Keadaan Wilayah Penelitian Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1. Keadaan Wilayah Penelitian

Desa Jambu terletak di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Narimbang di sebelah utara, Desa Paseh Kaler sebelah selatan, Desa Cipamekar dan Desa Bongkok sebelah timur dan Gunung Tampomas sebelah barat. Luas wilayah Desa Jambu adalah 204 Hektar. Lahan tersebut digunakan untuk wilayah pekarangan atau bangunan, tegalan kebun, ladang dan perkebunan. Perincian luas wilayah Desa Jambu menurut penggunaanya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Tanah Desa Jambu Tahun 2005 Jenis Penggunaan Tanah Luas Ha Persentase Tanah PekaranganBangunan TegalanLadang Tanah Perkebunan rakyat Tanah fasilitas umum 116,00 17,00 68,95 2,05 56,86 8,33 33,79 1,0049 JUMLAH 204,00 100,00 Sumber : Desa Jambu Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan di Desa Jambu untuk pekaranganbangunan adalah yang paling besar, yaiti sebesar 56,86 persen. Kedua yaitu penggunaan lahan untuk perkebunan sebesar 33,79 persen. Perkebunan yang terdapat didaerah ini adalah perkebunan salak, pisang, kelapa dan kopi. Jenis tanaman perkebunan, luas lahan dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jenis Tanaman Perkebunan, Luas Lahan dan Hasil di Desa Jambu Jenis Tanaman Luas Lahan Ha Hasil TonHa Salak 68,95 3,00 Pisang 1,00 0,50 Kelapa 2,00 1,00 Kopi 1,00 0,50 Sumber : Desa Jambu Desa Jambu terletak ± 3 KM dari ibukota kecamatan dengan waktu tempuh 0,15 jam 15 menit dan jarak dari ibukota Kabupaten ± 15 KM dengan waktu tempuh 1 jam. Kondisi geografis Desa Jambu berada pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut mdl, rata-rata curah hujan pertahun sekitar 300 milimeter. Iklim di desa Jambu terbagi dua yaitu musim hujan dan kemarau. Jumlah bulan hujan enam bulan dan suhu udara rata-rata 37 C. Jika dilihat dari topografinya Desa Jambu ini termasuk dataran tinggi datar berbukit dengan warna tanah sebagian besar hitam dengan kedalaman 2 meter.

5.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk Desa Jambu mencapai 2.148 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 655 keluarga. Komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan dengan pembagian laki-laki sebanyak 1.099 jiwa dan perempuan sebanyak 1.049 jiwa. Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk terbanyak terdapat pada golongan umur 1 – 10 tahun yaitu sebesar 18,06 persen. Golongan umur 21 – 30 tahun sebanyak 17,23 persen, sedangkan kelompok umur 31 – 40 tahun sebanyak 16,81 persen. Rincian jumlah penduduk Desa Jambu berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk Desa Jambu Menurut Kelompok Umur Tahun 2005 Kelompok Umur Tahun Jumlah Penduduk Orang Persentase 0-12 bulan 1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 60 19 388 331 370 361 302 217 160 0,88 18,06 15,41 17,23 16,81 14,06 10,10 7,45 JUMLAH 2.148 100,00 Sumber : Desa Jambu Jumlah penduduk di Desa Jambu mayoritas penduduk bekerja dibidang pertanian yaitu sebesar 49,407 persen, PNSTNI sebesar 4,150 persen, pengrajin dan penjahit sebesar 0,988 persen dan 0,198 persen. Tukang kayu sebesar 9,881 persen, tukang batu sebesar 3,953 persen dan sopir sebesar 1,779 persen. Sisanya adalah bermata pencaharian sebagai buruh atau karyawan swasta sebesar 29,644 persen. Tabel 11. Jumlah Penduduk Desa Jambu Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2005 No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 PetaniPedagang PNSTNI Pengrajin Penjahit BuruhKaryawan Swasta Tukang Kayu Tukang Batu Sopir 250 21 5 1 150 50 20 9 49,407 4,150 0,988 0,198 29,644 9,881 3,953 1,779 JUMLAH 506 100,00 Sumber : Desa Jambu Berdasarkan Tabel 11 tersebut terlihat bahwa mata pencaharian penduduk Desa Jambu terbesar adalah sebagai petani yang didalamnya termasuk petani salak, selain itu sebagian penduduk juga ada yang berternak. Jenis ternak yang diusahakan penduduk antara lain Domba, Kambing, Ayam dan Sapi. Tabel 12. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Jambu Tahun 2005 Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Orang Persentase Belum Sekolah Tamat SDSederajat Tamat SLTPSederajat Tamat SLTASederajat D-1 D-2 D-3 Sarjana 171 1.125 225 98 7 3 9 10,44 68,68 13,74 5,98 0,43 0,18 0,00 0,55 JUMLAH 1.638 100,00 Sumber : Desa Jambu Berdasarkan Tabel 12 tingkat pendidikan masyarakat Desa Jambu terbesar adalah tamatan Sekolah Dasar yaitu sebesar 68,68 persen dan tidak tamat Sekolah Dasar sebesar 10,44 persen. Sisa tingkat pendidikan penduduk lainnya adalah tamatan SLTP sebesar 13,74 persen, tamat SMU sebesar 5,98 persen, tamatan Diploma-1 sebesar 0,43 persen, tamat Diploma-2 sebesar 0,18 persen dan yang berhasil tamat menjadi Sarjana sebesar 0,55 persen. 5.3. Karakteristik Petani Responden 5.3.1. Umur Petani Responden

Dokumen yang terkait

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani kentang di Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Propinsi Sumatera Utara

1 9 109

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani cabai merah (Studi kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi)

0 7 119

Analisis Perilaku Konsumen Salak Bongkok Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Usahatani Dan Daya Saing Salak Bongkok Asal Desa Bongkok Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

1 12 99

Analisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani padi berdasarkan status petani: studi kasus di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor

1 7 236

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus: Gapoktan Tani Bersama, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

2 10 180

Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur

3 9 62

Analisis Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Kemangi di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor

10 58 85

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 15

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI KEDELAI (Studi Kasus di Kecamatan Weru)

1 0 106