74
Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal 71 dengan kriteria B.
4.1.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari persentase
kehadiran siswa dan persentase aktivitas belajar siswa pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca intensif melalui penerapan metode Cooperative
Script. Pada siklus I, persentase kehadiran siswa yang diperoleh pada pertemuan 1 adalah 100 dan pertemuan 2 adalah 96. Rata-rata persentase kehadiran siswa
pada siklus I adalah 98. Oleh karena itu, persentase kehadiran siswa pada siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ≥ 75.
Selain persentase kehadiran siswa, data aktivitas belajar siswa juga dinilai menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Terdapat enam aspek yang
diamati dalam proses pembelajaran membaca intensif. Berikut ini disajikan rekapitulasi data aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 1 pada tabel 4.2. Data
selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 25. Tabel 4.2 Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1
No Rentang
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Persentase Keaktifan Siswa
1 21-24
5 106
22 PK =
402 552
100 = 72,83
2 17-20
9 166
39 3
13-16 7
107 30
4 9-12
2 23
9 5
5-8 6
1- 4 Jumlah
23 402
100 Kategori
Tinggi
75
Tabel 4.2 menunjukkan data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1. Siswa secara klasikal mendapat skor sebanyak 402 dan
persentase keaktifan siswa sebesar 72,83 dengan kategori tinggi. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 20-24 yaitu sebanyak 5 dari 23 siswa atau 22.
Siswa yang mendapat skor dengan rentang 17-20 sebanyak 9 dari 23 siswa atau 39. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 13-16 sebanyak 7 dari 23 siswa
atau sekitar 30. Terdapat 2 dari 23 siswa atau sekitar 9 mendapatkan skor pada rentang 9-12. Tidak ada siswa yang mendapat skor dengan rentang 5-8 dan
rentang 1-4. Aktivitas belajar siswa pada siklus I, tidak hanya diamati pada pertemuan
1 saja, tetapi juga diamati pada pertemuan 2.
Berikut ini disajikan rekapitulasi data aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan 1 pada tabel 4.3. Data selengkapnya dapat
dibaca pada lampiran 25.
Tabel 4.3 Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2
No Rentang
Skor Frekuensi Jumlah Skor
Persentase Keaktifan Siswa
1 21-24
5 105
22 PK =
405 552
100 = 73,36
2 17-20
11 208
48 3
13-16 6
92 26
4 9-12
5 5-8
6 1- 4
Jumlah 22
405 96
Kategori Tinggi
Tabel 4.3 menunjukkan data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 2. Siswa secara klasikal mendapat skor sebanyak 405 dan
persentase keaktifan siswa sebesar 73,36 dengan kategori tinggi. Siswa yang
76
mendapat skor dengan rentang 20-24 yaitu sebanyak 5 dari 23 siswa atau 22. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 17-20 sebanyak 9 dari 23 siswa atau
48. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 13-16 sebanyak 6 dari 23 siswa atau sekitar 26. Tidak ada siswa yang mendapat skor dengan rentang 9-12, 5-8
dan rentang 1-4. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada tabel 4.2 dan
4.3 dapat disimpulkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 adalah 72,83 dan persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan
2 adalah 73,36. Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 73. Persentase tersebut belum mencapai indikator keberhasilan karena belum
memenuhi kriteria keaktifan siswa yang ditetapkan yaitu minimal 75.
4.1.1.3 Hasil Belajar Siswa