Analisis Nilai Ekonomi Total

menggali informasi yang lebih fokus ke topik-topik tertentu yang paling penting untuk dianalisa Eriyatno dan Sofyar, 2005. Dalam penelitian ini FGD dimaksudkan sebagai teknik untuk merumuskan strategi implementasi kebijakan AMDAL yang efektif dan efisien. Menurut Whelan 1996 bahwa FGD sudah menjadi prosedur riset yang dapat diandalkan guna mengkaji perihal yang kompleks dan dinamik tanpa harus melakukan reduksi faktor. Pelaksanaan focus group discussion FGD dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Presentasi tentang topik dan tujuan dari pelaksanaan FGD. Moderator menyampaikan tujuan dan topik disdukusi kepada peserta. Disukusi dilakukan dalam 2 sesi yakni :. Sesi-1 adalah menyusun strategi implementasi kebijakan AMDAL migas serta menyusun tahapan strategi implementasi kebijakan AMDAL migas. Sesi-2 adalah merumuskan pengembangan kebijakan AMDAL migas yang efektif dan efisien 2. Diskusi merupakan tahapan inti pelaksanaan FGD. Pada tahap ini masing- masing peserta diminta untuk menyampaikan tanggapan, pendapat dan rumusan tentang topik yang didiskusikan. Tahapan ini menjadi penting sebagai wahana sharing pendapat dan tanggapan atas apa yang telah disampaikan, untuk selanjutnya didiskusikan secara mendalam dan merumuskan hasil bersama sebagai sebuah kesimpulan. 3. Perumusan hasil yang telah didiskusikan selanjutnya disampaikan secara detil dan terstruktur kepada peserta.

