Kualitas Dokumen AMDAL Migas

5.2 Kualitas Dokumen AMDAL Migas

Pelaksanaan AMDAL pada kegiatan usaha migas diterapkan mulai tahun 1986 dengan menghasilkan beberapa dokumen AMDAL. Untuk mengetahui sejauhmana kualitas dokumen AMDAL pada kegiatan usaha migas maka perlu dilakukan review dokumen. Hasil review terhadap kualitas dokumen AMDAL pada tujuh dokumen AMDAL yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa umumnya pemrakarsa dan tim penyusun AMDAL dapat memenuhi kriteria indikator sesuai dengan peraturan yang berlaku. Analisis kualitas dokumen AMDAL migas dilakukan pada tujuh perusahaan migas yaitu perusahaan PT.CPI Lapangan Duri, Pertamina UP III Plaju, PT.Lapindo Brantas, KKKS Suryaraya Teladan Pendopo, BP Tangguh, Expan Blok Toili dan KKKS Hess Pangkah.

1. PT.Chevron Pacific Indonesia Duri

Dokumen KA-ANDAL disahkan pada tahun 1990 sementara dokumen ANDAL disetujui pada tahun 1991, RKL dan RPL-nya disetujui pada tahun 1993, hal ini karena sesuai PP 291989 yang diajukan dan disetujui secara bertahap atau terpisah oleh masing-masing dokumen setelah ANDAL disetujui dan kegiatan berlangsung baru dimulai penyusunan dokumen RKL dan RPL dan disahkan oleh komisi AMDAL. Dokumen AMDAL ini disusun oleh tim penyusun dari PPLH UNRI dan PT Bumi Prasidi. Hasil dari review dokumen ternyata tim penyusun tidak lengkap yang mana ahli geologi dan ahli perminyakan tidak tersedia. Tim penyusun AMDAL terbagi dalam dua tim yakni; a tim inti yang terdiri atas penanggung jawab, staf konsultan senior dan tim pemantau rona awal dan penilai lingkungan, b tim studi tata guna tanah, sosial ekonomi dan budaya, yang terdiri atas; penanggung jawab, koordinator sosial ekonomi, koordinator sosial budaya, dan koordinator tata guna tanah. Anggota tim terdiri: ahli ekonomi, ahli pertanian, ahli pendidikan, ahli kepustakaan, ahli perikanan, ahli sosiologi. Review dokumen KA-ANDAL PT. CPI Lapangan Duri bahwa deskripsi rencana kegiatan dan rona lingkungan awal dijelaskan secara rinci dan lengkap dan metode prakiraan dampak dalam dokumen ANDAL ini terdiri atas; a pemantauan meteorologi, b pemantauan kualitas udara sekitar dan c analisa dampak kualitas udara. Demikian pula dengan uraian batas wilayah studi dijelaskan dengan rinci dan dilengkapi dengan peta-peta. Namun, rumusan pelingkupan tidak dijelaskan dalam dokumen ANDAL. Metode prakiraan dampak sama dengan yang ada dalam dokumen KA-ANDAL, hanya lebih lengkap dan detail. Sedangkan metode evaluasi dampak penting tidak disebutkan dalam dokumen ANDAL ini dan tidak dilakukan evaluasi dampak penting yang di dalam dokumen AMDAL. Review dokumen RKL dan RPL yang disahkan pada tahun 1992, menunjukkan bahwa dampak yang harus dikelola dan dipantau antara lain: penurunan kualitas udara, penurunan air permukaan, penurunan kualitas air tanah, perubahan vegetasi dan penurunan populasi fauna, terbukanya kesempatan kerja dan jasa setempat. Dan langkah-langkah pengelolaan yang diterapkan antara lain : membakar limbah gas di flare, memproses air limbah sebelum dibuang kelingkungan, membuat kanal untuk pendingin air buangan air terproduksi, melakukan penghijauan pada areal-areal yang terbuka, melestarikan tanaman hutan didaerah kantong antara lokasi sumur dan kawasan lain, penimbunan sludge dan sisa lumpur pemboran tidak disebutkan teknologi dalam pengelolaan limbah tersebut, memanfaatkan tenaga kerja dan jasa setempat. Sedangkan pemantauan lingkungan yang dilakukan antara lain: pemantuan kualitas air limbah, pemantauan kualitas udara, pemantauan kualitas air tanah, pemantauan flora dan fauna.

2. Pertamina UP III Plaju

Dokumen KA-ANDAL Pertamina UP III Plaju Sungai Gerong, disahkan pada tahun 1990 sementara dokumen ANDAL disetujui pada tahun 1991, RKL dan RPL disetujui pada tahun 1993, hal ini karena sesuai PP 291989 yang diajukan dan disetujui secara bertahap atau terpisah oleh masing-masing dokumen setelah ANDAL disetujui dan kegiatan berlangsung baru dimulai penyusunan dokumen RKL dan RPL dan disahkan oleh komisi AMDAL. Kegiatan studi evaluasi lingkungan kilang Musi Pertamina UP III Plaju, Sungai Gerong disusun oleh tim penyusun PT.Unisystem Utama Ltd dengan kualifikasi terdiri atas ketua tim, ahli teknik proses kilangperminyakan, ahli iklim,udara dan bising, ahli hidrologi, ahli geologi, ahli biologi darat, ahli biologi perairan, ahli kesehatan lingkungan, ahli sosio ekonomi dan ahli sosial budaya. Berdasarkan hasil review kualitas dokumen KA-ANDAL bahwa deskripsi rona lingkungan awal lengkap dan jelas. Deksripsi kegiatan terdiri atas tiga kegiatan yaitu kegiatan utama, kegiatan utilitas dan kegiatan unit off site. Parameter lingkungan yang perlu ditelaah yaitu: a. Komponen fisik-kimia yang meliputi: suhu udara rata-rata dan increment persatuan tinggi dari permukaan bumi, curah hujan, kecepatan angin rata-rata, arah angin rata-rata, stabilitas angin, wind rose, fisiografi, stratiografi, adanya keunikan, keistimewaan dan kerawanan bentuk lahan dan batuan secara ekologi, parameter udara lingkungan, parameter emisi dari cerobong, kualitas air tanah saat musim hujan dan musim kemarau, kualitas air sungai. b. Komponen biologi meliputi: fauna darat dan air, flora darat dan air, flora dan fauna yang dilindungi. c. Komponen sosial ekonomi dan budaya meliputi: taraf hidup masyarakat, lapangan kerja, pendidikan, mental ideologi dan agama, warisan alam dan budaya, kesehatan masyarakat dan citra pertamina. Metode analisis dan evaluasi dampak hanya menggunakan metode identifikasiprediksi dampak dengan menggunakan metode bagan alir dan matrik dan evaluasi dampak penting yang sudah ada dan yang mungkin timbul dengan mengacu pada keputusan menteri LH No. 49 tahun 1987. Hasil review kualitas dokumen ANDAL menunjukkan bahwa batas wilayah studi lengkap dan disertai dengan peta pengambilan sampel dengan skala yang memadai. Komponen lingkungan yang ditelaah pada dokumen KA-ANDAL dan ANDAL isinya sama namun dalam dokumen ANDAL lebih detail dijelaskannya. Metode studi hanya dibuat dalam bentuk matriks. Metode studi yang digunakan lebih banyak yang bersifat kuantitatif. Hasil review kualitas dokumen RKL yang disahkan pada tahun 1993 bahwa pendekatan pengelolaan lingkungan yang diuraikan terdiri atas tiga pendekatan yakni; pendekatan teknologi, ekonomi dan institusi. Uraian pendekatan teknologi cukup jelas dan operasional dengan ditunjang oleh data-data hasil monitoring, sedangkan untuk pendekatan ekonomi pembahasannya terbatas pada dampak yang akan timbul terhadap prosedur dan alokasi anggaran perusahaan tidak membahas masalah dampak ekonomi terhadap masyarakat dan untuk pendekatan institusi tidak jelasnya sistem koordinasi yang dibentuk dan dengan siapa perusahaan melakukan koordinasi dalam hal pengelolaan lingkungan. Dampak penting yang dikelola mencakup tiga dampak yaitu air limbah kilang, emisi gas dan limbah padat dengan jenis dampak meliputi: kenaikan kadar minyak di Sungai Komering dan Sungai Musi, akumulasi endapan minyak setebal 20 cm di dasar Sungai Komering sekitar outfall, akumulasi Pb dan Hg dalam ruang, kerusakan ekosisten perairan sungai Komering dan sungai Musi yang menjadi tidak produktif untuk mencari ikan sehingga sebagian besar kebutuhan ikan di Palembang harus diproduksi di tambak dan didatangkan dari Riau, menurunnya kualitas udara ambien sebagai akibat adanya emisi gas, indikasi dominannya penyakit pada saluran pernapasan yang diduga salah satunya karena pengaruh kualitas udara di Plaju dan Mariana. Rencana pengelolaan lingkungan terdiri atas: perusahaan membangun kanal khusus untuk mengalirkan discharge air pendingin sehingga outlet pembuangan air pendingin terpisah dengan outlet pembuangan air, memperbaiki sistem netralisasi di TAPTA, memasang CPI di kilang plaju dan Sungai Gerong pada lokasi tertentu dengan skala yang telah ditetapkan, pemilihan CCR yang berkadar rendah, mengganti oil recovery dan membakar sludge di Incinerator, mengganti strainer Incinerator TAPTA, membuat dumping area kedap air. Review kualitas dokumen RPL menunjukkan bahwa dampak penting yang dipantau sama dan konsisten dengan dampak penting yang dikelola, yakni ada 3 buah dampak penting. Metode analisis yang digunakan dalam pemantauan lingkungan adalah pemuaian, potensi metrik, gravimetrik, spektofotometrik dan titrimetrik. Metode rencana pemantauan berdasarkan dampak penting tidak dijelaskan secara jelas dan operasional.

