bersama, c setiap kelompok mengumpulkan hasil pekerjaannya, d guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada dasarnya pembelajaran menulis pada kelas XB SMA N 2 Blora belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu siswa belum mampu memahami paragraf
deskripsi secara benar. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah yang timbul dalam proses pembelajaran menulis, yaitu: 1 proses pembelajaran dari guru yang
sulit dipahami; 2 penggunaan model pembelajaran yang kurang; 3 pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi masih kurang; 4 siswa
kurang berminat mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia; 5 kurangnya sarana dan prasarana sehingga pembelajaran kurang bervariasi dan menarik.
Pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media kartu kunci diharapkan dapat menarik dan memotivasi siswa untuk aktif belajar. Ada
kaitannya antara penyajian media kartu kunci dan peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi.
Media kartu kunci disajikan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi sehingga dapat menuntun siswa berekspresi serta mudah dalam menuangkan ide-
idenya. Sehingga dengan adanya kartu kunci siswa akan terasa terbantu dalam berpikir dan mengembangkan ide-idenya.
Oleh karena itu, penyajian kartu kunci dapat membentuk suatu pemahaman tentang paragraf deskripsi yang hendak disusun dengan media kartu kunci dapat
menuntun pikiran siswa untuk menyusun paragraf deskripsi. Diharapkan melalui
media kartu kunci ini dapat memudahkan siswa mampu menyusun paragraf deskripsi dengan baik.
2.4 Hipotesis Tindakan
Dengan digunakan model group investigation berbantuan media kartu kunci dalam menulis paragraf deskripsi siswa kelas XB SMA N 2 Blora, dapat
meningkat. Pembelajaran ini juga berpengaruh terhadap perubahan perilaku siswa.
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas PTK atau Classroom Action Research. PTK adalah kegiatan mencermati
sekelompok siswa yang sedang melakukan proses belajar dengan suatu cara tertentu dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih
memuaskan. Penelitian tindakan kelas bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam wujud proses pengkajian berdaur yang terdiri atas empat
tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah bagan untuk menggambarkan rangkaian siklus dan masing-masing
tahapannya. P P
R T R R T R T T O O
Siklus II Siklus I