87
VIII. KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
8.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari keseluruhan hasil kajian yang berkaitan dengan unsur- unsur yang mempengaruhi kualitas penyelenggaraan PTSP penanaman modal di
Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut : 1 Dilihat dari efektivitas, penyelenggaraan PTSP mampu meningkatkan kualitas
pelayanan investasi hal ini terlihat dari sebelum adanya PTSP waktu pengurusan perizinan adalah 196 hari dengan 19 item dan biaya yang tidak jelas, sedangkan
setelah adanya PTSP maka waktu yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan adalah 38 hari dengan 8 item dan biaya yang transparan.
2 Dari kesepuluh dimensi ServQual menunjukan dimensi Responsiviness merupakan dimensi yang dipersepsikan paling baik oleh investor sedangkan dimensi
Communication dipersepsikan paling buruk oleh investor. Investor merasa puas
dengan kesanggupan para petugas PTSP Penanaman Modal untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, transparan serta tanggap terhadap
keinginan para investor. Disisi lain investor menganggap bahwa para petugas PTSP Penanaman Modal yang juga terdiri dari beberapa instansi teknis terkait
kurang siap menerima kritik dan saran. 3. Secara keseluruhan tingkat kepuasaan rata-rata menurut dimensi ServQual bernilai
positif. Hal tersebut berarti bahwa tingkat kepuasan rata-rata investor menurut dimensi ServQual telah menunjukan kepuasan. Investor merasa puas sejak adanya
penyelenggaraan PTSP Penanaman Modal dibandingkan sebelum adanya PTSP Penanaman Modal. Investor merasa lebih mudah dalam pengurusan perijinan
melalui PTSP dan juga waktu serta biaya yang lebih jelas sesuai dengan peraturan yang ada.
4. Dari ke-30 variabel yang diteliti, rata-rata tingkat kepuasan tertinggi adalah tepat waktu yang dijanjikan 0,25 dan rata-rata terendah adalah siap memberikan
informasi -0,45. Hal ini berarti dalam memberikan pelayanan kepada investor, petugas PTSP Penanaman sudah dapat membuktikan kinerjanya dengan
menyelesaikan proses-proses secara lebih cepat dan lebih mudah, namun demikian jika dikaitkan dengan layanan yang disampaikan bahwa petugas PTSP Penanaman
Modal dinilai agak susuh untuk memberikan informasi-informasi berkaitan dengan
88 kebijakan pelaksanaan Penanaman Modal, hal ini disebabkan keterbatasan
kemampuan dan keahlian petugas PTSP Penanaman Modal sehingga masih sulit untuk memberikan informasi-informasi berkaitan dengan Penanaman Modal.
5. Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal, pengembangan pelaksanaan PTSP Penanaman Modal bertujuan untuk meningkatkan kepuasan terhadap para
investor khususnya dalam memberikan pelayanan. Hasil analisis matriks IFE menunjukan bahwa kurangnya sarana dan prasarana
kantor PTSP penanaman modal di Propinsi DKI Jakarta memiliki kondisi internal yang lemah, PTSP Penanaman Modal belum mampu memanfaatkan kekuatan
yang dimiliki yaitu kecepatan, ketepatan dan kepastian proses pelayanan penanaman modal.
Hasil analisis matriks EFE menunjukan bahwa ancaman kesempatan yang lebih baik di daerahnegara lain yang lebih baik telah mampu memanfaatkan peluang
kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara. 6. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat
dilakukan dalam pelaksanaan PTSP Penanaman Modal di Propinsi DKI Jakarta
yaitu melalui inventarisasi ijin-ijin daerah yang tumpang tindih, pelaksanaan
Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2008, Rehab gedung PTSP Penanaman Modal, Pembayaran biaya perijinan melalui Bank DKI, Mengikutsertakan petugas
PTSP untuk diklat yang dilaksanakan di Pusat BKPM, Mengikutsertakan petugas PTSP dalam SeminarWorkshop.
7. Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan PTSP Penanaman Modal di Propinsi DKI Jakarta.
Prioritas strategi yang pertama, adalah Proses pelayanan perizinan penanaman modal lebih cepat dan lebih mudah. Prioritas yang kedua adalah Informasi
kebijakan penanaman modal tersedia melalui internet. Prioritas yang ketiga adalah Kemampuan peningkatan SDM agar lebih responsif terhadap tuntutan investor.
8. Berdasarkan program-program yang telah dihasilkan maka kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang kelancaran dari program-program tersebut adalah :
1 Penyusunan pedoman perizinan PMAPMDN dalam pelayanan satu pintu. 2 Evaluasi pelaksanaan PTSP penanaman modal
89 3 Pengadaan perangkat komputer
4 Pelaksanaan Sistem Informasi Management Laporan Kegiatan Penanaman Modal.
5 Penyelenggaraan Temu Pakar 6
Capacity Building 7 Mengadakan pendidikan dan pelatihan fungsional
8 Mengikutsertakan kegiatan SeminarWorkshop 9 Pengadaan kursi buat ruang tunggu PTSP penanaman modal
10 Penataan tempat parkir yang nyaman 11 Sosialisasi PTSP penanaman modal
12 Operasional Jakarta Invesment Centre
8.2 Saran