Lampung. Selain itu, Disbudpar Bandar Lampung juga bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pertumbuhan dan perkembangan wisata alam di
KBL.
b. Subject
Subject merupakan stkaeholder yang memiliki kepentingan yang besar tetapi pengaruh kecil. Stakeholder jenis ini bersifat supportive, mempunyai kapa-
sitas yang kecil untuk mengubah situasi Reed et al. 2009. Stakeholder yang dikategorikan dalam kelompok subject ialah PT Bumi Kedaton, Perusahaan Wira
Garden, UPTD Tahura WAR, Yayasan Taman Buaya Indonesia, PT Sutan Duta Sejadi. Keseluruhan stakeholder yang masuk dalam kelompok subject merupakan
para pemilik objek wisata alam di KBL. Kelompok subject memiliki kepentingan tinggi karena melakukan pengelolaan langsung terhadap objek wisata alam yang
dimiliki baik berupa pembangunan fasilitas, pembuatan program wisata, pemasaran, dan penanganan pencemaran lingkungan dari kegiatan wisata alam.
Pengelolaan yang dilakukan bertujuan untuk menarik pengunjung ke objek wisata alam yang dimilikinya. Kelompok subject memiliki pengaruh kecil karena
kurangnya kerjasama dengan stakeholder lainnya. Kelompok subject hanya melakukan kerjasama dengan masyarakat setempat. Kerjasama yang dilakukan
dengan masyarakat setempat berupa pengamanan objek wisata alam.
c. Context setter
Context setter merupakan stkaeholder yang memiliki pengaruh besar tetapi kepentingan kecil Reed et al. 2009. Stakeholder yang masuk dalam kelompok
context setter ialah Yayasan Sahabat Alam. Yayasan Sahabat Alam memiliki kepentingan rendah karena kegiatan wisata yang dilakukan hanya berupa wisata
pendidikan kepada anak sekolah dan wisata bukan merupakan tujuan utama yayasan. Tujuan utama Yayasan Sahabat Alam adalah konservasi kupu-kupu di
KBL. Yayasan Sahabat Alam memiliki pengaruh yang besar karena pemilik dan sebagian besar pengurus yayasan bergerak dibidang akademisi yaitu sebagai
dosen di Universitas Lampung UNILA. Profesi yang dimiliki pemilik dan
pengurus yayasan dapat mempengaruhi instansi pemerintah, LSM, dan masyarakat setempat. Pengaruh kepada instansi pemerintah dilakukan melalui
pendapat dan saran dalam suatu kegiatan wisata seperti pameran. Pengaruh kepada LSM diberikan melalui kerjasama dalam bentuk project di bidang
konservasi. Pengaruh kepada masyarakat diberikan melalui penyuluhan dan bimbingan dalam menanam bibit tanaman kehutanan. Bibit tanaman kehutanan
masyarakat kemudian dibeli yayasan untuk ditanam di dalam kawasan Taman Kupu-Kupu Gita Persada.
d. Crowd
Crowd merupakan stakeholder dengan kepentingan dan pengaruh yang kecil. Stakeholder ini akan mempertimbangkan segala kegiatan yang mereka
lakukan Reed et al. 2009. Stakeholder yang termasuk dalam kelompok crowd ialah DKP Bandar Lampung, Disbudpar Lampung, Bappeda Bandar Lampung,
PT Alam Raya, KPPH Sumber Agung, Watala, HPI, PHRI, ASITA, WWF, Pengusaha Sukamenanti dan Masyarakat. Kelompok crowd memiliki
kepentingan dan pengaruh kecil karena sebagian besar wilayah kerjanya berada di tingkat provinsi seperti Disbudpar Lampung, BKSDA Lampung, Watala, HPI,
PHRI, ASITA dan WWF. Sehingga program kerja para stakeholder tersebut tidak terfokus di KBL melainkan untuk seluruh Provinsi Lampung.
Stakeholder yang memiliki wilayah kerja di KBL seperti DKP Bandar Lampung dan Bappeda Bandar Lampung juga memiliki kepentingan dan
pengaruh kecil karena kedua instansi hanya terlibat dalam perencanaan wisata alam di KBL. Perencanaan wisata alam yang telah dibuat dalam bentuk zonasi
diserahkan kepada Disbudpar Bandar Lampung untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata alam. PT Alam Raya memiliki kepentingan dan pengaruh kecil
karena PT Alam Raya sebenarnya bergerak dibidang pembangunan dan pemasaraan perumahan Pantai Puri Gading. PT Alam Raya hanya memanfaatkan
keberadaan pantai di dalam perumahan menjadi objek wisata alam untuk meningkatkan nilai jual perumahan. KPPH Sumber Agung dan Pengusaha
Sukamenanti memiliki kepentingan dan pengaruh kecil karena KPPH Sumber
Agung hanya sebagai mitra UPTD Tahura WAR dalam menjaga kawasan Tahura WAR sedangkan Pengusaha Sumanenanti hanya sebagai mitra Disbudpar Bandar
Lampung pada pelaksanaan kegiatan wisata di Wisata Alam Batu Putu. Masyarakat memiliki kepentingan dan pengaruh kecil karena masyarakat belum
dapat memanfaatkan peluang adanya objek wisata untuk menambah penghasilan kecuali sebagai pekerja di objek wisata. Selain itu masyarakat juga masih
dianggap sebagai objek yang dipengaruhi bukan sebagai pelaku kegiatan wisata.
4.3 Identifikasi TUPOKSI dan aturan kelembagaan stakeholder