51
pada materi membaca intensif pada siswa kelas III SDN Lebakgowah 03 Kabupaten Tegal.
3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas PTK Kolaboratif
PTK kolaboratif merupakan jenis penelitian yang memiliki prosedur penelitian yang terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut
Trianto 2011: 67, perencanaan memiliki tujuan menemukan semua permasalahan untuk mencari solusinya. Sunendar 2005 dalam Trianto 2011:
67, menyatakan bahwa perencanaan yang dimaksud yaitu perencanaan di luar pelaksanaan tindakan. Oleh sebab itu, ada sebagian ahli yang menyebut tahap ini
sebagai tahap Pra-PTK. Rustam dan Mudilarto 2004 dalam Trianto 2011: 68, menyatakan bahwa tahap perencanaan PTK terdiri dari mengidentifikasi masalah,
menganalisis dan merumuskan masalah, serta merencanakan perbaikan. Pelaksanaan merupakan langkah-langkah alternatif yang diambil sebagai solusi
dalam menyelesaikan permasalahan. Tahap pelaksanaan PTK meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
pengumpulan data, serta refleksi. Tindakan akhir yang dilakukan yaitu penyusunan laporan hasil penelitian sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai prosedur PTK.
3.5.1 Mengidentifikasi Masalah
Saminanto 2010: 9 menyatakan bahwa identifikasi masalah merupakan
langkah pertama dalam serangkaian penelitian. Identifikasi masalah merupakan tahap penting dalam pelaksanaan penelitian. Identifikasi masalah dilakukan untuk
52
mengetahui masalah apa saja yang terjadi berkaitan dengan pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Aspek penting pada tahap ini yaitu menghasilkan gagasan
awal mengenai permasalahan aktual yang dialami dalam pembelajaran. Kemungkinan guru menemukan berbagai masalah yang terjadi dalam
pembelajaran. Masalah-masalah tersebut tentunya berbeda satu dengan yang lainnya, namun saling berkaiatan Masalah yang satu bisa jadi merupakan
penyebab dari masalah yang lain, sehingga pemecahan masalah tersebut sekaligus dapat memecahkan masalah lainnya.
3.5.2 Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Menganalis masalah merupakan kegiatan untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah. Penyebab munculnya masalah dapat berasal dari guru, siswa,
materi ajar, sumber belajar, dan faktor lainnya. Trianto 2011: 69 menyatakan bahwa masalah perlu dirumuskan supaya lebih jelas dan spesifik. Analisis
masalah yang jelas akan menyebabkan perumusan masalah yang benar. Rumusan masalah bertujuan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan
diteliti. Perumusan masalah memudahkan peneliti untuk menentukan tindakan pemecahan masalah yang tepat.
3.5.3 Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan penyebab timbulnya masalah, guru merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Trianto 2011:
71 menyatakan bahwa guru dapat mengacu pada teori yang relevan, bertanya kepada ahli terkait, dan berkonsultasi dengan supervisor dalam merancang
53
tindakan. Ahli terkait meliputi ahli pembelajaran, ahli bidang studi atau pembelajaran bidang studi. Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam
rencana pembelajaran.
3.5.4 Penetapan Fokus Permasalahan