S-O W-O yakni atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal S-T yakni gunakan kekuatan internal untuk mengurangi atau menghindari dampak

74 sasaran tersebut perlu disusun suatu strategi dengan cara menginteraksikan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan sehingga terjadi sinergi dalam mencapai sasaran dan tujuan. Tahap pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi menggunakan teknik matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman SWOT. Matriks SWOT ini bersandar pada informasi yang diturunkan dfari tahap input untuk mencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.

1. S-O

yakni gunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal

2. W-O yakni atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal

3. S-T yakni gunakan kekuatan internal untuk mengurangi atau menghindari dampak

ancaman eksternal 4. W-T yakni kurangi kelemahan internal dan hindari ancaman eksternal Tabel 27. Formulasi Perumusan Strategi SWOT StrengthKekuatan WeaknessKelemahan Internal Eksternal S1 Lokasi Kantor PTSP. S2 Ketepatan,Kecepatan dan Kepastian Proses Perizinan S3 Kebijakan dan Dukungan Pimpinan W1 Kemampuan SDM yang masih Kurang. W2 Kurangnya sarana dan prasarana W3 Kurangnya penyampaian kebijakan penanaman modal Opportunities Peluang STRATEGI S-O STRATEGI W-O O1 Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara. O2 Infrastuktur yang Relatif Lengkap O3 Otonomi Daerah 1. Penempatan Kantor PTSP penanaman modal yang strategis S1,S3,O2,O3 S2,O3 2. Proses pelayanan perizinan semakin cepat dan mudah. S2,O1,O3 3. Sinkronisasi kebijakan sejalan dengan kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara. S1,S2,S3,O1,O2 1. Peningkatan kemampuan SDM menjadi lebih responsif terhadap tuntutan investor. W1,O1,O3 2. Peningkatan sarana dan prasarana penanaman modal. W2,O1,O3 3. Informasi penanaman modal di dki jakarta tersedia di internet. W3,O1,O2,O3 Threats Ancaman STRATEGI S-T STRATEGI W-T T1 Kurangnya rasa aman T2 Tidak adanya kepastian hukum T3 Kesempatan investasi di daerahnegara lain 1. Penyelesaian proses perizinan harus sesuai dengan yang dijanjikan. S2,S3,T1 2. Memberikan kebijakan yang kondusif terhadap pelaksanaan penanaman modal. S3,T1,T3 3. Meningkatkan kualitas 1. Sosialisasi kebijakan penanaman modal guna meningkatkan daya saing . W3,T1,T2,T3 2. Memperbaiki kualitas pelayanan penanaman modal untuk melindungi investor. W1,W2,W3,T1,T2 75 pelayanan agar bisa bersaing dengan negara lain. S2,T3

6.3.1 Strategi Strengths – Oportunities S-O

Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal untuk memperoleh keuntungan dalam pelaksanaan upaya pengembangan PTSP penanaman modal di DKI Jakarta. Adapun alternatif yang dihasilkan yaitu : 1. Penempatan Kantor PTSP penanaman modal yang strategis. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal seperti lokasi kantor PTSP penanaman modal yang strategis dengan peluang yang dimiliki yaitu kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara dengan dukungan infrastruktur yang lengkap sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah. 2. Proses pelayanan perizinan semakin cepat dan mudah. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal seperti kecepatan, ketepatan dan kepastian proses perizinan, dengan peluang yang dimiliki yaitu peran DKI Jakarta sebagai ibukota negara dan juga dengan pelaksanaan otonomi daerah. 3. Sinkronisasi kebijakan sejalan dengan kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal seperti dukungan dari pimpinan DKI Jakarta dengan dikombinasikan peluang yang dimiliki yaitu kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara dan juga pelaksanaan otonomi daerah.

