64 Mengacu pada dimensi Tangible analisis ServQual dimana salah satu variabel
yang termasuk didalamnya adalah lokasi kantor PTSP penanaman modal mempunyai nilai rata-rata positif. Hal ini menunjukan bahwa lokasi kantor PTSP dianggap oleh investor
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Lokasi kantor memegang perananan untuk kota seperti Jakarta, dimana mobilitas yang cukup tinggi dituntut adanya waktu yang serba
cepat. Kemacetan merupakan masalah yang sulit dihindari untuk DKI Jakarta. Untuk itu dengan lokasi kantor PTSP penanaman modal yang berada pada daerahwilayah yang
tidak begitu macet sangat menguntungkan bagi para investor. Lokasi kantor PTSP penanaman modal yang strategis menguntungkan bagi
penyelenggaraan PTSP penanaman modal. Investor sangat mudah untuk menjangkau dan mudah untuk dicapai. Dengan papan petunjuk nama sangat membantu bagi para investor
meskipun baru pertama akan mengurus perijinan. Lokasi kantor PTSP juga tidak terkena jalur Three In One, sehingga tidak merepotkan bagi investor karena kapan saja mau
datang ke kantor PTSP tidak terikat jam Three In One yang terkadang merepotkan. Karena letaknya yang strategis sehingga menguntungkan bagi investor serta memudahkan
bagi investor yang akan meneruskan tujuan ke tempat lain.
2. Kecepatan, Ketepatan dan Kepastian Proses Perizinan
Mengacu hasil analisa ServQual berdasarkan dimensi Reliability pada variabel tepat waktu yang dijanjikan, tepat waktu penyelesaian, dan variabel sistem pencatatan
yang benar menunjukan nilai rata-rata yang positif. Disamping itu juga pada dimensi Responsiveness pada variabel kepastian waktu pelayanan dan kecepatan pelayanan
masing-masing menunjukan nilai rata-rata positif. Hal ini berarti investor merasa apa yang sudah diberikan PTSP penanaman modal sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Kecepatan waktu penyelesaian perizinan, dengan adanya PTSP penanaman modal maka perizinan yang diproses adalah tepat waktu.
Sebagaimana yang sudah diamanahkan dalam Peraturan Gubernur nomor 112 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan PTSP Penanaman Modal dan juga Peraturan
Gubernur nomor 53 tahun 2008 tentang Petunjuk Tehknis Penyelenggaraan PTSP Penanaman Modal. Sebelum adanya PTSP Penanaman Modal investor kurang dapat
memastikan kapan penyelesaian perizinan dapat diselesaikan. Hal tersebut juga sebagaimana yang terlihat dalam tabel 10 dan tabel 11.
3. Kebijakan dan Dukungan Pimpinan
65 Mengacu pada beberapa dimensi yang menunjukan nilai rata-rata positif pada hasil
analisis ServQual yaitu dimensi Tangible, Reliability, serta Responsiveness secara keseluruhan dimensi-dimensi tersebut menunjukan rata-rata positif. Dimensi Tangible
berupa bukti fisik, artinya dengan kondisi fisik penyelenggaraan PTSP penanaman modal yang ada sekarang sudah dapat memuaskan investor. Hal ini menunjukan adanya
kebijakan dari pemerintah daerah atas dapatnya terselenggara kegiatan PTSP penanaman modal. Begitu juga dengan dimensi Reliability atas bagusnya konsistensi kerja
kehandalan hal ini juga tidak terlepas dari adanya kebijakan serta dukungan pemerintah DKI Jakarta. Yang ketiga dimensi Responsiveness yaitu daya tanggap terhadap pelayanan
yang cepat serta adanya transparansi dan hal ini juga tidak terlepas dari dukungan atau kebijakan pimpinan DKI Jakarta.
Adanya dukungan serta kebijakan Pemerintah DKI Jakarta dalam upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, salah satunya dengan mengeluarkan produk-
produk hukum yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di DKI Jakarta. Dukungan penuh dari pimpinan tertinggi
pemerintah propinsi DKI Jakarta salah satunya dengan menempatkan PTSP Penanaman Modal merupakan program unggulan pada tahun anggaran 2008 artinya Gubernur
menginginkan agar PTSP Penanaman Modal harus dapat dilaksanakan secara serius dan sungguh-sungguh sehingga para investor berminat dan tetap menanamkan modalnya di
DKI Jakarta. Kebijakan pemerintah DKI Jakarta sangat menentukan keberhasilan maupun
kegagalan PTSP penanaman modal, karena tanpa dukungan terutama dari pimpinan tertinggi Pemerintah DKI Jakarta PTSP penanaman modal tidak akan mungkin dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sementara kehadiran investasi masih sangat dibutuhkan oleh DKI Jakarta dalam menunjang roda perekonomian.
4. Kemampuan SDM yang Masih Kurang
Berdasarkan hasil analisis ServQual pada dimensi Competence ketrampilan yang terdiri dari dua variabel yaitu keahlian yang dimliki dan pengetahuan yang dimliki. Kedua
variabel pada dimensi Competence menunjukan rata-rata yang negatif. Investor menilai bahwa kinerja yang diberikan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menjadi
salah satu kelemahan bagi penyelenggaraan PTSP penanaman modal. Keterbatasan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki petugas-petugas PTSP menyebabkan
penyelenggaraan PTSP penanaman modal merupakan salah satu kelemahan
66 penyelenggaraan PTSP penanaman modal. Dewasa ini tuntutan investor sudah tidak dapat
dielakan lagi, mereka membutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat dihandalkan. SDM PTSP penanaman modal kurang mengikuti perkembangan dan
kebijakan yang berkaitan dengan penanaman modal. Pengetahuan dan keahlian sangat diperlukan terutama dalam hal untuk
menentukan kelayakan usaha, kapitas mesin, daerah peruntukan investasi, jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek kedepan menguntungkan, modal yang dibutuhkan.
Perkembangan dan kebijakan penanaman modal terutama yang berkaitan langsung dengan kebijakan pelayanan sangat cepat perubahannya, untuk itu apabila tidak didukung
denga SDM yang memadai sangat menyulitkan PTSP penanaman modal dalam melaksanakan tugasnya.
5. Kurangnya Sarana dan Prasarana