Analisis Elastisitas Produksi dan Skala Usaha

variasi produksi dijelaskan oleh model luas lahan, umur tanaman, pengalaman, tenaga kerja, pupuk kandang dan peubah dummy pupuk urea, sedangkan sisanya 4,2 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Secara matematis model fungsi produksi Cobb- Douglas dari hasil pendugaan tersebut adalah sebagai berikut : Ln Y = 1,11 + 0,277 Ln Luas Lahan – 0,44 Umur Tanaman + 0,086 Pengalaman + 0,568 Tenaga Kerja – 0,107 Pupuk Kandang + 0,209 Dummy Pupuk Urea Nilai uji-t yang terlihat pada Tabel 18 menunjukkan bahwa tidak semua variabel penduga signifikan. Nilai t-hitung untuk variabel umur tanaman, tenaga kerja dan variabel dummy pupuk urea signifikan pada tingkat kepercaayan 99 persen dan luas lahan signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Variabel pengalaman dan pupuk kandang tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal ini diduga karena tanaman salak bongkok di tempat penelitian merupakan tanaman turun temurun dan dalam pengusahaannya berdasarkan kebiasaan, selain itu diduga karena kurangnya variasi data.

6.2. Analisis Elastisitas Produksi dan Skala Usaha

Model fungsi Cobb- Douglas besar koefisien regresi merupakan elastisistas produksi dari variabel-variabel tersebut. Berdasarkan Tabel 18 maka pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap produksi salak bongkok dapat diuraikan sebagai berikut : a. Luas Lahan X 1 Luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai elastisitas luas lahan dalam fungsi produksi salak bongkok sebesar 0,2767 yang artinya setiap penambahan luas lahan sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 0,2767 persen dengan asumsi faktor-faktor lain tetap. Variabel luas lahan ini berada pada daerah rasional. b. Umur Tanaman X 2 Umur tanaman berpengaruh negatif terhadap produksi dan signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Nilai elastisitas umur tanaman dalam fungsi produksi salak bongkok sebesar -0,4388 berarti setiap bertambahnya umur tanaman sebesar 1 persen akan menurunkan jumlah produksi sebesar 0,4388 persen dengan asumsi faktor-faktor lain tetap. Tanaman salak yang dikelola oleh petani di daerah penelitian rata-rata berumur 16 tahun. Hal ini bahwa salak bongkok yang diusahakan rata-rata sudah diatas umur produktifnya yaitu 15 tahun, sehingga tanaman mulai menunjukkan penurunan terhadap produksinya. c. Pengalaman X 4 Pengalaman berpengaruh positif terhadap produksi dan tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal ini disebabkan diduga karena petani salak bongkok dalam pengelolaan berdasarkan kebiasaan yang turun temurun dan diduga karena tidak adanya variasi data. Pengalaman dalam berusahatani sangat diperlukan. Para petani di Desa Jambu untuk mengelola usahatani salak bongkok mempunyai pengalaman bertahun-tahun yaitu sekitar 10-20 tahun. d. Tenaga Kerja X 5 Penggunaan tenaga kerja tidak dapat diabaikan, sebab tidak mungkin ada usahatani tanpa bantuan manusia. Penggunaan tenaga kerja berada pada daerah rasional pada fungsi produksi dengan elastisitas 0,5683 yang artinya setiap penambahan penggunaan tenaga kerja sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi salak bongkok sebesar 0,5683 persen. Tenaga kerja berpengaruh nyata pada usahatani salak bongkok pada tingkat kepercayaan 99 persen. e. Pupuk Kandang X 6 Pupuk kandang berpengaruh negatif terhadap produksi dan tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber pupuk kandang yang digunakan oleh petani di daerah penelitian adalah bersumber dari kotoran domba. Semua kotoran yang dihasilkan mereka gunakan untuk usahatani. Namun, pemberian pupuk kandang tersebut memberikan respon negatif terhadap produksi, hal ini disebabkan karena pemberian pupuk kandang yang langsung diberikan kepada tanaman sebelum mengalami proses pembususkan lebih lanjut sehingga mikroba yang terdapat pada kotoran hewan tersebut dapat membahayakan tanaman. Selain itu diduga kurangnya variasi data sehingga pupuk kandang tidak nyata terhadap produksi. f. Peubah Dummy Pupuk Urea Pupuk urea merupakan pupuk penyedia unsur nitrogen bagi tanaman. Tanaman yang kekurangan unsur ini akan tumbuh kerdil dan terhambat pertumbuhan akarnya. Berdasarkan hasil uji-t untuk peubah variabel dummy kategori pupuk urea menunjukkan bahwa petani yang menggunakan pupuk urea dan petani yang tidak menggunakan pupuk urea berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen, yang artinya produksi yang dihasilkan antara petani yang menggunakan pupuk urea dengan yang tidak berbeda secara nyata Hasil pembahasan diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor produksi yang telah mencapai efisisensi teknis dan berpengaruh nyata secara individu terhadap variasi produksi. Koefisien regresi model fungsi Cobb- Douglas sekaligus menunjukkan elastisitas produksi dari masing-masing faktor produksi dan penjumlahannya merupakan besaran skala ekonomi usaha. Hasil model fungsi produksi Cobb- Douglas didapat bahwa jumlah elastisitas produksi yaitu sebesar 0,594 ini menunjukan bahwa usahatani salak bangkok di Desa Jambu berada di daerah II yang disebut daerah rasional 0 Ep 1 atau pada skala kenaikan hasil semakin lama semakin berkurang deacreasing return to scale. Nilai elastisitas produksi sebesar 0,594 artinya 1 persen dari masing- masing faktor produksi secara bersama-sama akan meningkatkan produksi salak bangkok sebesar 0,594 persen.

6.3. Analisis Efisiensi Ekonomi

Dokumen yang terkait

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani kentang di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Propinsi Sumatera Utara

1 9 109

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani cabai merah (Studi kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi)

0 7 119

Analisis Perilaku Konsumen Salak Bongkok Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Usahatani Dan Daya Saing Salak Bongkok Asal Desa Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

1 12 99

Analisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani padi berdasarkan status petani: studi kasus di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor

1 7 236

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus: Gapoktan Tani Bersama, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

2 10 180

Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur

3 9 62

Analisis Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Kemangi di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor

10 58 85

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 15

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI KEDELAI (Studi Kasus di Kecamatan Weru)

1 0 106