Surili Mangsa Macan Tutul di Koridor

trenggiling M. javanica, landak jawa H. brachyura. Menurut Hoogerwerf 1970 macan tutul di Pulau Jawa memangsa muntjak M. muntjak, monyet ekor panjang M. fascicularis, surili P. aygula aygula, babi hutan S. scrofa, pelanduk T. javanicus, kadang-kadang memangsa owa jawa H. moloch. Berdasarkan pengamatan ditemukan 8 jenis mangsa macan tutul. Jenis- jenis itu antara lain:

1. Surili

Surili dijumpai di koridor, pada daerah sepanjang aliran sungai di hutan bagian tengah. Dijumpai di setiap jalur pengamatan, Legok buluh pada jalur pengamatan Cipongpog, Raksamala lima pada jalur Bepag, tegakan puspa pada jalur Cibadag, serta jalur Ciherang di bagian timur. Pada 4 tempat yang berbeda surili dijumpai pada waktu yang sama jam 08.00-09.00 sedang mencari makan. Terdiri dari 3 atau 4 ekor dalam tiap kelompok. Di Legok buluh surili satu kelompok sedang bermain dan mencari makan di atas pohon hamerang. Di Jalur puspa, Cibadak dijumpai 3 ekor surili dengan satu anakan, sedang bermain dan makan di atas pohon puspa. Di jalur Bepak, 2 ekor surili turun ke semak-semak tepi sungai, seperti sedang minum dan kembali lagi keatas pohon afrika karena merasa terganggu karena diamati. Surili tidak dapat dijumpai di hutan tepi koridor, pada jarak 150-200 m dari tepi. Tidak dijumpai kelompok surili terutama di tepi bagian tengah dan tepi bagian barat koridor. Di tepi bagian timur masih dijumpai tetapi sudah sangat jarang. Pada bagian tepi koridor formasi vegetasi berupa semak belukar dan jenis permudaan pohon yang baru sampai tingkat pertumbuhan tiang, akibat penebangan. Menurut Wilson dan Wilson 1975 dalam Ali 1993 bahwa Macaca fascicularis dan Presbytis cristata dan Tarsius bancanus relatif tidak terpengaruh oleh kegiatan tebang pilih, hal ini berbeda dengan hasil pengamatan di koridor karena vegetasi pohon daerah tepi didominasi puspa dan kayu afrika, masih dalam tingkat pertumbuhan tiang dengan jarak antar tegakan rata-rata 10-20 m. Dengan kondisi vegetasi tersebut sangat sedikit suplai makanan dan tajuk untuk brakhiasi, beristirahat dan bermain. Selain itu di bagian tengah dan bagian barat, akses manusia ke kawasan cukup tinggi. Di bagian tengah, penduduk sering menebang kayu untuk kayu bakar dengan periode rata-rata 1 minggu sekaliKK, mengambil pakan ternak setiap pagi atau sore, mengambil akar pakis rata-rata 2 minggu dan ditemukan juga perkebunan pada jarak ± 150 m dari tepi. Surili dijumpai pada seluruh jalur pengamatan baik di tengah, barat dan timur koridor. Paling kecil jumlah kelompok dijumpai di jalur barat Bepag perbatasan dengan Gunung Halimun. Pada jalur pengamatan bagian barat, Cibadak dijumpai satu kelompok terdiri dari 3 individu, Ciherang dijumpai 2 kelompok masing-masing terdiri dari 4 individu. Pada jalur tengah, Cipongpok dijumpai 3 individu dan pada jalur Bepag hanya dijumpai 2 individu. Berdasarkan hasil pendugaan diketahui memiliki total populasi ±111 individu pada kisaran populasi 65-157 individu.

2. Lutung