3. PT. Lapindo Brantas Sidoarjo

Kegiatan pengembangan lapangan gas bumi wunut Blok Brantas, Kabupaten Sidoarjo propinsi Jawa Timur disusun oleh tim penyusun PT.Corelab Indonesia yang terdiri atas ketua tim, sub tim iklim dan kualitas udara, sub tim hidrologi dan kualitas air, sub tim geologi, sub tim biologi terestrial, sub tim tanah, ruang dan lahan, sub tim sosial ekonomi dan budaya. Dari hasil review menunjukkan tidak tersedianya ahli perminyakan dalam tim penyusun AMDAL. Berdasarkan hasil review kualitas dokumen KA-ANDAL diperoleh bahwa komponen rencana kegiatan yang diduga akan menimbulkan dampak sehingga perlu ditelaah berdasarkan tahapan kegiatan terdiri atas: tahap prakonstruksi sebanyak dua kegiatanparameter, tahap konstruksi dan pemboran sebanyak empat kegiatanparameter, tahap operasi produksi sebanyak 3 kegiatanparameter, tahap pasca operasi sebanyak 3 kegiatanparameter. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam dokumen AMDAL yakni pengumpulan data primer dan data sekunder namun tidak dijelaskan secara rinci. Metode analisis data diolah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, namun lebih banyak yang dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Metode prakiraan dampak penting hanya menggunakan metoda formal yaitu pendekatan matematis dan penggunaan baku mutu lingkungan seharusnya batas baku mutu lingkungan bukan merupakan metode prakiraan dampak tapi sebagai baku mutu lingkungan BML dan metoda informal berupa penilaian para ahli profesionel judgement. Metode evaluasi dampak lingkungan dilakukan secara lintas disiplin yang mencakup komponen lingkungan fisik, kimia, geologi, biologi, dan sosial ekonomi serta budaya. Masing-masing dampak diberi bobot nilai pentingnya dengan angka dan penilaiannya didasarkan pada penilaian para ahli penyusun AMDAL dengan memperhatikan baku mutu lingkungan yang berlaku di lokasi dimaksud. Dalam dokumen ini terdapat sub bab yang menjelaskan tentang metoda penetapan arahan penanganan lingkungan. Uraian rona lingkungan awal cukup jelas dan lengkap. Ada tiga komponen lingkungan yang diuraikan yaitu; komponen lingkungan geofisik-kimia, komponen lingkungan biologi dan komponen lingkungan sosial dan kesehatan masyarakat. Hasil review kualitas dokumen ANDAL menunjukkan bahwa komponen rencana kegiatan yang diduga akan menimbulkan dampak sama dengan yang diuraikan dalam dokumen KA-ANDAL. Uraian batas wilayah studi dijelaskan dengan lengkap dan rinci serta dilengkapi dengan peta-peta lokasi kegiatan. Dalam dokumen ANDAL ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan data sekunder dan tidak dijelaskan secara rinci. Metode analisis data diolah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, namun lebih banyak yang dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Metode prakiraan dampak penting menggunakan metoda formal pendekatan matematis dan penggunaan baku mutu lingkungan dan metoda informal berupa penilaian para ahli professional judgement. Metode evaluasi dampak lingkungan dilakukan secara lintas disiplin yang mencakup komponen lingkungan fisik, kimia, geologi, biologi, dan sosial ekonomi serta budaya. Masing-masing dampak diberi bobot nilai pentingnya dengan angka dan penilaiannya didasarkan pada penilaian para ahli penyusun AMDAL dengan memperhatikan baku mutu lingkungan yang berlaku di lokasi dimaksud. Dalam dokumen ini terdapat sub bab yang menjelaskan tentang metoda penetapan arahan penanganan lingkungan. Uraian rona lingkungan awal cukup jelas dan lengkap. Ada tiga komponen lingkungan yang diuraikan yaitu komponen lingkungan geofisik-kimia, komponen lingkungan biologi dan komponen lingkungan sosial dan kesehatan masyarakat Dokumen ANDAL telah dilengkapi dengan matriks prakiraan dampak penting yang cukup jelas demikian juga matriks dan bagan alir evaluasi dampak penting ada dan jelas. Jumlah dan jenis dampak penting yang dievaluasi konsisten dengan hasil prakiraan dampak penting. Arahan pengelolaan lingkungan dalam dokumen ANDAL disajikan dan konsisten dengan hasil prakiraan dan evaluasi dampak penting. Hasil review dokumen RKL menunjukkan bahwa komponen lingkungan yang akan dikelola; kualitas udara, kualitas air sungai, sosial ekonomi dan budaya, uraian pendekatan pengelolaan dampak lingkungan cukup jelas, terdiri atas pendekatan teknologi, sosial-ekonomi-budaya dan kelembagaan. a. Pendekatan Teknologi Penanganan dampak melalui pendekatan teknologi yang akan dilakukan; teknologi pengendalian pencemaran kualitas udara akibat adanya pembakaran limbah gas. CPF mempunyai sebuah flare stack yang bertujuan untuk membakar gas dari degassing boot dan membakar gas yang harus dikeluarkan dari generator, kompresor, reboiler, dan glycol. Teknologi pengendalian pencemaran kualitas perairan akibat kegiatan proses pemisahan gas. Proses pemisahan gas dan cairan air dan kondesat terjadi didalam separator. Pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan berat jenis antara gas dan cairan. b. Pendekatan Sosial dan Ekonomi Penanganan dampak lingkungan dari sudut pendekatan sosial ekonomi; memprioritaskan penyerapan tenaga kerja penduduk setempat, sepanjang kualifikasinya terpenuhi dan dibutuhkan, pelaksanaan ganti rugi pembebasan lahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat atau agama setempat untuk mencegah kemungkinan timbulnya keresahan sosial, memelihara dan memperbaiki lahan sepanjang jalur pemasangan pipa dengan lebar 3 meter dan memberi ganti rugi kepada petani yang tanamannya rusak karena proses pemasangan pipa, penyuluhan kepada penduduk tentang adanya manfaat kegiatan di daerahnya sehingga mereka dapat mempunyai kesempatan untuk mencari peluang ekonomi maupun pekerjaan yang tadinya belum terpikirkan. c. Pendekatan Kelembagaan Penanganan dampak yang akan dilakukan melalui pendekatan kelembagaan; melakukan koordinasi dengan Ditjen Migas c.q. Direktorat Teknik Pertambangan Migas dalam rangka pembinaan dan pengawssan terhadap kemungkinan timbulnya kasus pencemaran dan keselamatan kerja, melakukan koordinasi dengan Pemda Dati II Sidoarjo Jawa Timur dalam rangka penyelesaian masalah keamanan dan konflik sosial yang mungkin timbul, melakukan koordinasi dengan Ditjen Migas, BPPKA Pertamina, bagian lingkungan Pemda Dati II Sidoarjo Jawa Timur, serta Bapedal dan instansi terkait lainnya dalam penanganan masalah pencemaran lingkungan. Prioritas yang akan dilakukan dalam RKL ini diarahkan pada upaya penanganan kemungkinan timbulnya dampak-dampak; penurunan kualitas perairan sungai di sekitas lokasi pembuangan limbah cair hasil proses produksi, bila kasus terburuk terjadi, penurunan kualitas udara di sekitar lokasi CPF dan pemukiman terdekat akibat pembakaran gas, peningkatan pendapatan penduduk di sekitar kegiatan akibat kemungkinan adanya kesempatan kerja dan kesempatan memanfaatkan keberadaan proyek. Dokumen RKL dilengkapi dengan institusi dan pelaksana pengelolaan lingkungan, peta lokasi pembuangan air terproduksi dilengkapi dengan legenda dan skala 1:50000 dan matriks ringkasan rencana pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan penjelasan narasinya. Berdasarkan hasil review dokumen RPL menunjukkan bahwa dalam dokumen RPL ada satu komponen dari tiga komponen yang dipantau berbeda dengan komponen yang dikelola, komponen yang dikelola yaitu kualitas udara, kualitas air dan sosial ekonomi budaya sedangkan komponen yang dipantau yaitu kualitas udara, kualitas air terproduksi, sosial ekonomi dan budaya. Dokumen RPL dilengkapi dengan peta lokasi rencana pemantauan dampak yang disajikan per jenis dampak yang dipantau air, udara dan sosial, ekonomi dan budaya dan matriks RPL yang sesuai dan konsisten dengan narasi dan RKL.

