Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

83 Tabel 4.5 menunjukkan hasil observasi performansi guru pada siklus II. Pada pertemuan 1 kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran mendapat nilai 3,4 dan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mendapat nilai 3,42, sehingga nilai akhir performansi guru yaitu 85 dengan kriteria AB. Pada pertemuan 2 kemampuan guru merencanakan pembelajaran mendpat nilai 3,53 dan kemampuan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mendapat nilai 3,53, sehingga nilai akhir performansi guru yaitu 88,25 dengan kriteria A. Berdasarkan perolehan nilai performansi guru pada pertemuan 1 dan pertemuan 2, maka nilai akhir performansi guru pada siklus II adalah 86,63 dengan kriteria A. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal 71 dengan kriteria B.

4.1.2.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari persentase kehadiran siswa dan persentase aktivitas belajar siswa pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca intensif melalui penerapan metode Cooperative Script. Pada siklus II, persentase kehadiran siswa yang diperoleh pada pertemuan 1 adalah 100 dan pertemuan 2 adalah 100. Rata-rata persentase kehadiran siswa pada siklus II adalah 100. Oleh karena itu, persentase kehadiran siswa pada siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan y aitu ≥ 75. Selain persentase kehadiran siswa, data aktivitas belajar siswa juga diperoleh menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Terdapat enam aspek 84 yang diamati dalam proses pembelajaran membaca intensif, yaitu: 1 keantusiasan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran; 2 kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru; 3 keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru; 4 kemampuan siswa bekerja sama dalam kelompok; 5 kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat; 6 kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya. Berikut ini disajikan rekapitulasi data aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 1 pada tabel 4.6. Data selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26. Tabel 4.6 Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 No Rentang Skor Frekuensi Jumlah Skor Persentase Keaktifan Siswa 1 21-24 6 131 26 PK = 439 552 100 = 79,53 2 17-20 14 261 61 3 13-16 3 47 13 4 9-12 5 5-8 6 1- 4 Jumlah 23 439 100 Kategori Sangat Tinggi Tabel 4.6 menunjukkan data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan 1. Siswa secara klasikal mendapat skor sebanyak 439 dan persentase keaktifan siswa sebesar 79,53 dengan kategori sangat tinggi. Aktivitas belajar siswa pada siklus II, tidak hanya diamati pada pertemuan 1 saja, tetapi juga diamati pada pertemuan 2. Berikut ini disajikan rekapitulasi data aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1 pada tabel 4.7. Data selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26. 85 Tabel 4.7 Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 No Rentang Skor Frekuensi Jumlah Skor Persentase Keaktifan Siswa 1 21-24 9 195 39 PK = 452 552 100 = 81,88 2 17-20 12 225 52 3 13-16 2 32 9 4 9-12 5 5-8 6 1- 4 Jumlah 23 452 100 Kategori Sangat Tinggi Tabel 4.7 menunjukkan data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan 2. Siswa secara klasikal mendapat skor sebanyak 452 dan persentase keaktifan siswa sebesar 81,88 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada tabel 4.6 dan 4.7 dapat disimpulkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah 79,53 dan persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan 2 adalah 81,88. Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa siklus I yaitu 80,71. Persentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan karena sudah memenuhi kriteria keaktifan siswa yang ditetapkan yaitu minimal 75.

4.1.2.3 Data Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

METODE MEMBACA TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS III SDN ASMOROBANGUN 03 PUNCU KABUPATEN KEDIRI

1 33 22

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS III SD NEGERI LIMPUNG 03 KABUPATEN BATANG

0 26 255

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERORGANISASI PADA SISWA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERORGANISASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KAYUAPAK KECAMATAN P

0 1 13

PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 0 31

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Kebonbuah Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang) | Widayanti | Pena Ilmiah 19839 2 PB

0 0 10

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 06 BELANGKO BENGKAYANG

0 0 8

PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hasnibeti Guru SDN 012 Lebuh Lurus Kecamatan Inuman hasnibetti592gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATK

0 1 10