∑ ∑
=
2 2
yi ei
- 1
Keterangan : ?ei
2
= Jumlah kuadrat unsur sisa galat ?yi
2
= Jumlah kuadrat total Pendugaan fungsi produksi dengan kuadrat terkecil biasa OLS
terkadang ditemui adanya masalah multikolinieritas kolinieritas ganda. Multikolinieritas adalah terjadi hubungan yang sangat kuat antara peubah bebas.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai faktor inflasi ragam atau Varian Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF lebih
besar dari 10 maka menunjukan terjadinya multikolinieritas. Multikolinier yang serius tidak dapat diabaikan karena akan mengakibatkan bias dalam model.
4.4.2. Analisis Elastisitas Produksi
Model fungsi produksi akan menghasilkan elastisitas produksi Ep, apabila lebih besar dari nol Ep 0 secara teknis peningkatan sebesar satu
persen dari faktor produksi tersebut akan meningkatkan produksi sebesar elastisitas produksinya. Sebaliknya jika elastisitas produksi lebih kecil dari nol
Ep 0, peningkatan sebesar satu persen dari penggunaan faktor-faktor produksi akan menyebabkan turunnya produksi sebesar elastisitas produksinya.
Penjumlahan besarnya elastisistas produksi menunjukkan tingkat besaran skala ekonomi usaha return to scale. Apabila penjumlahan elastisitas produksi
ke-i lebih besar dari satu ?Ep
i
1 maka usahatani salak berada pada taraf kenaikan hasil yang meningkat increasing return to scale, penjumlahannya
sama dengan satu ?Ep
i
= 1 berada pada kenaikan hasil yang tetap constant return to scale, dan penjumlahan lebih kecil dari satu ?Ep
i
1 berada pada kenaikan hasil yang semakin menurun decreasing return to scale.
4.4.3. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi
Pengujian terhadap efisiensi ekonomi adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian ekonomis usahatani salak yaitu apakah sumberdaya input telah
dikombinasikan secara optimal sehingga dapat diketahui apakah usahatani tersebut telah mencapai keuntungan maksimum. Kondisi optimal dicapai pada
saat rasio Nilai Produksi Marjinal NPM X
i
terhadap Biaya Korbanan Marjinal BKM X
i
dari faktor produksi sama dengan satu. Kombinasi optimum penggunaan faktor-faktor produksi dapat diperoleh dari rasio Nilai Produksi
Marjinal NPM X
i
Biaya Korbanan Marjinal BKM X
i
sama dengan satu yang dirumuskan sebagai berikut :
PXi Py
Y. .
bi Xi
, 1
PXi Xi
Py .
Y .
bi Xi
BKM Xi
NPM =
= =
Dimana : bi = Elastisitas faktor produksi dimana i = 1,2,3,.....6,7
X
i
= Jumlah faktor produksi i = 1,2,3,...,6,7 Px
i
= Harga faktor produksi BKM dimana i = 1,2,3,....,6,7 Py = Harga hasil produksi Y
Y = Jumlah hasil produksi yang diperoleh Apabila rasio Nilai Produk Marjinal NPM X
i
terhadap Biaya Korbanan Marjinal BKM X
i
lebih kecil dari satu berarti penggunaan faktor-faktor produksi sudah berlebih, untuk mencapai keuntungan maksimum maka penggunaan
harus dikurangi. Sebaliknya, jika rasio Nilai Produk Marjinal NPM X
i
terhadap Biaya Korbanan Marjinal BKM X
i
lebih besar dari satu berarti penggunaan faktor-faktor produksi harus ditambah agar mencapai keuntungan maksimum.
4.4.4. Analisis Pendapatan Usahatani