4. Pertamina-Suryaraya Teladan Pendopo

Dokumen ANDAL disetujui tanggal 6 Januari 2000 melalui surat No. 002231SJN.T2000. Kegiatan pengembangan lapangan minyak dan gas bumi Benakat Barat, Pendopo disusun oleh PPLH UGM terdiri atas ketua tim, ahli fisik kimia udara, ahli kimia limbahperminyakan, ahli pertambangan, ahli geomorfologi, ahli biotik, ahli sosial ekonomi budaya, ahli kesehatan masyarakat. Berdasakan hasil review kualitas dokumen AMDAL dalam tim penyusun tidak terdapat ahli perminyakan dan ahli geologi. Penyusun dokumen ANDAL yang memiliki sertifikat AMDAL A dan B sejumlah 4 orang 44, sedangkan Ketua Tim hanya mempunyai sertifikat AMDAL B. Dalam dokumen ANDAL, deskripsi kegiatan dan batas wilayah studi cukup jelas dan lengkap serta disertai dengan peta-peta yang berskala memadai. Adapun jenis rencana kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan; tahap pra kontruksi meliptui pengadaan lahan, tahap kontruksi meliputi pengerahan dan pelepasan tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan material, pembukaan dan pematangan lahan, pembangunan prasarana dan sarana, pembangunan fasilitas produksi dan penunjangnya, pemboran sumur pengembangan, uji hidrostatik, dan tahap operasi meliputi pengerahan dan pelepasan tenaga kerja, proses produksi, kerja ulang sumur, injeksi sumur, pembersihan tangki, serta tahap pasca operasi meliputi pengerahan dan pelepasan tenaga kerja, penanganan lokasi, penanganan bahan kimia bekas, program penghijauan dan demobilisasi alat. Komponen lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak terdiri atas 12 parameter yakni; iklim dan kualitas udara, kebisingan, persepsi masyarakat, kuantitas dan kualitas air permukaan, kesuburan tanah, pola hubungan dan nilai tanah, flora dan fauna darat, erosi dan kualitas tanah, pendapatan penduduk, kualitas dan kuantitas air formasi, struktur geologi dan kualitas air tanah dangkal. Jenis rencana kegiatan yang terdapat di KA-ANDAL dan dokumen ANDAL sama dengan pembagian berdasarkan empat tahap kegiatan yaitu; tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi. Untuk komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak dalam dokumen ANDAL sama dengan yang ada dokumen KA-ANDAL sebanyak 12 parameter. Namun dalam komponen lingkungan hidup yang diprakirakan terkena dampak terdapat inkonsistensi antara narasi dengan tabel, antara lain; kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan, dalam narasi disebutkan terdapat penurunan kuantitas dan kualitas air permukaan sedangkan dalam tabel disebutkan terdapat run off, pembangunan fasilitas produksi. Dalam narasi disebutkan terdapat kerusakan struktur tanah, sedangkan dalam tabel disebutkan penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan, kerja ulang sumur, dalam narasi disebutkan terdapat penurunan kualitas air formasi, sedangkan dalam tabel disebutkan ada peningkatan kebisingan, penanganan lokasi, dalam narasi tidak disebutkan bahwa terdapat perubahan pola hubungan nilai tanah, sedangkan dalam narasi disebutkan terdapat perubahan pola hubungan nilai tanah. Dampak penting yang dikaji pada dokumen ANDAL, yakni; tahap pra kontruksi. Dalam kegiatan pengadaan lahan, dampak penting yang dikaji adalah terganggunya pola hubungan dan nilai tanah -P. a. Tahap konstruksi. Beberapa kegiatan dalam tahap konstruksi yang menimbulkan dampak penting yang perlu dikaji pada dokumen ANDAL antara lain: 1 Dalam kegiatan pengerahan dan pelepasan tenaga kerja, dampak penting yang dikaji adalah terganggunya persepsi masyarakat -P, 2 Dalam kegiatan mobilisasi peraltaan dan material, dampak penting yang dikaji adalah terganggunya persepsi masyarakat -P dan perubahan sanitasi lingkungan dan pola penyakit -P dan 3 Dalam kegiatan pembukaan dan pematangan lahan, dampak penting yang dikaji adalah; peningkatan kuantitas air permukaan run off -P, penurunan kualitas air permukaan -P, peningkatan erosi -P, perubahan bentuk lahan, relief dan sudut kemiringan lereng -P, turunnya tingkat kesuburan tanah -P, kerusakan struktur tanah - P, perubahan tata ruang, lahan, dan tanah -P, penurunan keanekaragaman fauna darat -P, penurunan tingkat penutupan lahan oleh flora darat -P, dalam kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, dampak penting yang dikaji adalah kerusakan struktur tanah -P, dalam kegiatan pemboran sumur pengembangan, dampak penting yang dikaji adalah penurunan kuantitas air permukaan -P dan persepsi negatif masyarakat -P. b. Tahap operasi; beberapa kegiatan dalam tahap operasi yang menimbulkan dampak penting yang perlu dikaji pada dokumen ANDAL antara lain; dalam kegiatan pegerahan dan pelepasan tenaga kerja, dampak penting yang dikaji adalah persepsi negatif masyarakat -P, dalam kegiatan proses produksi, dampak penting yang dikaji adalah penurunan kualitas udara -P, penurunan kualitas air permukaan -P, dan penurunan kesuburan tanah -P, dalam kegiatan pembersihan tangki, dampak penting yang dikaji adalah tingkat kesuburan tanah -P, penurunan kualitas air tanah dangkal -P, dan persepsi negatif masyarakat -P. c. Tahap pasca operasi; beberapa kegiatan dalam tahap pasca operasi yang menimbulkan dampak penting yang perlu dikaji pada dokumen ANDAL antara lain; dalam kegiatan penanganan lokasi, dampak penting yang dikaji adalah peningkatan kualitas air permukaan +P, dalam kegiatan program penghijauan, dampak penting yang dikaji adalah; peningkatan kualitas udara +P, penurunan kuantitas air permukaan +P, peningkatan kualitas air permukaan +P, berkurangnya erosi +P, meningkatnya kesuburan tanah +P, perbaikan struktur tanah +P, perbaikan tata ruang, lahan dan tanah +P, peningkatan keanekaragaman fauna darat +P, peningkatan penutupan lahan flora darat +P, peningkatan keanekaragaman flora darat +P, peningkatan kemelimpahan flora darat +P. Hasil review pada dokumen RKL untuk kegiatan pengembangan lapangan migas Benakat Barat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan yang dibagi dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan pra-konstruksi, tahap pembangunan konstruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi. Pada tahap pra konstruksi terdapat satu dampak lingkungan yang ditimbulkan, tahap konstruksi terdapat 15 dampak, tahap operasi terdapat delapan dampak dan tahap pasca operasi terdapat 13 dampak. Komponen lingkungan yang akan dikelola terdiri atas: 1 komponen geo- fisik-kimia yang dipantau adalah kualitas dan kuantitas air permukaan, run off, erosi, bentuk lahan, relief, kemiringan lereng, struktur tanah, kesuburan tanah, tata ruang-lahan-tanah, dan kualitas udara, 2 komponen biotis yang dipantau adalah keanekaragaman flora dan fauna darat, penutupan lahan oleh flora darat, keanekaragaman ikan, dan kelimpahan flora darat, 3 komponen sosial, ekonomi, budaya-kesehata masyarakat yang dipantau adalah pola hubungan dan nilai tanah, persepsi masyarakat, sanitasi lingkungan dan pola penyakit. Uraian pendekatan pengelolaan dampak lingkungan cukup jelas terdiri atas pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi, sosial dan budaya dan pendekatan institusi. Beberapa upaya pengelolaan dampak berdasarkan tahap kegiatan,antara lain; pendekatan persuasif dan memberikan penggantian yang layak, negosiasi langsung dengan pemilik tanah, pemberian penyuluhan, melibatkan pihak bank pada saat pembayaran apabila dimungkinkan, memberikan informasi yang jrlas tentang tenaga kerja yang dibutuhkan, pendekatan masyarakat dan penyuluhan, penyuluhan kesehatan masyarakat, penanaman tanaman pioner merambat yang cepat tumbuh, memulihkan kembali tanah yang sudah rusak strukturnya, meminimalkan perubahan tata ruang, lahan dan tanah setelah kegiatan proyek selesai, mempertahankan keanekaragaman jenis fauna yang ada, menurangi perluasan tanah terbuka, memulihkan kembali tanah yang sudah rusak strukturnya, mencegah penurunan kuantitas air permukaan, mengelola penurunan kuantitas air permukaan, pembakaran gas sisa di flare stake, menyediakan tambahan pompa menjadi 3 sampai dengan 4 pompa dengan kapasitas injeksi 13000 barelhari, menyediakan skimming pit, pemeliharaan atau pemantauan pompa injeksi, bantuan ekonomi masyarakat, pengangkutan sisa-sisa pembersihan tangki bleber ke unit pengelolaan limbah B3, tempat penimbunan sementara harus pudal lapisan kedap air dan jauh dari badan air, mengembangkan kegiatan penghijauan. Hasil review untuk dokumen RPL bahwa dampak penting yang dipantau sama dengan dampak penting yang dikelola yaitu pada tahap pra konstruksi ada satu dampak lingkungan yang ditimbulkan, tahap konstruksi terdapat 15 dampak, tahap operasi terdapat 8 dampak dan tahap pasca operasi terdapat 13 dampak. Selain itu, komponen lingkungan yang dikelola sama dengan komponen lingkungan yang dipantau. Komponen lingkungan yang akan dipantau terdiri atas: 1 komponen geo-fisik-kimia yang dipantau adalah kualitas dan kuantitas air permukaan, run off, erosi, bentuk lahan, relief, kemiringan lereng, struktur tanah, kesuburan tanah, tata ruang-lahan-tanah, dan kualitas udara, 2 komponen biotis yang dipantau adalah keanekaragaman flora dan fauna darat, penutupan lahan oleh flora darat, keanekaragaman ikan, dan kelimpahan flora darat dan 3 komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat yang dipantau adalah pola hubungan dan nilai tanah, persepsi masyarakat, sanitasi lingkungan dan pola penyakit. Metode rencana pemantauan dampak lingkungan pada semua komponen masih bersifat umum dan tidak operasional seperti metode rencana pemantauan untuk komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung dan untuk komponen geo-fisik-kimia dan biologis menggunakan metode pengamatan di lapangan dan analisis laboratorium. Dokumen RPL dilengkapi dengan peta lokasi dan matriks rencana pemantauan dampak lingkungan.

