33 kriteria oleh pelanggan dalam menentukan kualitas jasa. Kesepuluh dimensi tersebut
digunakan untuk memudahkan analisis terhadap atribut-atribut kualitas layanan. Model inilah yang akan digunakan untuk menganalisis kualitas layanan PTSP
penanaman modal di DKI Jakarta.
2.3 Strategi Penyelenggaraan PTSP
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi mulyadi, 2001. Proses perencanaan strategis dapat dilakukan
melalui tiga tahap analisis, yaitu 1 tahap pengumpulan data, 2 tahap analisis dan 3 tahap pengambilan keputusan Rangkuti, 2004. Strategi penyelenggaraan PTSP
penanaman modal tidak terlepas dari pengaruh perubahan lingkungan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Mencermati lingkungan internal diperlukan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang perlu dibenahi, diperbaiki dan ditingkatkan. Sedangkan lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman, merupakan faktor yang perlu dijawab
guna mengatasi berbagai masalah yang mungkin akan dihadapi pada masa yang akan datang.
Penilaian yang diperlukan secara simultan terhadap lingkungan eksternal memungkinkan manajemen mengidentifikasikan berbagai jenis peluang yang mungkin
timbul dan dapat dimanfaatkan. Berbagai peluang tersebut berupa kemungkinan yang wajar untuk dipertimbangkan. Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan
tersebut manajemen mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan.
Jika proses demikian dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang sifatnya strategis. Suatu pilihan strategis harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangka
panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya menempatkan organisasi pada yang optimal dalam menghadapi lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang
telah ditetapkan sebelumnya. PTSP menurut Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2007 adalah kegiatan
pelayanan perizinan dan yang proses pengelolaannya mulai tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat melalui satu pintu. Dimana
tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan juga pemberian akses yang lebih luas kepada investor dalam memperoleh pelayanan dibidang penanaman modal.
Adapun sasaran PTSP adalah terwujudnya pelayanan yang cepat, murah, mudah dan
34 transparan serta meningkatkan hak-hak investor terhadap pelayanan di bidang penanaman
modal. Dalam perjalananannya Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2007 ditindak
lanjuti dengan keluarnya Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Penanaman Modal yang
memberikan kewenangan kepada BPM dan PKUD Propinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan dan mengelola semua jenis pelayanan perijinan dan non perijinan
dalam rangka penanaman modal. Pelayanan non perijinan terdiri dari surat keterangan domisili, akte pendirian perusahaan, pengesahan badan hukum, NPWP, rekomendasi
untuk mendatangkan tenaga kerja asing, sedangkan perizinan penanaman modal terdiri dari izin usaha sementara, Surat Persetujuan Penunjukan Penggunnaan Tanah SP3L,
Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah SIPPT, keterangan status tanah, Izin Undang– Undang Gangguan UUG, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL, Angka
Pengenal Importir Terbatas APIT dan Ijin Kerja Tenaga Asing IKTA. Ijin–ijin tersebut dilaksanakan secara paralel. Penyelenggaraan PTSP harus memperhatikan prinsip-prinsip
kesederhanaan, yaitu prosedur pelayanan harus dilaksanakan secara mudah, cepat, tepat, lancar, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan
Sejak keluarnya Undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan guna menciptakan iklim investasi
yang sehat, berupa pemberian fasilitas, kemudahan-kemudahan, keringanan dan insentif bagi investor. Penciptaan iklim usaha yang sehat tersebut ditujukan untuk semakin
meningkatkan peran serta baik usaha negara, usaha kecil menengah dan koperasi maupun usaha swasta, sehingga diharapkan akan tercipta struktur ekonomi yang lebih kokoh dan
saling menunjang, mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas pemerataan pembangunan, memperluas kesempatan berusaha dan meningkatkan lapangan kerja.
2.4 Perilaku AparaturPetugas dalam Sistem Pelayanan