Metode Pengumpulan Data Rancangan Penelitian

ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden.

4.4 Rancangan Penelitian

4.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data terdiri atas studi pustaka dan survei. Pengumpulan data untuk review kebijakan AMDAL, dilakukan dengan metode studi literatur. Jenis data sekunder yang dikumpulkan terdiri atas: PP No. 29 tahun 1986, PP No. 51 tahun 1993 dan PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL serta peraturan menteri negara LH No. 08 tahun 2006 tentang pedoman penyusunan AMDAL dan peraturan menteri LH No. 11 tahun 2006 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan yang wajib dilengkapi amdal serta keputusan menteri esdm No. 1457 tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan lingkungan di bidang pertambangan dan energi. Keputusan kepala badan pengendalian dampak lingkungan No. 299 tahun 1996 tentang pedoman teknis kajian aspek sosial dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan dan keputusan kepala badan pengendalian dampak lingkungan No. 08 tahun 2000 tentang keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proses analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Pengumpulan data untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan stakeholders pada kebijakan AMDAL dalam upaya pengembangan ke arah yang lebih efektif dan efisien di masa datang dilakukan dengan interview dan pengisian kuesioner oleh stakeholders yang terdiri atas keterwakilan instansilembaga masing-masing oleh satu orang. Stakeholders terdiri atas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Departemen ESDM, BP Migas, KLH, Pemerintah Daerah, Pemrakarsa, Perguruan Tinggi, dan LSM. Penentuan nilai ekonomi lingkungan dilakukan dengan metode survei dengan pendekatan pengisian kuesioner. Penentuan responden untuk analisis nilai ekonomi lingkungan dilakukan pada 2 lokasi sampling yakni Kecamatan Ujung Pangkah sebanyak 115 responden terdiri atas: 43 orang nelayan, 37 orang petani tambak, dan 35 orang pemanfaat hutan mangrove. Jumlah responden Kecamatan Mandau sebanyak 95 responden terdiri atas: 30 orang nelayan, 32 orang petani kebun, dan 33 orang pemanfaat hutan. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling yang merupakan masyarakat pemanfaat sumberdaya alam dan lingkungan. Perumusan strategi implementasi kebijakan AMDAL yang efektif dan efisien dalam mencegah kerusakan lingkungan pada kegiatan usaha migas dilakukan dengan pendekatan FGD. Kegiatan ini untuk menerima masukan dari stakeholders tentang langkah-langkah strategis kebijakan AMDAL di masa datang. Penentuan peserta diskusi dilakukan dengan memilih stakeholders kunci yang merupakan keterwakilan dari masing-masing stakeholders yang terdiri atas: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Departemen ESDM, BP Migas, Pertamina, KLH, Pemerintah Daerah, Pemrakarsa, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan LSM. 4.4.2 Metode Analisis Data 4.4.2.1 Analisis Komponen Utama