5. Expan Toili Sulawesi

Kegiatan pengembangan minyak Tiaka dan fasilitas penunjangnya, blok Toili, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah di susun oleh PPLH-IPB dengan tim penyusun terdiri atas: ketua tim dan anggota tim, fisik-kimia 9 orang, sub biologi 4 orang, sub tim sosial ekonomi budaya 8 orang, penyelam 2 orang, tenaga pendukung 6 orang dan narasumber 1 orang. Berdasarkan hasil review dokumen KA-ANDAL yang disetujui pada tahun 2002 menunjukkan bahwa komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak yakni: a fisik kimia 10 parameter, b biologi 3 parameter, dan c sosial, ekonomi, bududaya dan kesehatan lingkungan masyarakat 8 parameter. Deskripsi rencana kegiatan terdiri atas 4 tahap yakni: tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi. Tahap pra konstruksi meliputi perizinan, survei kelayakan teknis dan rekruitmen dan seleksi tenaga kerja, tahap konstruksi meliputi mobiliasi tenaga kerja, pembangunan porta camp dan workshop, pembangunan temporary jetty di darat dan Gosong Tiaka, pengadaan dan pengangkutan material reklamasi, reklamasi tapak kegiatan, pembangunan pelabuhan khusus jetty, pembangunan porta camp, pemboran sumur produksi dengan sistem cluster dan pembangunan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung, tahap operasi meliputi mobilisasi tenaga kerja, produksi dan pengoperasian jetty dan tahap pasca operasi meliputi penutupan sumur produksi, demobiliasi peralatan dan penanganan lokasi setelah penutupan. Deskripsi rona lingkungan awal cukup jelas dan lengkap dengan isu pokok yang diperoleh adalah; 1 penurunan produktivitas dan keanekaragaman hayati, 2 pertumbuhan ekonomi daerah, dan 3 perubahan lingkungan fisik. Uraian batas wilayah studi cukup jelas dan didukung oleh peta-peta. Dalam uraian metode studi parameter yang diukur pada komponen fisik kimia, biologi, sosial ekonomi budaya dan kesehatan lingkungan masyarakat cukup jelas. Demikian pula untuk metode pengumpulan data dan analisis data cukup jelas. Sedangkan, dalam metode prakiraan dampak penting juga dijelaskan secara jelas metode yang digunakan yang terdiri atas; model matematik, baku mutu lingkungan, analog dan penilaian para ahli. Berdasarkan hasil review dokumen ANDAL yang disahkan pada tahun 2002 menunjukkan bahwa jenis rencanan kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan sama dengan yang dibuat di KA-ANDAL demikian pula pada komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak terdiri atas 21 buah parameter yaitu fisik kimia sebanyak 10 parameter, biologi sebanyak tiga parameter dan sosekbud dan keslingmas sebanyak 8 parameter. Rumusan isu pokok terdiri atas tiga isu yang berarti sama dengan yang dirumuskan di KA-ANDAL dan dampak penting hipotetik yang dikaji pada dokumen ANDAL ada 12 buah yang terdiri atas: kualitas air laut, kualitas udara, fisiografi pulau, jenis dan kelimpahan biota perairan, satwa liar, hasil tangkapan laut, kesempatan kerja dan berusaha, perekonomian lokal, resiko kecelakaan laut, pengusahaan dan pemanfaatan pulau, kesehatan masyarakat, persepsi masyarakat terhadap proyek. Dokumen ANDAL telah dilengkapi dengan matriks prakiraan dampak penting yang cukup jelas demikian juga matriks dan bagan alir evaluasi dampak penting ada dan jelas. Jumlah dan jenis dampak penting yang dievaluasi konsisten dengan hasil prakiraan dampak penting. Arahan pengelolaan lingkungan dalam dokumen ANDAL disajikan dan konsisten dengan hasil prakiraan dan evaluasi dampak penting. Review dokumen RKL, uraian pendekatan pengelolaan lingkungan cukup jelas yang terdiri atas pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi budaya dan pendekatan institusi. Dampak yang akan dikelola terdiri atas tiga komponen yaitu: komponen fisik-kimia terdiri atas kualitas air laut pemboran sumur produksi, kualitas udara dan kebisingan, komponen biologi terdiri atas biota laut, komponen sosial ekonomi budaya terdiri atas kesempatan kerja dan berusaha, resiko kecelakaan laut dan persepsi masyarakat. Upaya pengelolaan dampak berdasarkan komponen yakni komponen fisik- kimia meliputi; mencegah kebocoran pada saluran lumpur bor, menampung limbah lumpur dan serbuk pemboran pada suatu struktur penampung yang dirancang khusus, memperkecil jumlah lumpur bor yang digunakan dalam seluruh kegiatan pemboran, mencegah kebocoran pada saluran minyak dalam drill steam test DST, menampung minyak mentah hasil DST pada wadah dengan struktur,bahan, ukuran, jumlah dan penempatan yang layak dan aman, seluruh sistem pemompaan dilakukan dengan sistem tertutup, pada titik-tritik rawan sepanjang saluran pemompaan akan disediakan bak penampung untuk meminimkan kemungkinan pencemaran lingkungan di sekitarnya, minyak mentah yang ditampung sementara dalam tangki terapung akan dipindahkan setiap sekitar 15 hari sekali ke dalam tanker pengangkut, sarana pemindahan akan dibuat dengan bahan dan rancangan terbaik untuk mencegah terjadinya kebocoran dan atau tumpahan minyak ke lingkungan sekitarnya, menaati standard operation procedure SOP tentang K3 dalam proses transportasi, pada pembakaran gas di flare , diusahakan dalam keadaan normal dan hanya pilotnya yang menyala, pemasangan flare trap, memasang tanda peringatan tentang konsentrasi gas yang tinggi di sekitar sumur Tiaka, mobiliasi alat dan bahan dilakukan pada siang hari, memasang rambu pembatas kecepatan kendaraan maksimal 40 kmjam, mewajibkan setiap pengemudi mematuhi peraturan lalu lintas. Komponen biologi meliputi; membuat karang buatan dan transplantasi karang. Komponen sosial ekonomi budaya meliputi; meningkatkan kualitas SDM secara periodik melalui pendidikan dan pelatihan, mengadakan pelatihan bagi masyarakat berupa kegiatan diversifikasi usaha selain usaha nelayan, membuat dan menempatkan rambu-rambu lalulintas pelayaran, dan peta jalur keselamatan, mobilisasi alat dan bahan dilakukan pada siang hari, identifikasi dan evaluasi potensi resiko kecelakaan laut, mengadakan sarana dan prasarana untuk penanganan kecelakaan laut, membuat organisasi keselamatan kerja, sosialisasi prosedur dan instruksi kesiagaan dan tanggap darurat, pelatihan keselamatan kerja, sosialisasi dan konsultasi publik, melakukan seleksi penerimaan secara transparan dengan kriteria penerimaan yang jelas, memberikan prioritas penerimaan kerja kepada tenaga kerja lokal, menerapkan standar upah sesuai dengan upah minimum kabupaten, memberikan jaminan asuransi tenaga kerja, meliputi asuransi jaminan hari tua, kecelakaan kerja, kematian dan kesehatan, melakukan prosedur kegiatan mobilisasi alat dan bahan dengan benar, menginformasikan jadwal kegiatan mobilisasi alat dan bahan kepada masyarakat. Dokumen RPL, dampak penting yang dipantau sama dengan dampak penting yang dikelolah. Komponen lingkungan yang dipantau meliputi: Komponen fisik-kimia terdiri atas kualitas air laut pemboran sumur produksi, kualitas udara dan kebisingan. Komponen biologi terdiri atas biota laut. Komponen sosial ekonomi budaya terdiri atas kesempatan kerja dan berusaha, resiko kecelakaan laut dan persepsi masyarakat. Metode rencana pemantauan berdasarkan komponen yang dipantau, yaitu: komponen fisik-kimia menggunakan metode pengambilan contoh: air, lumpur, sludge , pengukuran, analisis laboratorium, pengukuran lapang dan sound level meter . Komponen biologi menggunakan pengamatan lapang terhadap pertumbuhan karang tingkat kepadatanpenutupan karang pada karang buatan. Komponen sosial ekonomi budaya menggunakan metode survei, wawancara, data sekunder perusahaan tentang rekruitmen tenaga kerja dan pengamatan lapang observasi.

