Perilaku Makan Macan Tutul Panthera pardus melas Cuvier, 1809

Uganda P. p. chui, Afrika Barat P. p. leopardus, dan Kongo P. p. turiensi Grzimek`s, 1972.

2. Ciri Pengenal

Menurut Grzimek`s 1972 satwa ini memiliki berat badan antara 40-60 kg, dengan panjang badan 90-150 cm dan tinggi badan antara 60-95 cm ini memiliki badan yang panjang dan cenderung silinder. Memiliki lengan yang pendek dan berekor panjang dengan ujung ekor berwarna putih. Menurut Hogerwerf 1970 ukuran rata-rata macan tutul yang hidup di Pulau Jawa sebagai berikut. Tabel 1. Ukuran rata-rata tubuh macan tutul yang hidup di Pulau Jawa. Jenis kelamin Panjang cm Tinggi cm Berat kg Jantan Betina 215 185 60-65 60-65 52 39 Diukur dari moncong hingga ujung ekor Macan tutul mengalami dimorphisme warna rambut, warna dasar tubuh coklat kekuningan dan warna dasar tubuh hitam pada satu induk. Satwa dengan warna dasar tubuh hitam disebabkan adanya proses melanisme, adanya dominasi pigmen hitam pada rambut sehingga keseluruhan tubuh berwarna hitam yang disebut dengan macan kumbang Lekagul dan McNeely, 1977 dalam Anonim, 1982. Macan tutul memiliki dua jenis variasi warna rambut yaitu pola totol-totol dan hitam polos. Jika diamati dengan seksama terdapat perbedaan pola totol untuk masing-masing individu. Jenis yang berwarna hitam biasa disebut macan kumbang dan jenis yang memiliki pola warna rambut totol-totol disebut macan tutul Suyanto, 2002. Menurut Grzimek`s 1975 dalam Lekagul dan McNeely 1977 warna dasar macan tutul pada umumnya adalah kekuning-kuningan atau coklat kekuning-kuningan dengan tutul hitam yang tersusun dalam bentuk kembangan rosette. Macan tutul dapat dibedakan dari tutul yang berbentuk tungggal pada kepala, kaki dan telapak kaki. Warna dasar tubuh bagian bawah putih atau abu- abu dan ekor sisi bawahnya berwarna putih.

3. Perilaku Makan

Macan tutul mengawali perburuan mangsa dengan perilaku mengintai. Macan tutul mengintai mangsa dari atas pohon atau semak-semak, kemudian dengan meloncat mangsa disergap dengan menerkam bagian tengkuk. Jika mangsa tertangkap, lehernya digigit dan kakinya mencabik muka mangsa hingga tidak berdaya Anonim, 1978. Macan tutul sering menyimpan sisa makanannya dengan cara menutupi dengan serasah rumput atau ranting. Untuk menghindari binatang pemakan bangkai kadang-kadang makanan disimpan di atas pohon Grzimek`s, 1975. Macan tutul kembali ketempat penyimpanan makanan setelah 2 atau 3 hari, kadang-kadang lebih dari 3 hari Goudrian 1948 dalam Hoogrewerf, 1970. Macan tutul akan kembali ketempat sisa penyimpanan makanan setelah gagal dalam berburu Logan 1927 dalam Hoogerwerf, 1970. Grzimek`s 1975 menyebutkan bahwa macan tutul begitu memahami teritorinya dan tidak akan tersesat walau bepergian jauh. Tinggal bisa bertahun- tahun dalam satu wilayah dengan catatan makanan tersedia cukup. Macan tutul sering berburu sendirian, hanya jenis di India yang melakukan perburuan bersama-sama. Macan menyukai hati, ginjal dan membuang bagian dalam abdomen. Mangsa macan di Afrika antara lain: babon, babi, antelop pilihan mangsa jatuh pada yang terlemah. Binatang kecil juga menjadi mangsa, diantaranya: kelinci, pengerat, burung dan ikan. Kadang-kadang macan memakan buah yang manis. Di Asia mangsa macan antara lain: rusa, kerbau, kambing liar, rusa hitam, jenis kerbau-kerbauan lainnya, babi, jenis pengerat dan primata. Beberapa jenis macan hanya memilih jenis mangsa tertentu yang disukai antara bangsa kera dan babi hutan. Untuk jenis macan yang sudah tua mereka tidak memilih makanan apa yang terlihat dan dia sanggup mendapatkanya maka akan dimakan. Menurut Harahap dan Sakaguchi 2003 jenis hewan yang biasa dimakan oleh macan tutul yaitu kubung malaya Cyanocephalus variegatus, surili P. aygula aygula, lutung T. cristatus sondaicus, babi hutan S. scrofa, pelanduk T. javanicus, muntjak M. muntjak, trenggiling Manis javanica, landak jawa Histrix brachyura. Menurut Hoogerwerf 1970 macan tutul di Pulau Jawa memangsa berbagai jenis satwa dari kelelawar hingga jenis rusa. Jenis satwa- satwa tersebut antara lain; muntjak M. muntjak, monyet ekor panjang M. fascicularis, surili P. a. aygula, babi hutan S. scrofa, pelanduk T. javanicus, kadang-kadang memangsa owa jawa H. m. moloch. Jika habitat macan tutul dekat dengan pemukiman maka sering memangsa hewan piaraan seperti kambing, anjing, dan ayam.

4. Reproduksi