II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunitas Biologi
Ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara jasad hidup yang satu dan yang lainnya dengan lingkungan Sorianegara,
1998. Balgooyen 1973 dalam Sorianegara 1998 menyebutkan bahwa yang
dipelajari dalam ekologi adalah parameter ruang waktu dan energi yang mempengaruhi penyebaran dan banyaknya populasi jasad hidup yang terdiri satu
jenis atau lebih. Ekologi dalam lingkup yang lebih dalam dan luas disebut dengan ekosistem. Ekosistem adalah sistem alam yang terdiri dari komponen-komponen
jasad hidup dan lingkungan yang diantaranya terjadi pertukaran zat dan energi yang perlu untuk kelangsungan makluk hidup Soerianegara, 1998.
Keanekaragaman hayati menurut WWF 1989 dalam Primack et al. 1998
adalah kekayaan hidup di bumi, tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, genetika yang ada di dalamnya dan ekosistem yang dibangun menjadi lingkungan hidup.
Keanekaragaman dilihat dalam tiga tingkatan: 1 pada tingkat spesies mencakup seluruh organisme di bumi, dari bakteria dan protista melalui dunia hewan
tumbuhan dan jamur, 2 pada skala kecil keanekaragaman pada tingkat gen dalam suatu spesies, dan 3 keanekaragaman dalam tingkat variasi komunitas
dan ekosisitem dan interaksi antar tingkatan tersebut. Primack
et al. 1998 mendevinisikan komunitas biologi sebagai spesies yang menempati tempat tertentu dan mengalami interaksi antar spesies. Dalam
komunitas biologi setiap spesies menggunakan sumber daya yang membentuk relungnya. Relung sendiri didevinisikan sebagai jenis atau tipe penggunaan
sumberdaya dalam habitat oleh spesies. Ricklefs 1993
dalam Primack et al. 1998 menyatakan bahwa komposisi dalam komunitas dipengaruhi oleh kompetisi dan predasi. Pemangsa secara
tidak langsung mengurangi spesies yang dimangsanya dan menghilangkan spesies tertentu dari habitatnya. Pemangsa juga secara tidak langsung
menambah keanekaragaman di suatu komunitas karena kepadatan spesies mangsa berkurang sehingga kompetisi memperebutkan sumberdaya rendah.
Dalam komunitas biologi keberadaan spesies tertentu mungkin penting dan menentukan kemampuan sejumlah besar komunitas lain untuk bertahan dalam
komunitas. Spesies yang mempengaruhi susunan komunitas lebih dari yang diperkirakan berdasarkan jumlah individu atau biomasa Janzen 1986a
dalam
Primack et al., 1998. Melindungi spesies kunci adalah priroritas bagi usaha
konservasi, jika spesies ini hilang dari daerah konservasi maka spesies lain akan hilang juga. Predator utama adalah spesies kunci karena ikut mengontrol jumlah
herbivora Redford 1992 dalam Primack et al., 1998. Memusnahkan sebagian
kecil predator yang merupakan bagian kecil spesies biomasa, secara potensial akan menimbulkan perubahan yang dramastis pada vegetasi dan kehilangan
besar pada keanekaragaman hayati McLaren dan Peterson dalam Primack et
al., 1998.
B. Kepunahan Spesies