Metode Garis Transek Lebar Jalur Sama Metode Terkonsentrasi Metode Jejak

1. Metode Garis Transek Lebar Jalur Sama

Satwa mangsa yang disensus dengan metode ini adalah lutung, surili dan owa jawa. Menurut Broockelman dan Ali 1987 dalam Alikodra 1990 metode garis transek dengan lebar jalur sama dapat dipergunakan untuk sensus primata dan dikuatkan oleh pengalaman dengan metode yang sama oleh Broockelman dan Ali 1987 dapat menghitung populasi P. obscura dan M. fascicularis di Suaka Marga Satwa Krau, Malaysia. Wilayah studi memiliki luas 318,985 ha. Sensus yang dilakukan dengan metode jalur, sistematik sampling with random start, IS 16 . Sensus dilakukan pada 4 jalur dengan panjang rata-rata 1,27 km. Bentuk jalur pengamatan disajikan pada Gambar 2. Keterangan: d i = Lebar kanan-kiri jalur L i = Panjang jalur Gambar 2. Jalur pengamatan satwa mangsa macan tutul

2. Metode Terkonsentrasi

Menurut Alikodra 1990 setiap satwa liar memiliki model pergerakan yang berbeda-beda. Agar mendekati kebenaran pendugaan dalam metode ini langkah- langkah yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan pengamatan pola pergerakan pada setiap wilayah jelajah. 2. Melakukan pengamatan terhadap struktur populasi serta tanda-tanda lainnya untuk menghindari penghitungan ulang. 3. Perlu diperhatikan kemungkinan adanya anggota populasi yang berada di dalam hutan atau lokasi lain sehingga tak terhitung dalam wilayah studi. Pengamatan dengan metode terkonsentransi dilakukan untuk menghitung kelimpahan babi hutan. Lokasi pengamatan dilakukan pada derah-daerah yang d i l diserang oleh babi. Semua daerah berada di tepi kawasan, kebun teh dan pertanian penduduk.

3. Metode Jejak

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan satwa mangsa yang sulit untuk dijumpai secara langsung. Jenis satwa yang menjadi target metode ini adalah muntjak dan kancil. Dari metode ini dapat diduga jumlah populasi muntjak dan kancil. Pendugaan populasi dengan pengamatan jejak kaki dilakukan dua kali penghitungan berturut-turut pada plot contoh yang dibuat. Ukuran plot contoh 1 x 1 m 2 pada daerah-daerah yang menjadi jalur pergerakan satwa.

4. Analisis Vegetasi