6. BP Tangguh Sorong

Tim penyusun KA-ANDAL dan ANDAL, RKL, RPL adalah PT. Intersys Kelola Maju, Continental Shelf Associates Inc, Research Institute of Cenderawasih University, PT.Geotek Minergi. Bidang keahlian tim penyusun AMDAL masih belum lengkap karena tidak ada anggota tim yang memiliki keahlian perminyakan. Dokumen KA-ANDAL disahkan pada tahun 2001 sedangkan dokumen ANDAL, RKL dan RPL disahkan pada tahun 2002. Diperlukan waktu satu tahun dari kerangka acuan ke penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL. Isu pokok dalam dokumen KA-ANDAL yang muncul dari identifikasi; dampak sosial ekonomi, pemukiman kembali penduduk Desa Tanah Merah, hilangnya hak ulayat masyarakat lokal atas tanah dan daerah perairan dekat pantai, gangguan terhadap lahan, hilangnya kayu, dan hilangnya habitat satwa liar karena pembukaan lahan, dampak terhadap daerah hutan mangrove dari perpipaan dan fasilitas dermaga khusus, dampak terhadap kualitas air akibat pembuangan air terproduksi produced water, air limbah domestik, dan air buangan lainnya, dan dari sedimen selama konstruksi dan saat pengerukan di dekat pantai dan juga lepas pantai, dampak terhadap perikanan lepas pantai dan dekat pantai serta jalur penangkapan ikan right of way, limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri dan kegiatan masyarakat, dampak kualitas udara selama konstruksi dan operasi dari sumber bergerak dan tidak bergerak, dan dari debu halus lepasan fugitive dust , dampak kebisingan dan penyinaran lampu, dampak dari keterbatasan akses untuk daerah penangkapan ikan dekat pantai, daerah pertanian dan perburuan tradisional, dan penggunaan lahan yang lain. Deskripsi rencana kegiatan meliputi kegiatan pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi, pada bagian ini cukup jelas diuraikan secara rinci. Namun penentuan batas wilayah studi keliru, karena batas administrasi dianggap sebagai batas wilayah studi yang seharusnya batas wilayah studi merupakan keseluruhan dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi. Metode pengumpulan data cukup jelas, namun untuk metode analisis data untuk komponen sosial kurang jelas lebih banyak menggunakan metode kuantitatif. Dalam metode pengambilan sampel, komponen lingkungan fisik kimiawi dan biologi diukur dengan mengacu pada buku panduan penyusunan AMDAL Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan lautan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tahun 1996. Untuk komponen fisika: batimetri, debit sungai, arah dan kecepatan angin, pasang surut, gelombang, arus, suhu, sedimentasierosi, tekstur sedimen, komponen kimiawi: salinitas,, kimia sedimen, DO, pH, BOD 5 , phenol, minyak dan lemak, nutrien, logam berat, muatan parameter tersuspensi, komponen biologi: plankton, benthos, nekton. Dalam uraian metode studi parameter yang diukur pada komponen fisik-kimia dan biologi, sosial, demografi, ekonomi dan kesehatan masyarakat cukup jelas. Review terhadap kualitas dokumen ANDAL meliputi: rencana kegiatan yang menimbulkan dampak penting yaitu; 1 tahap pra konstruksi, perijinan- perijinan, 2 tahap konstruksi; pengeboran dan pemasangan anjungan lepas pantai, pemasangan transmisi gas jalur pipa lepas pantai, pembangunan kilang LNG dan fasilitas penunjang, pembangunan pelabuhan khusus dermagajeti, pembangunan bandar udara khusus, 3 tahap operasi; eksploitasiproduksi gas, pemboran sumur- sumur produksi, transmisi gas, pengoperasian kilang LNG, pengeoperasian pelabuhan khusus, dan pengapalan, pengoperasian bandar udara khusus, 4 tahap pasca operasi; penutupan lapangan apabila kegiatan telah berakhir antara lain penutupan sumur-sumur produksi gas, pembongkaran anjungan lepas pantai, penutupan kilang LNG dan pembongkaran fasilitas utama dan fasilitas penunjang, 5 metode prakiraan dampak besar dan penting serta evaluasi dampak penting tidak disebutkan secara spesifik untuk masing-masing komponen lingkungan biologi, geologi, fisika, kimia dan sosial ekonomi dan budaya. Dalam prakiraan dampak penting pada aspek biologi, geologi, fisika, kimia seperti; kualitas udara dan kebisingan, ekologi daratan, ekologi lepas pantai dan pantai dinyatakan tidak penting, ternyata di dalam evaluasi dampak penting dikategorikan dampak penting kecuali kebisingan pada tahap operasi adalah; 1 tahap pra konstruksi terdiri atas pembukaan lahan, perataan dan pemadatan tanah dan mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, 2 tahap konstruksi terdiri atas; a pengeboran sumur produksi pembuangan lumpur bor dan serbuk bor, b potensi tumpahan bahan bakar kondensat, c pengerukan, d solid fill cause ways, e mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, e penerimaan tenaga kerja dan peluang ekonomi, f penempatan pipa transmisi gas di lepas pantai, g penerimaan tenaga kerja, h kontrol klan terhadap sumberdaya alam, i konstruksi dermaga, j konstruksi kilang LPG, k mobilisasi dan demobilisasi peralatanmaterial. 3 tahap operasi terdiri atas; a potensi tumpahan bahan bakar kondensat, b pembuangan air ballast, c potensi tumpahan minyakbahan bakar, d operasi penerbangan berjadwal, e pemukiman liar dan peladangan berpindah, f kawasan tertutup untuk keselamatan, g pemasaran LNG, h operasi kapal tunda, i penerimaan tenaga kerja. 4 tahap pasca operasi meliputi penanganan lokasi dan instalasi dan penanganan prasarana. Hal ini terlihat tidak konsisten antara prakiraan dampak dan evaluasi dampak. Metode yang dipakai dalam prakiraan dampak tidak jelas disebutkan. Seharusnya di dalam memprakirakan dampak penting harus ada matrik identifikasi dampak penting untuk melihat dampak primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Dalam menentukan dampak penting negatif penting ataupun positif penting. Dampak-dampak penting tersebut kemudian dilakukan evaluasi dampak penting tersebut antara lain; apakah dampak penting tersebut bisa dikelola dengan teknologi yang tersedia atau sebaliknya. Apakah dampak penting tersebut akan berlangsung terus menerus sampai pasca operasi atau akan terus berlanjut ternyata di dalam dokumen ini antara prakiraan dampak dan evaluasi dampak adalah sama. Pada evaluasi dampak hanya mengulang yang sudah diuraikan dalam bab prakiraan dampak. Di dalam evaluasi dampak ada dicantumkan matrik identifikasi dampak, matrik prakiraan dampak yang seharusnya matrik-matrik tersebut dilakukan pada prakiraan dampak. Di dalam dokumen ini tidak ada arahan RKLRPL. Rencana kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan pada dokumen ANDAL terdiri atas 12 kegiatan. Baik jumlah maupun jenisnya, rencana kegiatan pada dokumen ANDAL tersebut sama dengan apa yang dijelaskan pada dokumen KA-ANDAL. Sebanyak 904 dampak potensial teridentifikasi dalam 6 matrik untuk masing-masing dari ke-6 kegiatan utama proyek. Sebanyak 25 dampak potensial ditambahkan pada matrik berkenaan dengan adanya sedikit revisi pada deskripsi proyek. Sub komponen fisik, kimia dan biologi terdiri atas: kualitas udara dan kebisingan, ekologi daratan tidak termasuk kualitas udara dan kebisingan, ekologi lepas pantai dan dekat pantai tidak termasuk kualitas udara dan kebisingan. Metode studi lebih lengkap atau ada perubahan antara lain pada komponen biologi, sosek-budaya. Dalam metode prakiraan dampak penting yang dibahas hanya parameter: emisi udara, kebisingan, pembuangan lumpur dan serbuk bor, lintasan tumpahan potensial diesel dan kondesat, pembuangan air terproduksi di lepas pantai, pembuangan material keruk, pembuangan air dari uji hidrostatik perpipaan, pembuangan air limbah dari kilang LNG, erosi tanah. Sedangkan, metode prakiraan dampak tidak disebutkan secara kuantitatif. Deskripsi rencana kegiatan: lebih banyak, kuantitatif dan ilustratif didukung oleh gambar dan peta-peta. Demikian juga rona lingkungan hidup disajikan dan dideskripsikan lebih lengkap dan didukung oleh hasil analisis data primer laboratorium. Berdasarkan hasil review kualitas dokumen RKL menunjukkan bahwa RKLRPL tidak bersifat operasional, harusnya didalam RKLRPL ada pendekatan institusional, teknologi dan sosial. Untuk pengelolaan ekologi biogeofisikkimia tidak disebutkan peralatan yang dipakai, dimensi, ukuran dan kapasitasnya serta waktu kapan penglolaan dilaksanakan. Teknologi pengelolaan lingkungan masih bersifat naratif seperti teknologi pengelolaan, periode pengelolaan. Pengelolaan lingkungan masih bersifat alternatif-alternatif. Upaya pengelolaan sosial terdiri atas mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan nilai lahan di lokasi dan di desa-desa sekitarnya, mengganggu kegiatan perikanan, mengurangi pendapatan keluarga dari perikanan, meningkatkan potensi terjadinya konflik karena adanya daerah-daerah tempat terjadinya kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan, mempengaruhi sikap dan persepsi masyarakat terhadap proyek, mengganggu ketertiban masyarakat di desa-desa sekitarnya, dan merubah gaya hidup penduduk di Desa Tanah Merah. Semua upaya yang dilakukan seperti ini namun tidak disebutkan cara pelaksanaannyateknisnya, waktutahapan, lokasi dan siapa yang melaksanakan. Pada tahap operasi, dampak sosial tidak ada dampak penting terhadap lingkungan karena disebutkan pada saat penjualan LNG akan menimbulkan dampak positif ekonomi lokal dan regional. Hasil review kualitas dokumen RPL menunjukkan bahwa upaya pemantauan tidak jelas pemantauan yang dipantau, teknik pemantauan, frekwensi pemantauan, alat pemantauan, waktu pemantauan, cara pemantauan, parameter yang dipantau. Beberapa pemantauan masih bersifat alternatif, salah satu contoh untuk pemantauan dampak sosial memantau penurunan peredaran uang di pusat- pusat pertumbuhan ekonomi.

