil juga dimiliki oleh golongan anak-anak muda berdarah Indo, baik dalam DSK maupun BM. Theo van 117 Oudijck yang berwajah totok mirip bapaknya justru merasakan kebencian pada bapaknya yang dinilainya tidak memiliki kecintaan murni pada tanah Hindia- Belanda seperti dirinya. Sebaliknya, Robert Mellema sangat membenci ibunya Nyai Ontosoroh sebagai gambaran kebenciannya kepada darah pribumi yang mengalir dalam dirinya. Tabel 6 Pencitraan ‘Wong Jawa’ dan ‘Wong Landa” Pencitraan Wong Jawa Wong Landa DSK BM DSK BM Rajinpe- kerja keras Almarhum bupati Adiningrat; dia adalah sosok yang mau bekerja keras dengan pejabat Belanda Minke, Nyai Ontosoroh. Kedua tokoh dalam lingkungan elite Hindia Belanda dinilai memiliki kualitas kemampuan setara orang Eropa: pintar dan juga lancar berbahasa Belanda. Van Oudijck dan bawahan- nya Onno Eldersma dan juga istrinya, Eva Magda Peters, asisten residen de la Croix Malas Bupati Ngajiwa Kemalasan orang Jawa untuk inovasi dianalogkan dengan bunyi gamelan yang mengulang- ulang. Pencitraan difokalisasikan oleh asisten residen De la Croix Istri residen Leoni; dia tidak pernah mau menangani kegiatan sosial yang menjadi tanggung jawabnya. Semuanya diserahkannya kepada Eva, istri sekretaris Oudijck. Hobinya berbelanja dan merawat diri Takhayul Bupati Soenario - ayah Sanikem