mengeluarkan keputusan yang akan dilaksanakan oleh departemen atau instansi yang bertanggung jawab atas proyek. Namun apabila kedua menteri
tidak menemukan kesepakatan, maka persoalan tersebut akan dibawa ke kabinet untuk diputuskan.
2.3 Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
Berdasarkan UU No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Minyak bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan
dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan tetapi tidak
termasuk batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha minyak dan
gas bumi. Gas bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam
kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan minyak dan gas bumi. Bahan bakar minyak adalah bahan
bakar yang berasal dan atau diolah dari minyak bumi. Kegiatan migas meliputi eksplorasi, eksploitasi, pemurnianpengolahan dan pengangkutanpemasaran. Pada
saat ini terdapat kurang lebih 115 perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia, baik yang berstatus eksplorasi maupun produksi. Perusahaan-perusahaan tersebut
sekitar 70 beroperasi di darat on shore dan sekitar 30 beroperasi di lepas pantai off shore baik di laut dangkal maupun di laut dalam. Operasi di laut
dangkal antara lain di Laut Jawa, Kalimantan Timur, dan Sumatera sedangkan yang operasi di laut dalam mencakup perairan laut Makasar, Natuna, Irian Jaya
dan Selat Malaka. Kegiatan migas pada masa mendatang dengan kemajuan teknologi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dimungkinkan untuk mencari cebakan minyak pada daerah-daerah frontier khususnya Indonesia bagian Timur ke arah laut
dalam. Sebagaimana pengembangan migas 25 tahun mendatang antara lain meningkatkan produksi dan pengembangan lapangan-lapangan migas lepas pantai
off shore yang sudah berproduksi, meningkatkan eksplorasi ke kawasan timur
Indonesia seperti cekungan Makassar, Irian Jaya dan juga kawasan karat Indonesia.
Kegiatan migas di Indonesia tersebar pada beberapa kepulauan yaitu di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan serta Irian Jaya meliputi:
1. Kegiatan hulu terdiri dari eksplorasi dan eksploitasi, kegiatan eksploitasi
yaitu: a kegiatan pemboran eksplorasi untuk mencari cadangan minyak kegiatan ini tidak berdampak penting sesuai keputusan menteri LH No. 11
tahun 2006 tidak mewajibkan menyusun AMDAL, b kegiatan eksploitasi yaitu kegiatan operasi produksi, memproduksi minyak dan pemboran sumur-
sumur produksi, c kegiatan yang berstatus eksplorasi dan produksi hulu antara lain :1 Pertamina eksplorasi: Sumatera Utara, Sumatera bagian tengah
Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat Cirebon, Cepu, Kalimantan, dan Papua, 2 kontraktorkontrak kerja sama KKS, swasta-swasta asing maupun
nasional antara lain, Chevron Pasifik Indonesia CPI, Total Indonesia, UNOCAL, CONOCO Phillip, CNOOC, dan Petrochina. 3 JOB : Joint
Operation Body dan 4 TAC Technic Assistance Contract. 2.
Kegiatan hilir terdiri dari: a unit pengolahan minyak UP yaitu pengelolaan minyak untuk menjadi produk BBM antara lain : UP I Pangkalan Berandan,
UP II Dumai, UP III Pelaju Sungai Gerong, UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI Balongan dan UP VII Sorong, b unit pengolahan gas LPG dan LNG,
dan c kegiatan niagapemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.4 Konsep Valuasi Ekonomi