4.4.2.4 Analisis Nilai Ekonomi Total

Pada dasarnya nilai ekonomi suatu sumberdaya secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu nilai manfaat use value dan nilai bukan manfaat non use value . Nilai manfaat terbagi menjadi dua, yaitu: nilai manfaat langsung direct use value dan nilai manfaat tidak langsung indirect use value. Sedangkan nilai bukan manfaat dibagi menjadi tiga, meliputi: nilai pilihan option value, nilai keberadaan existence value, dan nilai pewarisan bequest value. 1. Nilai Manfaat Langsung Nilai manfaat langsung adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan secara langsung dari suatu sumberdaya. Nilai manfaat langsung yang dihitung merupakan nilai dari jenis manfaat langsung yang telah termanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan mempunyai nilai ekonomis. Sebagai contoh pada hutan yang ada di lokasi penelitian, nilai manfaat langsung yang dapat diidentifikasi antara lain: pemanfaatan kayu bakar, penangkapan satwa di sekitar hutan dan pemanfaatan langsung lainnya. Nilai manfaat langsung dari hutan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : ∑ = n i NML NML 1 Keterangan : NML : Nilai Manfaat Langsung NML1 : Nilai Manfaat Langsung kayu bakar NML2 : Nilai Manfaat Langsung penangkapan satwa NMLn : Nilai Manfaat Langsung lainnya 2. Nilai Manfaat Tidak Langsung Nilai manfaat tidak langsung adalah nilai manfaat dari suatu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan secara tidak langsung oleh masyarakat. Sebagai contoh, manfaat tidak langsung dari hutan mangrove dapat berupa manfaat fisik yaitu sebagai penahan abrasi air laut dan juga manfaat biologis yaitu sebagai tempat pemijahan ikan, daerah asuhan ikan dan sebagai tempat penyedia makanan bagi ikan. Estimasi manfaat hutan mangrove sebagai penahan abrasi pantai dapat didekati dengan pembuatan beton pantai yang setara dengan fungsi hutan mangrove sebagai penahan abrasi pantai. Metode yang digunakan untuk mengukur nilai tersebut adalah replacement cost atau biaya pengganti. Biaya dari pembuatan beton tersebut sebagai biaya pengganti akibat dampak lingkungan, dapat digunakan sebagai perkiraan minimum dari manfaat yang diperoleh untuk memelihara maupun memperbaiki lingkungan. Estimasi manfaat hutan mangrove sebagai nursery ground, spawning ground dan feeding ground bagi biota perairan didekati dari hasil tangkapan nelayan untuk ikan di wilayah perairan laut sekitarnya. Menurut Adrianto 2005, teknik pengukuran untuk menilai manfaat tersebut adalah pendekatan produktivitas productivity approach, karena ekosistem mangrove memiliki fungsi sebagai tempat pembesaran ikan nursery ground sehingga luas ekosistem menjadi input bagi produktivitas hasil tangkapan ikan yang menjadi produk akhir bagi masyarakat. Nilai total dari manfaat tidak langsung dapat dirumuskan sebagai berikut: ∑ = 2 1 NMTLi NTML Keterangan: NTML : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung NMTL1 : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung penahan abrasi NMTL2 : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung nursery ground 3. Nilai Manfaat Pilihan Manfaat pilihan umumnya didekati dengan menggunakan metode benefit transfer yaitu dengan cara menilai perkiraan benefit dari tempat lain dimana sumberdaya tersedia kemudian benefit tersebut ditransfer untuk memperoleh perkiraan yang kasar mengenai manfaat dari lingkungan Fauzi, 1999. Metode tersebut didekati dengan cara menghitung besarnya nilai keanekaragaman hayati biodiversity yang ada di ekosistem mangrove tersebut. Menurut Ruitenbeek 1991 hutan mangrove Indonesia mempunyai nilai biodiversity sebesar US15 per ha. Nilai ini dapat dipakai di seluruh hutan mangrove yang ada di Indonesia apabila ekosistem hutan mangrovenya secara ekologis penting dan tetap dipelihara secara alami. Nilai manfaat pilihan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: MP : Manfaat Pilihan US15 per ha x Kurs Rupiah pada saat penelitian 4. Nilai Manfaat Keberadaan Manfaat keberadaan didefinisikan sebagai nilai yang dirasakan masyarakat dari keberadaan sumberdaya. Metode yang digunakan dalam perhitungan ini adalah contingent valuation method CVM. Metode CVM ini didasarkan pada MP = US15 per ha x Luas hutan mangrove kesediaan seseorang untuk membayar willingness to pay keberadaan sebuah sumberdaya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan interview kepada masyarakat responden. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling berdasarkan karakteristik masyarakat sekitar sumberdaya tersebut. Menurut Fauzi 2004, pada metode pengukuran dengan teknik ini, responden diberi suatu nilai rupiah, kemudian diberi pertanyaan ya atau tidak. Dalam operasionalnya untuk melakukan pendekatan CVM dilakukan lima tahapan kegiatan atau proses. Tahapan tersebut sebagai berikut: 1 Membuat hipotesis pasar. 2 Mendapatkan nilai lelang bids. 3 Menghitung rataan WTP. Metode yang digunakan untuk mengukur besarnya WTP setiap responden, yaitu model discrete choice. Menurut Adrianto 2005 rumus untuk rataan WTP adalah sebagai berikut: ∑ = = n i i y n MWTP 1 1 Keterangan : n : jumlah responden y i : besaran WTP yang diberikan responden ke-i 4 Memperkirakan kurva lelang bid curve. 5 Mengagregatkan data: Mengagregasikan nilai rataan WTP terhadap populasi masyarakat pengguna hutan mangrove Grigalunas dan Conges, 1995. 5. Kuantifikasi Manfaat Total Nilai ekonomi totaltotal economic value TEV merupakan penjumlahan dari seluruh manfaat yang telah diidentifikasi, yaitu: TEV = NML + NMTL + NMP + NMK Keterangan: TEV : Total Economic Value NML : Nilai Manfaat Langsung NMTL : Nilai Manfaat Tidak Langsung NMP : Nilai Manfaat Pilihan NMK : Nilai Manfaat Keberadaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN