68
2. Infrastuktur yang Relatif Lengkap
Dukungan infrastuktur DKI Jakarta yang relatif lengkap memberikan nilai tambah bagi Pemerintah DKI Jakarta untuk dapat menarik para investor. Tersedianya Bandara
bertaraf internasional, tersedianya jalan tol, tersedianya pelabuhan dan juga pasokan jaringan listrik yang cukup, merupakan daya tarik tersendiri bagi Propinsi DKI Jakarta.
Pasokan listrik yang cukup merupakan salah satu penilaian tersendiri bagi para investor. Dengan adanya pasokan listrik yang memadai dapat menjamin kelangsungan usaha.
Jalan-jalan di DKI Jakarta relatif lebar dan besar-besar sehingga sangat memudahkan bagi mobilisasi para investor dalam menjalankan usahanya di DKI Jakarta.
Demikian juga dengan adanya pelabuhan bertaraf internasional sangat memudahkan bagi berlabuhnya kapal-kapal besar yang mengangkut barang baik ekspors maupun impor.
Bandara Internasional juga tersedia di DKI Jakarta yang memungkinkan untuk pendaratan pesawat berbadan lebar. DKI Jakarta juga didukung dengan terbangunnya jalan tol yang
sangat memudahkan akses untuk menuju suatu tempat.
3. Otonomi Daerah
Sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 yang disempurnakan kemudian dengan terbitnya Undang-undang nomor 32 tahun 2004, hal ini memberikan
dampak yang sangat signifikan bagi daerah terhadap hak dan kewenangannya dalam mengatur rumahtangganya sendiri. Hal ini juga memberikan kebebasan bagi daerah untuk
menentukan prioritas pembangunan yang akan mereka pilih sendiri. Melalui pelaksanaan otonomi daerah maka masing-masing daerah berupaya dan berlomba dalam memajukan
daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah daerah DKI Jakarta
mempunyai kebijakan sendiri dalam hal pelaksanaan penanaman modal, khususnya kebijakan dibidang perizinan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta
dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan diharapkan para investor mau menanamkan modalnya di DKI Jakarta. Dan hal ini tentu
akan dapat memberikan lapangan kerja yang kemudian dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Melalui investasi maka roda perekonomianpun dapat berjalan dan tumbuh
sebagaimana yang diharapkan.
4. Kurangnya Rasa Aman Berinvestasi
69 Faktor keamanan sangat menentukan kelancaran dunia usaha. Kondisi ini secara
tidak langsung mempengaruhi para investor yang berinvestasi di DKI Jakarta. Dampak dari keamanan tersebut adalah dapat mengancam aset-aset yang dimiliki perusahaan.
Bukan rahasia umum lagi bahwa alasan yang sering dikemukakan oleh para investor dalam menanamkan investasinya di Indonesia adalah terkait dengan gangguan keamanan.
Bentuk gangguan keamanan yang terjadi selama ini adalah unjuk rasa, pencurian, konflik tanah dan adanya pungutan liar di lokasi perusahaan.
Upaya untuk meminimisasi gangguan keamanan bukan hanya sekedar tanggung jawab pemerintah saja, pihak investor juga dituntut untuk menjalin komunikasi yang
efektif dengan buruhpekerja ataupun dengan masyarakat lingkungan lokasi perusahaan. Kepedulian pengusahainvestor terhadap lingkungan tempat usaha akan membantu
terjadinya hubungan yang baik antara investor dan masyarakat. Bagitu juga dengan tingkat kepedulian investor terhadap buruh akan terjadinya harminisasi antara pengusaha
dan buruh.
5. Tidak adanya Kepastian Hukum