5. Trenggiling
Trenggiling tinggal di sepanjang kawasan koridor. Jejak trenggiling di jumpai di Bepag, Palahlar dan Cipongpok. Di jalur Bepag dijumpai jejak 2 ekor
trenggiling dengan jarak antar jejak ± 200 m. Jejak ini pada tanah yang datar dan agak terbuka di atas rerumputan, sedikit saja tampak bekas kuku dan yang
dominan adalah posisi rumput yang rebah yang menurut pemandu lapangan memang khas jejak trenggiling. Jejak yang kedua berada pada tanah sedikit
penutup permukaan, panjang dari ujung kuku tengah 6 cm dengan lebar dari pangkal kelingking hingga ibu jari 3 cm. Perjumpaan terhadap jejak trenggiling
pada jalur Cibadak, di bawah tegakan puspa. Jejak memiliki ukuran lebar 2,5 cm dan panjang 5 cm di dekat sarang rayap yang terbongkar.
Pada jalur Ciherang tidak dijumpai jejak trenggiling. Pada jalur ini vegetasi paling rapat dengan habitus pohon, memiliki serasah yang tebal dengan
kelembaban lantai hutan yang tinggi. Penutupan tajuk di kawasan ini lebih rapat di bandingkan dengan wilayah lain. Kelimpahan serangga berbanding terbalik
dengan akumulasi curah hujan pada bulan yang bersangkutan. Sebagian besar ordo serangga di Taman Nasional Gunung Halimun memiliki jumlah individu yang
berbanding terbalik dengan curah hujan bulan yang bersangkutan, jumlah serangga akan naik pada saat curah hujan menurun dan jumlah serangga akan
turun saat curah hujan naik Kahono et al., 2002 dalam dalam Kahono et al.,
2003. Terkait dengan curah hujan tertinggi, akan menaikkan tingkat kelembaban lantai hutan sehingga diduga karena tinggkat kelembaban yang tinggi populasi
serangga kecil termasuk pakan trenggiling. Trenggiling termasuk jenis yang sukar untuk mendapat jenis pakan subtitusi selain rayap dan semut. Grzimek`s
1975 menyebutkan bahwa sulit untuk menangkarkan trenggiling. Untuk jenis yang baru ditangkap dari alam tidak akan mau langsung menerima pakan
pengganti. Butuh hingga 8 minggu agar mau menerima pakan pengganti, waktu yang relatif lama sehingga kemungkinan besar trenggiling akan mati dulu
sebelum dapat beradaptasi. Perjumpaan dengan jejak trenggiling dari 4 jalur pengamatan hanya pada 3
jalur pengamatan. Pada jalur Bepag dijumpai jejak 2 individu yang berdasarkan ukuranya merupakan individu dewasa. Jejak satu individu dijumpai pada jalur
Cibadak juga individu dewasa. Jejak paling banyak tiga individu pada jalur Cipongpok, 3 individu dewasa. Di koridor diduga terdapat ±43 individu dengan
kisaran populasi 19-67 individu.
6. Landak