Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

keadaan sekarang suatu kegiatan usahatani dan keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan tindakan. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya suatu kegiatan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Pengelolaan salak bongkok masih bersifat tradisional dan kurang intensif. Hal ini berpengaruh terhadap produksi dan kualitas produksi salak bongkok. Penurunan produksi dan kualitas produk akan mempengaruhi pendapatan petani salak bongkok. Biaya dalam usahatani terdiri dari biaya yang diperhitungkan dan biaya tunai. Komposisi biaya usahatani yang besar menunjukan sebagian besar input yang digunakan dalam usahatani salak bongkok berasal dari sumber luar keluarga petani. Nilai rasio RC dapat dilihat dengan membandingkan total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat diketahui gambaran ekonomi yang diusahakan serta dapat dijadikan penilaian terhadap keputusan petani dan kemungkinan pengembangan komoditas tersebut. Dalam produksi usahatani salak bongkok dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan hal yang berada dalam jangkaun petani untuk diusahakan peningkatan penggunaannya seperti penggunaan pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan manajemen usahatani. Sedangkan faktor eksternal merupakan kelompok faktor yang mempengaruhi produksi tetapi berada diluar jangkauan petani seperti faktor iklim, perubahan harga, serangan hama penyakit dan lain-lain. Pada saat usahatani salak bongkok menghasilkan keuntungan maksimal jika input usahatani digunakan secara optimal, pada kondisi demikian tercapai efisiensi ekonomi. Terdapat dua syarat agar usahatani mencapai tingkat efisiensi tertinggi yaitu syarat keharusan dan syarat kecukupan. Syarat keharusan menunjukkan hubungan fisik antar input usahatani dan produksi salak bongkok. Sedangkan syarat kecukupan menunjukkan rasio nilai produk marjinal NPM dengan biaya korbanan marjinal BKM. Efisiensi ekonomi tercapai saat rasio antara nilai produk marjinal dan biaya korbanan marjinal sama dengan satu.Doll dan Orazem dalam La Mani, 2005 . Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi tanaman salak bongkok. Produksi tanaman salak bongkok dipengaruhi sejumlah input usahatani. Pemakaian input yang tidak optimal akan mengakibatkan pendapatan dan keuntungan usahatani tidak maksimal. Reorganisasi terhadap input usahatani dilakukan untuk menentukan kombinasi input usahatani salak bongkok yang optimal. Pemakaian kombinasi optimal akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan petani salak bongkok secara maksimal. Adapun bagan alur pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Bagan Alur Operasional Penelitian Efisiensi Input Usahatani Elastisitas Faktor-faktor Produksi Petani Salak Bongkok Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Fungsi Produksi Cobb Douglas Nilai Elastisitas Produksi Faktor Produksi Ø Luas Lahan Hektar Ø Jumlah Tanaman Rumpun Ø Umur Tanaman Tahun Ø Tenaga Kerja HOK Ø Pupuk kandang Kg Ø Pupuk Urea Kg Ø Pengalaman Tahun Usaha utama, sebagai tanah warisan yang turun temurun, rata-rata lahan 0,42 ha, skala usaha kecil, kontinuitas produksi belum stabil Terjadi fuktuasi harga sehingga keuntungan petani belum stabil, harga ditingkat petani rendah Harga Input dan Ouput Produk Analisis RugiLaba Kombinasi Optimal

IV. METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Dasa Jambu, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi buah salak bongkok di Kabupaten Sumedang. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2006 – Februari 2006. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari wawancara kepada petani responden di lokasi penelitian. Data primer yang dikumpulkan antara lain adalah status kepemilikan lahan, luas lahan, pemakaian faktor- faktor produksi, biaya, output, harga jual, pengalaman, umur tanaman dan karakteristik responden. Data tentang karakteristik daerah penelitain di peroleh dari hasil wawancara dengan pemerintah Desa Jambu. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain tentang realisasi produksi buah-buahan, perkembangan jumlah tanaman, produksi dan produktivitas, data pohon dan jenis variaetas, yang diperoleh dari dinas pertanian Kabupaten Sumedang, Badan Pusat Statistik dan literatur- literatur.

4.3. Metode Penarikan Sampel

Populasi yang dipilih adalah seluruh petani salah bongkok di lokasi penelitian. Pemilihan responden dilakukan secara acak sederhana simple random sampling dari populasi yang ada sehingga dapat mewakili semua petani. Berdasarkan informasi yang diperoleh di Desa Jambu terdapat dua

Dokumen yang terkait

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani kentang di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Propinsi Sumatera Utara

1 9 109

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani cabai merah (Studi kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi)

0 7 119

Analisis Perilaku Konsumen Salak Bongkok Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Usahatani Dan Daya Saing Salak Bongkok Asal Desa Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

1 12 99

Analisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani padi berdasarkan status petani: studi kasus di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor

1 7 236

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus: Gapoktan Tani Bersama, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

2 10 180

Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur

3 9 62

Analisis Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Kemangi di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor

10 58 85

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 15

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI KEDELAI (Studi Kasus di Kecamatan Weru)

1 0 106