Lokasi Kantor PTSP Penanaman Modal yang Strategis Kecepatan, Ketepatan dan Kepastian Proses Perizinan

63 Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi. Dalam proses pengambilan keputusan, strategi yang akan diambil perlu dilihat beberapa hal sesuai dengan teknik analisis SWOT, dimulai dengan identifikasi faktor internal dan eksternal. Identifikasi faktor internal dan eksternal dilakukan dengan mencari faktor internal dan eksternal yang selama ini terjadi. Dalam identifikasi ini diinventarisir faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi kinerja penyelenggaraan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta.

6.1 Analisis Faktor Strategis

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam merancang alternatif kebijakan pengembangan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta adalah menginventarisasi kondisi faktor-faktor internal dan eksternal danstatusnya yang terkait dengan dengan kegiatan PTSP penanaman modal. Untuk mengetahui faktor-faktor stategis yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta digunakan analisis IFE dan EFE. Dalam analisis IFE dan EFE faktor lingkungan dibagi dalam dua analisis, yaitu analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan dan analisis faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman.

6.1.1 Faktor Strategis Internal

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kegiatan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta secara umum dibedakan atas faktor yang mendukung faktor Kekuatan dan faktor yang tidak mendukung faktor Kelemahan. Faktor positif atau kekuatan yang berkaitan erat dengan pengembangan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta adalah 1 lokasi kantor PTSP, 2 kepastian dan kecepatan pelayanan, 3 komitmen pimpinan DKI Jakarta. Sedangkan faktor-faktor yang membatasi proses strategi pengembangan PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta atau faktor internal negatif atau kelemahan yang dinilai berpengaruh diantaranya adalah 4 kemampuan SDM yang masih kurang, 5 kurangnya informasi penyampaian kebijakan penanaman modal, dan 6 sarana dan prasarana yang masih kurang.

1. Lokasi Kantor PTSP Penanaman Modal yang Strategis

64 Mengacu pada dimensi Tangible analisis ServQual dimana salah satu variabel yang termasuk didalamnya adalah lokasi kantor PTSP penanaman modal mempunyai nilai rata-rata positif. Hal ini menunjukan bahwa lokasi kantor PTSP dianggap oleh investor sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Lokasi kantor memegang perananan untuk kota seperti Jakarta, dimana mobilitas yang cukup tinggi dituntut adanya waktu yang serba cepat. Kemacetan merupakan masalah yang sulit dihindari untuk DKI Jakarta. Untuk itu dengan lokasi kantor PTSP penanaman modal yang berada pada daerahwilayah yang tidak begitu macet sangat menguntungkan bagi para investor. Lokasi kantor PTSP penanaman modal yang strategis menguntungkan bagi penyelenggaraan PTSP penanaman modal. Investor sangat mudah untuk menjangkau dan mudah untuk dicapai. Dengan papan petunjuk nama sangat membantu bagi para investor meskipun baru pertama akan mengurus perijinan. Lokasi kantor PTSP juga tidak terkena jalur Three In One, sehingga tidak merepotkan bagi investor karena kapan saja mau datang ke kantor PTSP tidak terikat jam Three In One yang terkadang merepotkan. Karena letaknya yang strategis sehingga menguntungkan bagi investor serta memudahkan bagi investor yang akan meneruskan tujuan ke tempat lain.

2. Kecepatan, Ketepatan dan Kepastian Proses Perizinan

Mengacu hasil analisa ServQual berdasarkan dimensi Reliability pada variabel tepat waktu yang dijanjikan, tepat waktu penyelesaian, dan variabel sistem pencatatan yang benar menunjukan nilai rata-rata yang positif. Disamping itu juga pada dimensi Responsiveness pada variabel kepastian waktu pelayanan dan kecepatan pelayanan masing-masing menunjukan nilai rata-rata positif. Hal ini berarti investor merasa apa yang sudah diberikan PTSP penanaman modal sudah sesuai dengan yang diharapkan. Kecepatan waktu penyelesaian perizinan, dengan adanya PTSP penanaman modal maka perizinan yang diproses adalah tepat waktu. Sebagaimana yang sudah diamanahkan dalam Peraturan Gubernur nomor 112 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan PTSP Penanaman Modal dan juga Peraturan Gubernur nomor 53 tahun 2008 tentang Petunjuk Tehknis Penyelenggaraan PTSP Penanaman Modal. Sebelum adanya PTSP Penanaman Modal investor kurang dapat memastikan kapan penyelesaian perizinan dapat diselesaikan. Hal tersebut juga sebagaimana yang terlihat dalam tabel 10 dan tabel 11.

3. Kebijakan dan Dukungan Pimpinan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan ekspor total terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

2 10 111

Strategi pelayanan perpustakaan di SMAN 63 Jakarta

0 4 128

Pengembangan aplikasi pelayanan izin mendirikan bangunan (Studi kasus pada badan pelayanan perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan )

3 17 269

Pengaruh penanaman modal asing, dan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia feriode 1985-2009

4 22 141

Hukum dan kepentingan: telaah kritis atas undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dalam perspektif UUD 1945 dan hukum Islam

1 10 113

Pemodelan enterprise architecture planning berdasarkan framework Zachman pada pelayanan satu pintu di Direktorat Metrologi Kementrian Perdangangan

1 12 38

Analisis pelayanan publik dalam pembuatan izin mendirikan bangunan IMB di kantor pelayanan perizinan terpadu satu pintu (PPTSP) kota cimahi

3 6 1

Aplikasi microsoft office 2000 pada sistem informasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPM) Daerah Tingkat I Jawa Barat

0 2 44

Reformasi administrasi pelayanan publik di KPPM (kantor perizinan dan penanaman modal) kabupaten Boyolali

1 1 139

Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai (studi kasus di dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu Sei Rampah) - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 81