tumbuhan berduri, akar, berbagai tanaman, dedaunan, buah, jagung dan kulit kayu Grzimek`s, 1972.
8. Kubung Malaya Cyanocephalus variegatus
Menurut Payne dan Francis 1985 dalam Suyanto 2002 kubung memiliki
panjang badan dan kepala 241-245 mm kaki belakang 65-73 mm dan bobot 925- 300 gr. Kubung malaya di habitatnya bergelantungan menyerupai kalong.
Memiliki selaput kulit antara kaki depan dan kaki belakang. Memiliki warna tubuh abu-abu dengan bercak hitam putih. Kubung aktif pada malam hari, kadang kala
bisa dijumpai pada pagi dan senja hari. Memakan buah-buahan hutan. Kubung selalu bergelantungan baik sedang makan maupun sedang bergerak. Masa
kehamilan 3 bulan, anak yang baru lahir menyerupai binatang berkantung. Kubung tinggal di habitat hutan primer dan sekunder selalu berada di
pepohonan. Selain di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun kubung juga dijumpai pada perkebunan kelapa dan karet Suyanto, 2002.
9. Kancil Tragulus javanicus
Suku tragulidae termasuk anggota ruminansia. Di indonesia suku ini memiliki marga tunggal yang terdiri 2 jenis. Ciri ruminansia ini tidak mempunyai
rangga, tetapi memiliki taring yang panjang pada jantan. Memiliki ukuran tubuh terkecil dibandingkan dengan
artiodactila yang lain. Morfologi kancil yang dapat dikenal antara lain permukaan tubuh yang berwarna tengguli kecuali sepanjang
punggung yang berwarna lebih hitam. Permukaan bawah badan, dari pangkal kaki depan hingga ujung perut berwarna putih Suyanto, 2002
Grzimek`s 1972 menyebut kancil sebagai kelinci besar. Kancil merupakan famili tragulidae yang bisa melompat seperti lompatan kelinci. Memiliki tinggi 45-
55 cm dari permukaan tanah dengan panjang badan 2,5-5 cm dengan berat badan antara 2,25-2,70 kg. Memiliki 34 dengan 2 taring panjang pada jantan
dewasa. Hidup soliter, berpasangan saat musim kawin dan dijumpai lebih dari satu jika mengasuh anaknya. Masa kehamilan 6 bulan dan biasanya melahirkan
2 ekor anak dalam satu waktu kelahiran. Pada siang hari banyak menghabiskan waktu di tempat perlindungan beraktivitas pada malam hari. Kancil hidup di
daerah kering atau habitat berbatu-batu, di hutan primer dan hutan mangrove. MacKinon 1986 menyatakan bahwa kancil binatang ungulata yang
terkecil di dunia. Memiliki tubuh yang sebesar kelinci dengan berat badan 0,7-2
kg. Memakan buah-buahan yang jatuh di lantai hutan dan semak-semak yang rendah. Binatang cerdik dapat mengelabuhi pemangsa. Hidup soliter
berpasangan hanya saat musim kawin dan terlihat lebih dari satu saat pengasuhan.
III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Luas dan Letak Kawasan
Luas areal koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak 318,99 Ha. Secara geografis koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak terletak
pada koordinat 6 44`00``- 6
46`30`` LS dan 106 35`30``- 106
37`30`` BB, pada wilayah administrasi kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bogor. Koridor dapat
dicapai melalui kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor, atau dari arah selatan melalui kecamatan Kabandungan kabupaten Sukabumi. Koridor Gunung
Halimun-Gunung Salak merupakan bagian dari wilayah pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun. Lokasi dan keadaan penutupan lahan koridor
disajikan pada Gambar 1.
B. Topografi dan Jenis Tanah
Koridor memiliki ketinggian berkisar antara 892-1.144 mdpl. Kelerengan koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak berkisar 0-90 dengan
kelerengan rata-rata antara 0-30. Tipe tanah di areal koridor berdasarkan peta tanah tinjau Propinsi Jawa Barat skala 1:250.000 tahun 1996 adalah Latosol
dengan macam tanah Latosol Coklat.
C. Iklim
Koridor Gunung Halimun-Gunung Salak masih dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Iklim Koridor mengikuti kondisi iklim pada Taman
Nasional Gunung Halimun. Berdasarkan klasifikasi Schimidt dan Ferguson, curah hujan Taman Nasional Gunung Halimun tergolong tipe B, musim kering dimulai
pada bulan Mei dan berakhir pada bulan Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bulan Agustus. Kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun memiliki variasi curah hujan antara 4.000-6.000 mmtahun Cahyadi, 2003.
D. Flora dan Fauna
Menurut Cahyadi 2003 vegetasi di koridor antara Gunung Halimun dan Gunung Salak terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu vegetasi yang termasuk
tumbuhan bawah dan tumbuhan jenis pepohonan. Jenis-jenis tumbuhan bawah