6.3.2 Strategi Weakness – Oportunities W-O

Strategi W-O merupakan strategi yang menggunakan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal untuk memperoleh keuntungan dalam pelaksanaan upaya pengembangan PTSP penanaman modal di DKI Jakarta. Adapun alternatif yang dihasilkan adalah : 4. Peningkatan kemampuan SDM menjadi lebih responsif terhadap tuntutan investor. Strategi ini diformulasikan untuk mengatasi kelemahan yang ada yaitu 76 kemampuan SDM yang masih kurang dengan menggunakan peluang yang dimiliki kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara dan juga sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah. 5. Peningkatan sarana dan prasarana penanaman modal. Strategi ini diformulasikan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki yaitu kurangnya sarana dan prasarana dengan menggunakan peluang yang dimiliki yaitu kedudukan DKI Jakarta sebagai ibukota negara dan pelaksanaan otonomi daerah. 6. Informasi penanaman modal di dki jakarta tersedia di internet. Strategi ini diformulasikan untuk mengatasi kelemahan yang ada yaitu kurangnya informasi penanaman modal dengan kekuatan yang dimiliki kedudukan DKI Jakarta dengan relatif lengkap dukungan infrastruktur yang relatif lengkap serta sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah.

6.3.3 Strategi Strenght - Threats S-T

Strategi S-T merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi atau menghindari dampak ancaman eksternal bagi upaya pengembangan PTSP penanaman modal. Adapun alternatif yang dihasilkan adalah : 7. Penyelesaian proses perizinan harus sesuai dengan yang dijanjikan. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal ketepatan, kecepatan dan kepastian proses perizinan dengan mengurangi ancaman tidak adanya kepastian hukum. 8. Memberikan kebijakan yang kondusif terhadap pelaksanaan penanaman modal. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal dukungan dan komitmen pimpinan untuk mengurangi ancaman kurang nyamannya iklim investasi dan kepastian hukum 9. Meningkatkan kualitas pelayanan agar bisa bersaing dengan negara lain. Strategi ini diformulasikan untuk menggunakan kekuatan internal ketepatan, kecepatan dan kepastian proses perizinan mengurangi ancaman adanya kesempatan yang lebih bagus untuk berinvestasi di daerahnegara lain.

6.3.4 Strategi Weakness-Threats W-T

77 Strategi W-T merupakan strategi yang diusulkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal yang ada. Alternatif strategi W-T yang direkomendasikan adalah sebagai berikut : 10. Sosialisasi kebijakan penanaman modal guna meningkatkan daya saing. Strategi ini diformulasikan untuk mengurangi kelemahan kurangnya informasi pelaksanaan penanaman modal dengan menghindari kurangnya keamanan dan ketidak pastian hukum. yang tersedia untuk dapat mengikutsertakan stafpetugas-petugas dalam rangka pelatihankursus-kursus untuk meningkatkan kemampuan SDM yang ada. 11. Memperbaiki kualitas pelayanan penanaman modal untuk melindungi investor. Strategi ini diformulasikan untuk mengurangi kelemahan kurangnya kemampuan SDM dan penyampaian informasi penanaman modal dengan menghindari ketidak pastian hukum, kurangnya keamanan dan kesempatan yang lebih bagus di daerah.tempat lain.

6.3. Analisis Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan ekspor total terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

2 10 111

Strategi pelayanan perpustakaan di SMAN 63 Jakarta

0 4 128

Pengembangan aplikasi pelayanan izin mendirikan bangunan (Studi kasus pada badan pelayanan perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan )

3 17 269

Pengaruh penanaman modal asing, dan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia feriode 1985-2009

4 22 141

Hukum dan kepentingan: telaah kritis atas undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dalam perspektif UUD 1945 dan hukum Islam

1 10 113

Pemodelan enterprise architecture planning berdasarkan framework Zachman pada pelayanan satu pintu di Direktorat Metrologi Kementrian Perdangangan

1 12 38

Analisis pelayanan publik dalam pembuatan izin mendirikan bangunan IMB di kantor pelayanan perizinan terpadu satu pintu (PPTSP) kota cimahi

3 6 1

Aplikasi microsoft office 2000 pada sistem informasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPM) Daerah Tingkat I Jawa Barat

0 2 44

Reformasi administrasi pelayanan publik di KPPM (kantor perizinan dan penanaman modal) kabupaten Boyolali

1 1 139

Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai (studi kasus di dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu Sei Rampah) - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 81