III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Luas dan Letak Kawasan
Luas areal koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak 318,99 Ha. Secara geografis koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak terletak
pada koordinat 6 44`00``- 6
46`30`` LS dan 106 35`30``- 106
37`30`` BB, pada wilayah administrasi kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bogor. Koridor dapat
dicapai melalui kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor, atau dari arah selatan melalui kecamatan Kabandungan kabupaten Sukabumi. Koridor Gunung
Halimun-Gunung Salak merupakan bagian dari wilayah pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun. Lokasi dan keadaan penutupan lahan koridor
disajikan pada Gambar 1.
B. Topografi dan Jenis Tanah
Koridor memiliki ketinggian berkisar antara 892-1.144 mdpl. Kelerengan koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak berkisar 0-90 dengan
kelerengan rata-rata antara 0-30. Tipe tanah di areal koridor berdasarkan peta tanah tinjau Propinsi Jawa Barat skala 1:250.000 tahun 1996 adalah Latosol
dengan macam tanah Latosol Coklat.
C. Iklim
Koridor Gunung Halimun-Gunung Salak masih dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Iklim Koridor mengikuti kondisi iklim pada Taman
Nasional Gunung Halimun. Berdasarkan klasifikasi Schimidt dan Ferguson, curah hujan Taman Nasional Gunung Halimun tergolong tipe B, musim kering dimulai
pada bulan Mei dan berakhir pada bulan Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bulan Agustus. Kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun memiliki variasi curah hujan antara 4.000-6.000 mmtahun Cahyadi, 2003.
D. Flora dan Fauna
Menurut Cahyadi 2003 vegetasi di koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu vegetasi yang termasuk
tumbuhan bawah dan tumbuhan jenis pepohonan. Jenis-jenis tumbuhan bawah
antara lain: harendong Clidema hirta, pakis Diplazium asperum, aawian
Dinocholoa scandens, dan hareu Rubus chrysophyllus. Jenis-jenis pepohonan antara lain: pasang
Quercus sundaicus, saninten Castanopsis argentea, puspa
Schima walichii, dan rasamala Althingia exelsa. Menurut Cahyadi 2003 terdapat 12 jenis satwa di koridor antara Gunung
Halimun dan Gunung Salak. Satwa-satwa tersebut antara lain macan tutul P. p.
melas, elang jawa S. bartelsi dan elang ular S. cheela. Koridor digunakan sebagai habitat oleh jenis owa jawa
H. m. moloch, lutung T. c. sondaicus, surili
P. a. aygula, jelarang R. bicolor, kucing hutan F. bengalensis, muntjak M. muntjak, babi hutan S. scrofa, musang P. hermaphroditus dan burung
puyuh A. javanica
Menurut Cahyadi 2003 kawasan koridor merupakan tempat bersarang, cover, dan tempat mencari makan
feeding ground bagi kucing hutan, musang, babi hutan, muntjak, puyuh gonggong jelarang, lutung, surili, dan owa jawa;
sedangkan bagi elang jawa, elang ular, dan macan tutul adalah sebagai tempat mencari makan
feeding ground.
Gambar 1. Lokasi koridor dan kondisi penutupan lahan di koridor
IV. METODE PENELITIAN