Komponen konservasi yang dijelaskan dalam peraturan daerah Kota Bandar Lampung nomor 16 tahun 2006 dijelaskan melalui tujuan penyelenggaraan
pariwisata untuk
memperkenalkan, meningkatkan,
melestarikan dan
meningkatkan mutu objek wisata dan adanya kewajiban pemilih objek wisata alam maupun minat khusus untuk menjaga kelestarian objek wisata dan tata
lingkungannya. Komponen partisipasi dalam peraturan Kota Bandar Lampung nomor 16 tahun 2006 dijelaskan melalui penyediaan sarana dan fasilitas bagi
masyarakat sekitar objek wisata alam untuk berperan dalam kegiatan wisata dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut serta
dalam proses pengambilan keputusan dengan cara menyampaikan saran, pertimbangan, pendapat dan tanggapan terhadap pengembangan pariwisata.
Komponen manfaat ekonomi dalam peraturan daerah Kota Bandar Lampung nomor 16 tahun 2006 dijelaskan melalui tujuan penyelenggaraan pariwisata untuk
meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Komponen edukasi dalam peraturan daerah Kota Bandar
Lampung nomor 16 tahun 2006 dijelaskan melalui tujuan penyelenggaraan pariwisata untuk memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan
antara bangsa melalui penyelenggaraan pertunjukan seni budaya di kawasan wisata. Komponen wisata dalam peraturan daerah Kota Bandar Lampung nomor
16 tahun 2006 dijelaskan melalui pengertian wisata, jenis usaha periwisata dan penjelasan masing-masing jenis.
5.5.8 Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A tahun 2010
Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 merupakan kebijakan daerah tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
KBL 2009-2029. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 digunakan sebagai dasar penentuan letak kawasan wisata alam yang berupa
pantai. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 berisi tiga komponen wisata alam yaitu konservasi, edukasi, dan wisata. Komponen
konservasi terdapat pada pasal 1, 2, 8, 12 dan 14, komponen edukasi terdapat pada
pasal 8, dan komponen wisata terdapat pada pasal 3. Komponen yang paling banyak terdapat dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun
2010 adalah komponen konservasi yang dijelaskan dalam 5 pasal sedangkan komponen yang paling sedikit terdapat dalam Peraturan Walikota Bandar
Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 adalah komponen edukasi dan wisata yang hanya dijelaskan dalam satu pasal. Komponen partisipasi dan manfaat ekonomi
tidak terdapat dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 karena kebijakan ini lebih memfokuskan pada peruntukan wilayah pantai
yang dapat dimanfaatkan dan dijaga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar pantai.
Komponen konservasi yang dijelaskan dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 dijelaskan melalui pengertian konservasi
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta kawasan konservasi, adanya peruntukkan zonasi untuk kawasan budidaya dan kawasan lindung, adanya
larangan menambang dan mengambil terumbu karang dengan bahan peledak yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Komponen edukasi yang dijelaskan
dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 dijelaskan melalui pemanfaatan pulau-pelau kecil dan perairan sekitarnya untuk kegiatan
pendidikan dan pelatihan serta penelitian. Komponen wisata yang dijelaskan dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 dijelaskan
melalui pemanfaatan pulau-pelau kecil dan perairan sekitarnya untuk pariwisata.
5.6 Kebutuhan stakeholder