7. Hess Pangkah Gresik

Tim penyusun AMDAL pada kegiatan pengembangan lapangan minyak dan gas Ujung Pangkah, Blok Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur terdapat perbedaan penyusun KA-ANDAL yang disusun oleh LP UNAIR dan LP ITS 10 Nopember dan PPLH-LPM IPB yang menyusun ANDAL, RKL dan RPL. Bidang keahlian tim penyusun AMDAL masih belum lengkap karena tidak ada anggota tim yang memiliki keahlian ekonomi atau ekonomi sumberdaya atau ekonomi lingkungan, padahal dalam metode studi dicantumkan akan menggunakan metode valuasi ekonomi dalam studi ANDAL. Sebagian besar 58 anggota tim penyusun sudah memiliki sertifikat AMDAL. Sertifikat AMDAL A dimiliki oleh 3 orang anggota tim, AMDAL A dan B oleh 7 orang dan AMDAL A, B, dan C oleh 1 orang. Anggota tim yang tidak memiliki sertifikat AMDAL ada 8 orang 42. Salah seorang anggota tim penyusun tidak dilengkapi dengan CV daftar riwayat hidup. Dokumen KA-ANDAL disahkan pada tahun 2003 sementara Dokumen ANDAL, RKL dan RPL-nya disahkan pada tahun 2006. Diperlukan waktu 3 tahun untuk menyusun Dokumen ANDAL, RKL dan RPL. Penyebab hal tersebut tidak ada penjelasannya di dalam dokumen, tetapi diduga karena adanya perubahan tim penyusun dokumen dari LP UNAIR dan LP ITS 10 Nopember sebagai penyusun KA-ANDAL menjadi PPLH-LPM IPB penyusun ANDAL, RKL, RPL. Deskripsi rencana kegiatan meliputi kegiatan pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pascaoperasi. Kelemahan yang ditemukan dalam bagian ini adalah 1 deskripsi kegiatan sosialisasi rencana proyek pada bagian ruang lingkup sangat minim naratif kualitatif, sedangkan aspek yang sama dijelaskan cukup panjang pada bagian pendahuluan dengan dibuatnya satu subbagian kegiatan konsultasi masyarakat, dan 2 deskripsi kegiatan mobilisasi peralatan pada tahap konstruksi kurang jelas tidak ada kuantifikasi peralatan yang akan digunakan. Kelebihan deskripsi kegiatan antara lain tim penyusun menyajikan alternatif rencana kegiatan dalam hal jalur pipa. Rencana kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan tidak mudah disarikan pada bagian narasi. Jika dilihat pada matriks identifikasi dampak potensial terdapat 11 kegiatan pada tahap prakonstruksi, 3 kegiatan utama pada tahap konstruksi, 8 kegiatan pada tahap operasi dan 2 kegiatan pada tahap pascaoperasi yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan. Tiga rencana kegiatan utama pada tahap konstruksi meliputi sekitar 14 sub-kegiatan. Pada matriks tersebut ditemukan minimal ada 4 empat rencana kegiatan yang tidak diketahui dampaknya terhadap lingkungan hidup, yakni; 1 pengurusan perijinan penentuan lokasi WHP, 2 pengurusan perijinan penentuan lokasi pipa bawah laut, 3 pengurusan perijinan penentuan lokasi pipa di darat, dan 4 pengurusan perijinan penentuan lokasi fasilitas pengolahan gas. Semua rencana kegiatan tersebut ada pada tahap pra-konstruksi. Apabila rencana kegiatan tersebut diprakirakan tidak mempunyai dampak lingkungan maka tidak perlu dicantumkan pada matriks identifikasi tersebut. Deskripsi rona lingkungan awal lengkap dan jelas serta cukup banyak yang disajikan secara kuantitatif. Deskripsi rona lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak rencana kegiatan dijelaskan cukup baik dan meliputi Komponen fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya, sanitasi lingkungan dan kesehatan lingkungan masyarakat, Transportasi darat dan laut dan komponen lingkungan lain utilitas lain, suplai air bersih dan suplai gas. Secara keseluruhan dari matriks identifikasi dampak potensial ada 35 buah komponen lingkungan hidup parameter yang diprakirakan akan terkena dampak rencana kegiatan. Namun demikian dampak potensial yang tertera pada bagan alir pelingkupan ada 34 buah mencakup komponen fisik, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya, kesehatan lingkungan masyarakat, transportasi dan lingkungan lainnya. Ada ketidakkonsistenan antara matriks dan bagan alir terkait dengan parameter tata guna Lahan yang ada pada matriks tetapi tidak ditemukan pada bagan alir. Dampak penting hipotetik sebagai hasil evaluasi dampak potensial ada 31 buah. Ada tiga buah dampak potensial yang dievaluasi tidak menjadi dampak penting hipotetik, yakni; 1 arus dan gelombang, 2 transport sedimen dan 3 flora darat. Isu pokok yang dirumuskan dalam dokumen KA-ANDAL masih dibatasi oleh komponen lingkungan, misalnya pada komponen fisik-kimia ada tujuh buah isu pokok, komponen sosial ekonomi dan budaya ada dua isu pokok dan seterusnya sehingga isu pokok ada 15 buah. Hal itu tidak lazim. Uraian batas wilayah studi cukup jelas dan didukung oleh peta-peta yang berskala namun terlalu kasar atau skala peta kecil, sekitar 1:400.000 dan berwarna. Pada uraian metode studi parameter yang diukur pada komponen fisik- kimia dan biologi cukup jelas, tetapi pada komponen sosek-budaya kurang jelas, misalnya tidak dijelaskan apa yang akan diukur untuk menjelaskan parameter kamtibmas. Pada dokumen AMDAL sektor lain kamtibmas keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan komponen lingkungan hidup yang terpisah, bukan merupakan parameter. Metode pengumpulan dan analisis data cukup jelas, tetapi kuesioner untuk aspek sosek-budaya tidak dilampirkan. Metode prakiraan dampak pentingnya cukup jelas, bahkan disajikan juga penggunaan metode valuasi ekonomi untuk menganalisis besar dan pentingnya dampak, sedangkan metode evaluasi dampak pentingnya kurang jelas, dinyatakan menggunakan pertimbangan pakar. Dalam dokumen ANDAL, rencana kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan pada dokumen ANDAL terdiri atas 11 kegiatan, baik jumlah maupun jenisnya. Rencana kegiatan pada dokumen ANDAL tersebut sangat berbeda dengan apa yang dijelaskan pada dokumen KA- ANDAL. Jenis rencana kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan tersebut adalah perijinan, sosialisasi, mobilisasidemobilisasi, pemboran, pemasangan anjungan dan pipa, produksi minyak dan gas, penjualan minyak dan gas, pemeliharaan fasilitas, pembongkaran fasilitas dan penutupan sumur. Komponen lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak terdiri atas 16 buah parameter, jumlah dan jenis komponen lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak tersebut berbeda dengan lebih sedikit daripada isi dokumen KA-ANDAL. Rumusan isu pokok pada dokumen ANDAL terdiri atas 7 isu rumusan isu pokok tersebut lebih sederhana daripada isi dokumen KA-ANDAL yang memuat 15 buah isu pokok dengan demikian isu pokok KA- ANDAL dan ANDAL sangat berbeda. Metode studi lebih lengkap atau ada perubahan antara lain pada komponen biologi, sosek-budaya. Namun demikian dalam hal metode prakiraan dampak penting tidak mencantumkan lagi metode valuasi ekonomi, padahal dari segi bidang keahlian tim studi memungkinkan untuk menggunakan metode tersebut. Deskripsi rencana kegiatan: lebih banyak, kuantitatif dan ilustratif didukung oleh gambar dan peta-peta. Demikian juga rona lingkungan hidup disajikan dan dideskripsikan lebih lengkap dan didukung oleh hasil analisis data primer laboratorium. Dampak penting hipotetik yang dikaji pada dokumen ANDAL ada 12 buah. Jumlah dampak penting hipotetik di atas berbeda dengan apa yang diuraikan dalam dokumen KA-ANDAL 31 