4.4.2.2 Analytical Hierarchy Process
Analytical hierarchy process AHP merupakan metode analisis yang
dapat digunakan secara luwes yang memungkinkan pengambilan keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis
sehingga dapat ditentukan skala prioritas dalam pengambilan keputusan Ma’arif dan Tanjung, 2003. Beberapa tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan berdasarkan hasil identifikasi permasalahan.
2. Menyusun struktur hirarki strategi pengembangan kebijakan AMDAL migas.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya. Perbandingan berdasarkan “judgement” dari pengambil
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. Pembobotan penilaian menggunakan skala Saaty
1993 seperti disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Skala banding secara berpasangan dalam AHP
Tingkat Kepentingan
Keterangan 1
3 5
7 9
2,4,6,8 Kebalikan
Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang
lainnya Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lain
Elemen yang satu jelas lebih penting dari elemen yang lain Elemen yang satu mutlak lebih penting dari elemen yang lain
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan
dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Sumber: Saaty 1993 4.
Menyusun data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner AHP. 5.
Menginput data kedalam software expert choice. 6.
Menyimpulkan hasil analisis hirarki proses.
4.4.2.3 Focus Group Discussion
Focus group discussion FGD merupakan teknik penggalian informasi secara luas yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari stakeholder
secara bersamaan dalam satu kelompok diskusi, dan setiap kegiatan akan
menggali informasi yang lebih fokus ke topik-topik tertentu yang paling penting untuk dianalisa Eriyatno dan Sofyar, 2005. Dalam penelitian ini FGD
dimaksudkan sebagai teknik untuk merumuskan strategi implementasi kebijakan AMDAL yang efektif dan efisien. Menurut Whelan 1996 bahwa FGD sudah
menjadi prosedur riset yang dapat diandalkan guna mengkaji perihal yang kompleks dan dinamik tanpa harus melakukan reduksi faktor.
Pelaksanaan focus group discussion
FGD dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Presentasi tentang topik dan tujuan dari pelaksanaan FGD. Moderator
menyampaikan tujuan dan topik disdukusi kepada peserta. Disukusi dilakukan dalam 2 sesi yakni :. Sesi-1 adalah menyusun strategi implementasi kebijakan
AMDAL migas serta menyusun tahapan strategi implementasi kebijakan AMDAL migas. Sesi-2 adalah merumuskan pengembangan kebijakan
AMDAL migas yang efektif dan efisien 2.
Diskusi merupakan tahapan inti pelaksanaan FGD. Pada tahap ini masing- masing peserta diminta untuk menyampaikan tanggapan, pendapat dan
rumusan tentang topik yang didiskusikan. Tahapan ini menjadi penting sebagai wahana sharing pendapat dan tanggapan atas apa yang telah
disampaikan, untuk selanjutnya didiskusikan secara mendalam dan merumuskan hasil bersama sebagai sebuah kesimpulan.
3. Perumusan hasil yang telah didiskusikan selanjutnya disampaikan secara detil
dan terstruktur kepada peserta.
4.4.2.4 Analisis Nilai Ekonomi Total