buah. Hasil prakiraan dampak penting tersebut adalah 10 dampak penting yang terdiri atas 2 buah dampak penting positif dan 9 buah dampak penting negatif. Hal yang cukup menarik untuk dikritisi adalah semua rencana kegiatan pada tahap prakonstruksi dan pascaoperasi dinilai diprakirakan tidak akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan agak tidak logis. Hal tersebut antara lain dapat disebabkan karena rencana kegiatan perijinan dan sosialisasi proyek pada tahap prakonstruksi hanya dianalisis dampaknya terhadap keresahan dan persepsi masyarakat nelayan dan petambak, sedangkan dampaknya khususnya proses perijinan terhadap PAD tidak dianalisis. Kemudian prakiraan dampak penting pada tahap pascaoperasi, yakni rencana kegiatan pembongkatan fasilitas, penutupan sumur hanya dianalisis terhadap aktivitas nelayan dan petambak, pendapatan masyarakat, persepsi dan keresahan masyarakat nelayan dan petambak, dan lalu-lintas laut, sedangkan terhadap karyawan dan hilangnya kesempatan kerja dan berusaha tidak dilakukan. Dokumen ANDAL telah dilengkapi dengan matriks prakiraan dampak penting yang cukup jelas. Demikian juga matriks dan bagan alir evaluasi dampak penting ada dan jelas. Jumlah dan jenis dampak penting yang dievaluasi konsisten dengan hasil prakiraan dampak penting. Justifikasi kelayakan lingkungannya bersifat kualitatif-naratif. Rumusan kalimat utama yang digunakan yakni: segala dampak negatif yang akan timbul pada dasarnya dapat diatasi dengan biaya yang lebih rendah daripada manfaat yang akan diperoleh. Padahal tidak ada kajian berapa besar biaya pengelolaan dampak-dampak tersebut dan berapa besar manfaat rencana kegiatannya. Arahan pengelolaan lingkungan dalam dokumen ANDAL disajikan dan konsisten dengan hasil prakiraan dan evaluasi dampak penting. Arahan tersebut, masing-masing untuk rencana kegiatan pada tahap konstruksi dan operasi yang menjadi sumber dampak penting terhadap lingkungan. Dokumen RKL dilengkapi dengan surat pernyataan pihak pemrakarsa dengan materai yang cukup sehingga memenuhi aspek legal. Uraian pendekatan pengelolaan dampak lingkungan cukup jelas, terdiri atas pendekatan teknologi, sosial-ekonomi-budaya dan institusi. Dampak penting yang dikelola mencakup 10 dampak penting dan sesuai dengan hasil prakiraan dampak penting. Dokumen RKL dilengkapi pula dengan peta lokasi pengelolaan dampak disajikan per jenis dampak yang dikelola udara dan kesehatan masyarakat, kualitas air laut, biota laut, sosek-budaya dilengkapi dengan legenda dan skala sekitar 1:400.000 atau cukup kecilkasar dan matriks RKL yang sesuai dengan penjelasan narasinya. 103 Tabel 14 Analisis kualitas dokumen AMDAL migas Indikator PT.CPI Duri PP 291986 Pertamina UP III Plaju PP 291986 PT.Lapindo Brantas Sidoarjo PP 511993 Pertamina- Suryaraya Teladan Pendopo PP 511993 Exspan Toili Sulawesi PP 271999 BP Tangguh Sorong PP 271999 Hess Pangkah Gresik PP 271999 Kelengkapan Dokumen Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Penyusun AMDAL Tim penyusun tidak lengkap, ahli geologi dan ahli perminyakan tidak tersedia PPLH UNRI dan PT Bumi Prasidi Tidak ada CV penyusun Bidang keahlian tim penyusun tidak sesuai dengan dampak penting yang akan dianalisis tidak lengkap yaitu ahli perminyakan tidak tersedia PT.Unisystem Utama Ltd Pengalaman Ketua tim 14 tahun Tim penyusun tidak lengkap, ahli perminyakan tidak tersedia PT. CORELAB INDONESIA Pengalaman Ketua Tim 3 tahun Tim penyusun tidak lengkap, ahli geologi tidak tersedia Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UGM Pengalaman Ketua Tim 3 tahun Tersedia semua ahli sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen PPLH IPB Pengalaman ketua tim 11 tahun Tim penyusun tidak lengkap, ahli perminyakan tidak tersedia PT.INTERSYS Kelola Maju Pengalaman Ketua Tim 13 tahun Tersedia semua ahli sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen PPLH IPB Pengalaman ketua tim 10 tahun Substansi Dokumen 1. KA-ANDAL a. Pendahuluan b. Ruang Lingkup Studi c. Metode Studi d. Pelaksana Studi Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap 104 Indikator PT.CPI Duri PP 291986 Pertamina UP III Plaju PP 291986 PT.Lapindo Brantas Sidoarjo PP 511993 Pertamina- Suryaraya Teladan Pendopo PP 511993 Exspan Toili Sulawesi PP 271999 BP Tangguh Sorong PP 271999 Hess Pangkah Gresik PP 271999 2. ANDAL meliputi: a. uraian kegiatan b. rona lingkungan awal c. Metode Studi d. prakiraan dampak penting e. evaluasi dampak penting f. diagram alir dampak penting g. matrik identifikasi dampak h. matrik prakiraan dampak i. arahan RKL dan RPL j. daftar pustaka k. lampiran Lengkap Lengkap Tidak ada arahan RKL dan RPL yang ada hanya tindak lanjut Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap, Tidak ada arahan RKL dan RPL Lengkap RKL mencakup: a. Ringkasan evaluasi dampak penting b. Pendekatan pengelolaan lingkungan: teknologi, institusikelembagaan, social ekonomi c. Rencana pengelolaan lingkungan, d. matrik pengelolaan Tidak ada ringkasan tidak dipersyaratkan dalam Kepmen PE No.01851988 dan 11581989 Tidak ada ringkasan tidak dipersyaratkan dalam Kepmen PE No.01851988 dan 11581989 Tidak ada pendekatan sosial Lengkap Lengkap Tidak ada ringkasan Tidak ada pendekatan sosial ekonomi RKL tidak bersifat operasional, teknologi masih bersifat alternatif Tidak ada ringkasan Lanjutan Tabel 14 105 Indikator PT.CPI Duri PP 291986 Pertamina UP III Plaju PP 291986 PT.Lapindo Brantas Sidoarjo PP 511993 Pertamina- Suryaraya Teladan Pendopo PP 511993 Exspan Toili Sulawesi PP 271999 BP Tangguh Sorong PP 271999 Hess Pangkah Gresik PP 271999 lingkungan dan peta lokasi e. institusi dan pelaksana pengelolaan lingkungan Program RKL tidak membahas masalah sosial budaya dan sosial ekonomi RPL mencakup: a. Identitas proyek dan ringkasan ANDAL, b. rencana pemantauan, c. pelaksanaan pemantauan lingkungan, d. matrik pemantuan e. peta pemantuan Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Tidak ada bab identitas proyek dan ringkasan ANDAL Lengkap Waktu Penyusunan a. KA-ANDALKA-SEL b. ANDALSEL c. RKLRPL 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 3 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1,5 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 3 tahun Lanjutan Tabel 14 Berdasarkan hasil penilaian diperoleh bahwa secara umum kualitas dokumen AMDAL kurang. Hal ini tampak pada empat indikator yang digunakan dalam penilaian yakni; kelengkapan dokumen, tim dan lembaga penyusun, substansi dokumen dan waktu penyusunan. Meskipun keempat indikator tersebut terpenuhi, namun ada beberapa hal esensial yang belum dipenuhi dari ketentuan yang telah ditetapkan, seperti tidak tercantumnya biodata penyusun, tidak adanya ahli perminyakan dan geologi dalam tim penyusun, minimnya pengalaman tim penyusun, rendahnya kualifikasi tim penyusun khususnya anggota tim, serta adanya dokumen yang tidak memberikan arahan dan minimnya kajian sosial ekonomi serta waktu penyusunan yang relatif lama yakni berkisar antara satu hingga tiga tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas dokumen AMDAL dipengaruhi oleh masih terdapatnya beberapa kelemahan-kelemahan mendasar dalam kebijakan AMDAL migas.

5.3 Kinerja Lingkungan Implementasi AMDAL Kegiatan Migas